Part 53

1.9K 176 59
                                    

Semenjak mobil mewah ini melaju dari halaman sekolah semuanya hening tanpa ada yang berani berdialog. Suasana canggung pluem rasakan,dia tak henti2nya melirik kaca spion atas demi melihat kondisi penumpangnya. Di kursi belakang dua orang bagai dua keluarga yang tak pernah bertemu,saling berpelukan dalam sepi.

"Hah...biarlah,kasihan juga ngelihatnya" lirih pluem selepas melihat spionnya. Dia kembali fokus mengemudi.

Di sana ada bright dan aroon,mereka tak terlepas semenjak aroon masuk mobil. Bright dekap anak laki2nya itu,menngecup pucuk kepalanya berulang kali dan menghirup wangi tubuh anaknya.

Sekarang,hanya anaknya yang bisa membuatnya tenang atau setidaknya mengobati rasa sedihnya. Dan itu berhasil.

Skip

Mereka sampai rumah dan langsung turun masuk kedalam. Tapi sebelum bright menaiki tangga yang pasti menuju ke kamarnya,pluem mencegah.

"Kau jangan ke atas!" Ucapnya sembari mengambil aroon dari bright. Pluem langsung masuk ke kamar win.

Tok..tok..

"Win,aku datang"

"Sebentar"

Pluem mulai mendengar suara kunci yang di putar sampai akhirnya pintu terbuka menampilkan sosok win disana.

"Kalian cep-"

BRAK!

"Eh?"

Pintu putih itu kembali tertutup rapat.

"Win kenapa di tutup lagi? Aku sama aroon mau masuk" teriak pluem sambil gedor2.

"Yang kusuruh kau bawa itu cuma dedek,bukan orang lain" jawab dari dalam kamar.

Pluem memghentikan gedor2nya. Dia bingung kenapa win bilang seperti itu,kan dia cuma membawa aroon dan tidak membawa orang lain.

"Om,papa lagi marah sama aroon ya?"tanya anak digendongannya. Menambah kebingungan pluem.

"Bukan aroon,om jug-"

Suaranya berhenti seketika saat menyadari ada hawa lain dibelakangnya. Segera pluem balikan badan.

"Bright? Kenapa kau disini ha?"

Ya,disana ada bright yang berdiri tanpa pluem sadari.

"Aku mau ketemu win" lirihnya dengan menunduk.

"Udah kubilang,jangan ke atas. Tunggu sampai win tenang"

"Tapi aku..aku.."

"Kau mau nggak ketemu win? Kalo mau ikuti omonganku"

Bright mengangguk pelan,dia patuh dan berjalan lemas menuruni tangga.

"Hah,pantas aja win menutup pintunya"

"Win...buka! Bright udah nggak ada"

Ceklek...

Pintu kembali terbuka,pluem masuk ke dalam.

"Anaknya papa udah pulang,sini sayang" win melebarkan tangannya untuk memeluk aroon. Tapi sang anak tak menyahut ucapan papanya.

"Dedek kenapa diam? Biasanya teriak2"

"Umh papa.."

"Iya kenapa?"

"Sebenarnya daddy kenapa? Dari tadi diam aja loh,dimobil juga meluk aroon terus. Aroon mau tanya tapi takut,daddy kenapa ya pa?"

Pertanyaan yang sukses membuat win terdiam. Dia edarkan matanya kepada tiga kawannya seolah meminta bantuan. Tapi mereka hanya menggelengkan kepala.

"Papa jawab,daddy kenapa?"

OUR FAMILY <Meet S2> 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang