BAB 27

136K 12.5K 1K
                                    

Logan menatap Nathanael yang masih saja bersujud dihadapannya meski Nathanael tahu jawaban apa yang akan Logan berikan dari permintaan tidak masuk akal yang Nathanael katakan itu.

"Bagaimana pun kau memohon Papa tidak akan menuruti apa yang kau inginkan, sebaiknya sekarang kau berdiri dan kembali ke kamar mu."

Nathanael menggelengkan kepalanya, ia enggan kembali ke kamarnya sebelum Logan menuruti apa yang ia inginkan. Yang Nathanael inginkan hanya satu, yaitu Agatha kembali ke pelukannya itu saja tidak lebih.

"Pa.. aku mencintai Agatha Pa.. aku tahu aku terlambat karena baru menyadarinya sekarang. Dulu aku bodoh. Aku terlalu haus akan kasih sayang sehingga aku melakukan tindakan bodoh. Aku tumbuh besar tanpa kasih sayang dari Mama, Papa juga selalu sibuk dengan pekerjaan Papa. Aku selalu mencari kasih sayang dari wanita yang ku kencani."

Nathanael kembali teringat alasannya dulu memilih berselingkuh dari Agatha.

"Saat Agatha mengatakan ingin kuliah ke Jepang, perasaan ku kalut. Aku tidak ingin ditinggalkan, aku mengajaknya untuk pergi ke Jepang bersama tapi Agatha menolak. Aku kalut, aku tidak mau merasa kesepian dan sendirian lagi. Amarah yang ku rasakan karena Agatha akan meninggalkan ku demi pendidikannya membuat aku justru berhubungan dengan banyak wanita, salah satunya Paula. Kala itu Paula selalu ada disamping ku disaat Agatha sibuk dengan kuliahnya."

"Paula lah yang mengisi kekosongan dihati ku saat itu, dia yang selalu berada disamping ku. Sehingga aku berpikir untuk apa menunggu Agatha yang tega meninggalkan ku hanya untuk pendidikan sementara disamping ku ada wanita lain yang selalu ada untuk ku setiap aku membutuhkannya. Tapi ternyata aku salah, Paula tidak lebih baik dari Agatha. Seharusnya saat itu aku bersabar, aku hanya perlu menunggu Agatha kembali setelah menyelesaikan kuliahnya bukannya main gila dengan Paula."

"Kalau saja saat itu aku tidak berselingkuh, mungkin aku dan Agatha sudah menjadi pasangan paling bahagia di dunia ini." Nathanael kembali mendongak memandang wajah sang Ayah.

"Jadi ku mohon Pa, kembalikan Agatha kepada ku. Aku ingin bisa bahagia. Aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Papa, setidaknya biarkan aku mendapatkannya dari Agatha."

Logan menghela nafas berat, "Kau sudah keterlaluan Nathanael. Kau terlalu menganggap dirimu yang korban disini. Kau menyalahkan Papa atas sikap mu yang haus kasih sayang. Kau lupa pakaian mahal mu, mobil mewah mu dan uang yang selama ini kau hamburkan itu berasal dari mana? Kalau aku tidak melakukan pekerjaan ku dan justru menghabiskan waktu ku lebih banyak dengan mu apa kau pikir kau bisa hidup enak seperti ini? Kau pikir tugas sebagai seorang direktur itu mudah dan hanya perlu memerintah orang sesuka hati saja?"

"Dengarkan Papa baik-baik Nathanael, seberapa keras pun kau memohon Papa tidak akan membatalkan pernikahan Papa dengan Agatha. Lagi pula kau dan Agatha sudah tidak bisa lagi bersama, Agatha sudah mengandung anak Papa. Meskipun Papa dam Agatha berpisah, Agatha tetap akan berstatus menjadi Ibu dari Adik mu."

Tangan Nathanael yang berpegang pada kaki Logan itu terlepas. Agatha telah mengandung anak Logan?

"Papa pasti membohongi ku bukan? Papa melakukan ini agar aku berhenti mengharapkan Agatha bukan?" Nathanael menggelengkan kepalanya masih menolak untuk percaya.

"Kalau kau tidak percaya kau bisa datang ke rumah sakit besok siang, Agatha ada jadwal pemeriksaan kandungannya besok. Kau bisa lihat dengan mata kepala mu sendiri bahwa Agatha memang telah mengandung janin yang akan menjadi adik mu kelak."

Logan muak dengan rengekan Nathanael, ia pergi ke kamarnya sendiri. Jika terus meladeni Nathanael mungkin Logan bisa lepas kendali nantinya.

Sementara Nathanael masih terduduk di lantai, masih tidak mempercayai perkataan Ayahnya itu. Tidak mungkin Agatha hamil.

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang