"Hah...akhirnya kelar juga,pulang ajalah aku"
Sebelum bright benar2 beranjak dari tempat duduknya man segera menariknya kembali.
"Eitss...buru2 amat,mau ngapain sih?"
"Kayak kau nggak tau aja,dia kan menyandang gelar bucin kuadrat" sahut man
"Enak aja! Salah goblok!" Ujar bright tak terima
Seketika dua sahabatnya itu terkejut dan saling memandang. "Salah? Kan kau itu jelas2 bucin kuadrat"
"Sembarang ngatain bucin kudrat,aku itu bucin kubik tau" tutur bright
Man dan boss yang awalnya bingung malah sekarang mendadak heran. Masa ada orang ngatain dirinya sendiri. Mana bright bilang bucin kubik. (Bucin³)
"O-oh iya terserah kau ajalah,ngomong gimana kabar win dan ponakanku?"
Bright langsung nengok ke arah man dengan tatapan tak percaya.
"Apa? Ponakan katamu? Hihh amit2 dah,mereka baik2 aja"
"Kan win hamil tua,berarti bentar lagi lahiran dong?" Ucap man dari kursi belakang man.
"Hm,aku nggak sabar menantikan hal itu terjadi. Udahlah aku pulang duluan"
Dan lagi2 bright dihentikan oleh mereka.
"Ehh sini bentar,ngobrol dulu. Emang mau ngambil jatah kok buru2 amat kau?" Man sewot.
"..."
Beberapa detik tak ada respon dari bright,man dan boss pun mengguncang tubuh bright yang terdiam itu. Mereka mendadak takut saat tiada pergerakan dari kawannnya itu.
"Hoi rang,napa kau?"
"Bret..kesurupan?"
Dan bright pun menoleh.
"SHIAAA.."teriak man dan boss bersama.
Saking kagetnya mereka sampai hampir terjungkal dari kursinya. Kenapa? Tanyakan pada bright yang tiba2 diam dan menoleh dengan wajah galaknya dan jangan lupakan tatapan membunuhnya.
"Hei bret kawanku..kau kenapa?" Tanya man takut
Dan bright malah mengepalkan tangannya.
"Hiaa..bright kawanku ya-yang tampan,bisa gak mukanya dilurusin lagi? Takut soalnya hehe"
"..."
Tak ada yang mempan sama sekali. Bright semakin menatap tajam ke arah mereka bergantian yang membuat dua orang itu menelan ludah ketakutan.
Dan ketakutan itu semakin menjadi dikala bright berdiri dari duduknya dengan mengepal tangan. Oh shit!
"Bright ampun...kita temen kau" ujar man berlirih.
Bukannya tenang bright malah mengarahkan tangannya ke depan man.
"Ampun!" Teriak man menutup matanya.
Hening...
Boss yang juga menutup matanya pelan2 mengintip. Dan apa yang dilihatnya?
"Eh?"
Kepalan tangan itu berhenti tepat didepan muka man.
Merasa tak ada yang terjadi apa2 pada dirinya akhirnya man pun perlahan membuka matanya dan dia lihat apa yang boss lihat.
Perlahan dia singkirkan bogeman itu dengan jari telunjuknya sampai benar2 menjauh dari depan mukanya.
"Ck!"
Decak bright memukul pahanya sendiri sembari menjatuhkan kembali tubuhnya ke kursi. Nampaknya dia kesal sekarang ini.
"Huh huh...hampir aja"
Man dan boss saling melirik dan senggol melihat tingkah bright.
"B-bright-"
"Jangan ingatkan aku tentang hal itu! Sudah mati2an aku menahan dan melupakannya tapi kalian malah mengingatkanya kembali. Dasar goblok!" Ucap bright disertai penekanan disetiap kata. Keculai umpatan akhir bright ucapkan dengan lantang.
