Part 14

2.5K 196 50
                                    

Cukup lama dua insan itu saling memagut sampai akhirnya win menghentikan aksi mereka. Nampak wajah bright sedikit kecewa karena pagutan mereka lepas tapi kekecewaan itu berganti menjadi bingung saat melihat wajah win.

"Sayang,kamu kenapa?"

"Umh anu..aku.."

Lagak win yang malu2 melihat ke arah bright membuatnya semakin bingung. Apalagi tangan win juga meremas ujung jasnya seperti menahan sesuatu.

Sambil membelai pipi win,bright bertanya kembali.

"Sayang,bilang aja kamu kenapa hm?"

"Aku..aku.."

Suara win masih menggantung,entah kenapa dia seperti tak berani mengatakannya. Sedangkan bright malah makin penasaran.

Bright tangkup kedua pipi istrinya itu sambil mendekatkan wajahnya ke arah win. Berharap win segera mengatakannya.

"Sayang,katakan saja" bisiknya

"A-aku..aku kebelet pipis"

"Aduh sayang kirain kenapa" ujar bright dengan tawa tertahan.

Memang bocah kelincinya itu penuh kejutan. Sungguh alasan lucu yang menghentikan acara pagutan mereka. Apalagi ekspresi win saat mengucapkannya tadi sangat polos tak berdosa. Hah..

"Yaudah ayo ke belakang"

"Eh tapi.."

Bright tahu kalau win mengkhawatirkan sekitar mereka. Tidak mungkin mereka tiba2 pergi begitu saja meninggalkan semua tamu yang menatap mereka.

Dia memutar otak agar bisa mengantar istrinya yang ingin pipis itu. Sampai pada akhirnya new menaiki panggung.

Segeralah bright tarik pamannya itu.

"Eehh.."

"Paman,kau urus yang di sini sebentar! Aku harus melakukan kewajibanku ok,bye"

"Anu bright.."

Tapi naas bright sudah berlari menuruni altar dengan menggandeng win. Kini new malah kebingungan sendiri berada di atas altar.

"Eee..selagi menunggu pengantin kembali,silahkan nikmati pestanya" ucapnya kepada para tamu.

...

"Sayang,udah belum?"

"Baru aja masuk,sebentar" teriak win dari dalam toilet.

"Aku mau masuk"

"Jangan!"

Bright mondar mandir di depan pintu yang menghalaginya untuk masuk bertemu win.

Sebelum win masuk tadi sempat ada sedikit debat dadakan di antara mereka. Kenapa? Tanyakan itu pada tuan tampan kita yang memaksa ingin menemani win di dalam.

"Win sayang,buka dong! Aku mau masuk"

"Tunggu bentar"

"Biar aku bantuin megangin,bukain sayang"

"Sayang...say-"

Ceklek

Pintu toilet terbuka menampilkan win yang memasang raut wajah cemberutnya.

"Aku bilang tunggu sebentar,lagian mau bantu megangin apa sih?"

"Ya megang..." bright menggantungkan ucapannya dengan wajah mesumnya dia melirik ke arah selangkangan win.

Win yang mengikuti arah pandangan bright yang tertuju pada bagian bawahnya langsung memerah.

"Phi bright cabul!"

OUR FAMILY <Meet S2> 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang