Pesta pertunangan Nathanael dan Paula diadakan dengan sangat meriah, banyak tamu yang diundang oleh keduanya.
Semua tamu terus saja saling berbisik saat melihat Paula yang datang dengan mengenakan gaun cantiknya, ada yang berbisik mengenai kecantikan Paula, ada pula yang menyumpah serapahi Paula karena merasa Paula telah merebut Nathanael dari Agatha.
"Ku akui dia memang cukup cantik, tapi aku masih tidak mengerti kenapa Nathanael membatalkan pertunangannya dengan Agatha dan justru bertunangan dengan si Paula itu. Asal keluarganya saja tidak jelas." ujar seorang wanita paruh baya itu pelan, ia salah satu istri dari pebisnis besar yang diundang ke acara pertunangan ini.
"Jika dibandingkan dengan Agatha memang Agatha jauh lebih baik, bukan karena fisik. Melainkan latar belakang Agatha yang sangat mendukung. Terlebih lagi ku dengar Agatha belum lama ini menyelesaikan S1 nya di jepang." salah satu istri pejabat negara itu ikut menimpali, diikuti dengan yang lainnya. Mereka bergerombol membicarakan soal Paula dan Agatha.
Sementara Paula diujung sana tersenyum dengan lebar, ia merasa puas dengan gaun yang ia kenakan dan riasan wajahnya. Ia telah berdandan secantik mungkin untuk hari ini.
Paula tersenyum semakin lebar saat melihat Nathanael kembali kepadanya tidak sendirian, melainkan dengan Logan disampingnya.
"Papa juga datang ternyata." sapa Paula kepada Logan, meski Logan tidak membalas senyumannya Paula tetap tersenyum. Paula tahu sikap dingin Logan kepadanya ada campur tangan dari Agatha, tapi Paula tidak akan kalah. Ia akan berusaha merebut kasih sayang Logan dan membuat Logan menerimanya dengan senang hati sebagai menantu.
"Tentu saja aku datang, ini pertunangan putra ku. Bukankah akan jadi pergunjingan jika aku tidak datang ke pertunangan putra ku sendiri." balas Logan dengan ekspresi dinginnya, Nathanael menatap Logan dengan tatapan memohon seolah ingin kali ini Ayahnya itu tidak bicara buruk kepada Paula.
"Nikmati pesta kalian, Papa akan menemui tamu undangan yang lain." Logan memilih pergi, Nathanael dan Paula hanya menganggukkan kepala mereka membiarkan Logan melangkah menjauh dari mereka.
"Jangan masukan ke hati perkataan Papa." Nathanael meraih tangan Paula, menggenggamnya erat.
"Aku tahu Papa sebenarnya itu baik, dia hanya sedang terpengaruh oleh Agatha saja. Nanti juga Papa akan sadar dan menerima ku sebagai pasangan mu." Paula balik menggenggam tangan Nathanael erat, ia tidak boleh pusing memikirkan hal yang tidak penting saat ini.
Ini hari bahagianya.
Prosesi tukar cincin juga akan segera mulai, tidak ada waktu untuk memikirkan sikap dingin Logan. Karena bintang utama hari ini adalah dirinya."Kau tidak gugup kan?" tanya Nathanael pada Paula, yang Paula jawab dengan gelengan kepala.
Tidak mungkin Paula gugup, ia sudah sangat ingin hari ini tiba sejak lama. Paula menoleh kearah panggung melihat pembawa acara yang telah naik ke panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devilish Choice [END]
RandomDiselingkuhi oleh calon tunangannya, Agatha Mackenzie bukannya membalas selingkuh dengan orang lain juga. Agatha justru melakukan one night stand dengan Ayah dari calon tunangannya sendiri. Sialnya lagi Agatha justru hamil, hamil anak dari orang yan...