Kesekian kalinya mereka berdua dibuat gemetar oleh tuan bucin kita ini. Dari kejadian ini mereka terutama man belajar untuk tidak menyinggung atau bicara sembarang lagi pada bright.
"M-maaf hehe,bisa kan bicara yang tenang gak perlu pake bogem segala kan? Bright kan baik,ganteng pula. Iya kan boss?"
"A-ah iya,betul itu. Harus sabar biar win makin cinta" kata boss mengada ada.
Bright menghela napas panjang setelahnya.
"Kalo aja aku nggak janji pada win bakal ngendalikan emosi,pasti kalian udah ada dirumah sakit sekarang"sinis bright
Glek
"E-hehe nah gini kan lebih enak"
"Kita hampir aja ngompol tau huh,kenapa sih tiba2 marah gitu ,hm?" Ujar boss tak merasa bersalah dan mendapat senggolan dari man.
"Hah,kalian tau kan kalo sekarang win itu hamil tua?"
"Iya" man & boss
"Karena itu tiga bulan belakangan ini aku jarang bahkan nggak pernah dapat jatah dari win"
Man dan boss auto nepuk jidat berjamaah.
"Cuma gara2 itu kau sampek tega mau nonjok aku" kesah man
"Heh! Jatah itu kebutuhan bego! Kalian yang masih jomblo dan belum pernah menabur benih jangan sok keras" sewot bright
"Shit! Jangan sebut kami jomblo" sahut man
"Sebut kami single!" Ujar boss
Sambil memutar matanya malas bright berdiri dan berjalan menjauh.
"Nggak ada faedahnya ngomong sama kalian,mending cuddle sama win"
"Dasar kelebihan hormon"
...
Win masih enggan mengganti ekspresi bahagianya saat mengusap perutnya itu. Bahkan senyumnya tak pudar walaupun sedikit.
Seusai makan malam win habiskan waktunya untuk mengobrol dengan kandungannya itu. Sesekali dia bersenandung kecil untuk menghilangkan sepi.
Jujur saja win rindu pada bright karena itu dia duduk dibalkon sembari menunggu suaminya itu. Meski beberapa jam bright pergi namun bagi win yang setiap saatnya selalu dimanjakan oleh bright membuatnya sedikit rindu.
"Hm,daddy lama ya? Kamu tunggu sebentar na" kata win saat mendapati janinnya menendang.
Drrt..Drrtt...
Ponsel berlogo apel tergigit yang sedari tadi tergeletak disebelahnya tiba2 bergetar.
Win tengok dan dilihatnya nama orang tercintanya disana. Buru2 win raih dan menggesernya ke tombol telepon.
"Ha-"
"Iwin sayangggg..."
"Iya phi,ada apa?" Aduh baru dipanggil sayang sudah membuat win tersipu.
"Aku dalam perjalanan pulang,kamu baik2 aja kan? Kangen aku nggak? Aku kangen banget pengen peluk." Rengek bright dengan manja.
"Kangen juga"
"Oh iya pengen sesuatu nggak? Biar aku belikan sayang"
"Umh...nggak usah deh,yang penting phi bright pulang"
"Mmmm sayang banget deh"
"Hati2 pulangnya,jangan ngebut2!"
"Siap bunda eh papa"
Tut..
Setelah mematikan panggilan itu win langsung menutup mukanya. Entah karena tersipu atau apa tapi yang jelas jari2 kaki win sampai menekuk.
Hmm tanda apakah ini?
Tbc
#bentar lagi lahir kok
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR FAMILY <Meet S2> 🔞
FanfictionBright : ngewe itu kebutuhan! Book MEET SEASON 2 🔞 Yang nggak suka jangan tinggalin komen jahat🙏 🏅#21 - thailand (11/02/2022) 🏅#35 - gmmtv (20/02/2022) 🏅#32 - thailand (23/02/2022) 🏅#736 - gay (26/02/2022) 🏅#22 - bright (15/03/2022) 🏅#570...