Taehyun : "LO APAIN, GYU!?"
Felix : "Gak ada otak. Goblok."
Beomgyu : "Gue kebawa emosi, anjing."
Taehyun : "Gak boleh kebawa emosi di depan dia, anjing."
Beomgyu : "Lo juga tadi pagi berantem sama dia, bangsat."
Felix : "Gue tonjok lo berdua, ya. Diem."
Beomgyu : "Kita tinggal bisa ngandalin cewek-cewek. Anna udah benci banget kayaknya sama kita bertiga."
Felix : "Sumpah. Lo yang paling dipercaya sama Anna, malah lo ancurin. Aduh."
Beomgyu : "Gue capek denger nama Choi Soobin."
Taehyun : "Tinggal Ryujin satu-satunya yang masih bersih di mata Anna."
Felix : "Chaeryeong juga."
Taehyun : "Gak bisa percaya dia."
Felix : "Ngomong apa lo?"
Beomgyu : "Chaeryeong kayak goyah."
Felix : "Kok bisa?"
Taehyun : "Gak tau. Gue gak ngerti jalan pikirannya."
Beomgyu : "Padahal lo cowoknya."
Taehyun : "Gak usah dibahas."
Felix : "Kita kok jadi bubaran gini, anjir."
Beomgyu : "Perkaranya Soobin, anjrit."
Taehyun : "Kirim foto Changbin sama Yeji."
Felix, Beomgyu : "Mau dipake sekarang!?"
Beomgyu : "Pending, deh. Banyak ke depannya yang kita gak tau mungkin lebih butuh dipake."
Felix : "Gue tuh pengen diem-diem ngecek hapenya Soobin kayak biasa. Tapi gak sempet."
Beomgyu : "Susah kalo gak setenda."
---
Tugas Hyunjin saat ini hanyalah menjadi bahan dokumentasi, tapi mengapa hal ini menghabiskan waktu dua abad...
Hyunjin mengurut lelah otot pundaknya yang menegang. Ia meregangkan badannya hingga bunyi patahan terdengar. Ingin rasanya ia pulang ke Jakarta sekarang juga, kembali menenggelamkan diri pada kasurnya di kamar, namun Hyunjin belum mau menjadi samsak bahan amukan Soobin dan Jisung.
Hyunjin menghela napas lelahnya.
Sekarang apa kegiatannya? Oh, masih makan siang. Menyentuh jam dua, barulah kegiatan lain dimulai. Ini masih jam satu.
Seungmin menyapanya di jalan, akhirnya bersama kembali ke tenda.
"Gimana tadi?" tanya Hyunjin, memelankan suara.
Seungmin menajamkan matanya.
"Anjing pokoknya."Tentang Anna dan Soobin.
Hyunjin paham seperti apa Anna bagi Soobin saat ini. Sejak Soobin sering bersama anak itu, segala tentang Soobin agaknya berubah. Soobin yang kaku, mengutamakan pikiran negatifnya setiap kali bertindak akan sesuatu, berganti menjadi Soobin yang lebih cerah, tersenyum tanpa paksaan dan formalitas.
Dari dulu Anna sudah menjadi alasan Soobin menghela kesabarannya.
Sekarang bertambah sebagai alasannya tersenyum.
Soobin yang dulu selalu berkata,
"Gak ada yang bisa ngatur idup gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | Choi Soobin
Fanfictionklan·des·tin adv secara rahasia; secara gelap; secara diam-diam = "Saya Choi Soobin, mulai hari ini jadi tutor kamu---" "Cepet selesaiin les ini dan kita balik ke kesibukan masing-masing." "... Kesibukan saya ya kamu." "Dan gak usah sok formal." sta...