BAB 4

311K 15.6K 2K
                                    

“Bukankah kita hanya berpura-pura make out saja, bagaimana jika ada yang memaksa masuk lagi?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bukankah kita hanya berpura-pura make out saja, bagaimana jika ada yang memaksa masuk lagi?”

Agatha panik, ia tidak menuruti perintah Logan untuk menarik rok yang ia kenakan ke atas.

Logan menatap Agatha dengan tatapan datar, “Memangnya kenapa jika ada yang masuk, kau malu? Bukankah sudah terlambat untuk merasa malu, kau pikir Nathanael akan diam saja setelah melihat kebersamaan kita? Tentu tidak.”

“Rencana mu untuk membuatnya kesal sudah berhasil, Nathanael tidak mungkin akan diam saja. Sudah pasti dia akan menyebarkan isu buruk soal mu yang menggoda ku. Lalu apa lagi yang kau takutkan? Bukankah kau sudah siap menerima semua konsekuensi yang ada saat kau memutuskan untuk balas dendam kepada Nathanael?”

Agatha terdiam setelah mendengar perkataan Logan, yang Logan katakan ada benarnya.

“Tapi jika kau malu melakukannya di tempat seperti ini, aku bisa mengerti. Kita bisa menundanya nanti malam.” Logan mengalah, hendak menurunkan Agatha dari pangkuannya. Jika Agatha tidak mau maka Logan tidak akan memaksa.

Namun Agatha justru memeluk Logan, enggan untuk diturunkan dari pangkuan laki-laki berusia 45 tahun itu.

“Aku tidak malu, biarkan saja mereka melihat. Lagi pula mereka tidak bisa melakukan apapun padaku selain bergosip, aku tidak terpengaruh oleh gosip dari mulut ke mulut seperti itu.”

Sudut bibir Logan tertarik ke atas setelah mendengar perkataan Agatha, “Kalau begitu sekarang angkat rok mu ke atas, sayang.”

Agatha menuruti perintah Logan, ia menarik rok yang ia kenakan ke atas. Membuat celana dalam yang ia kenakan terlihat oleh Logan.

“Cute..” bisik Logan pelan saat melihat warna celana dalam Agatha. “Kau tahu apa yang harus kau lakukan selanjutnya bukan, baby girl?”

Agatha menganggukkan kepalanya, Agatha menggoyangkan pinggulnya. Memberi pijatan-pijatan lembut pada sesuatu yang Agatha duduki itu.

Agatha mendongak menatap Logan yang juga tengah menatapnya, Agatha dengan sigap menyambut bibir Logan sesaat ia melihat Logan menunduk.

Kedua bibir mereka kembali menyatu, tidak seperti sebelumnya mereka berciuman karena sengaja ingin menunjukkannya kepada Nathanael, ciuman mereka kali ini murni keinginan mereka sendiri.

Hanya terdengar suara decapan dan deru nafas keduanya di ruang kerja Logan itu. Keduanya sibuk mencumbu satu sama lain hingga air liur mereka menetes turun ke dagu.

Logan sudah merasa tidak tahan lagi, ia segera melepaskan ciuman mereka. Mengangkat Agatha ke atas meja kerjanya. Persetan soal berkas-berkas yang ada di atas meja.

Agatha mengangkat pinggulnya mempermudah Logan melepas underwearnya, kaki jenjangnya ia buka lebar-lebar.

***

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang