BAB 12

193K 13.9K 1.1K
                                    

Agatha mengantar Logan yang hendak pulang sampai ke depan pintu, kini Logan harus pulang karena ia tidak punya alasan untuk berlama-lama di rumah ini sementara Ezekiel masih tidak menyukai dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha mengantar Logan yang hendak pulang sampai ke depan pintu, kini Logan harus pulang karena ia tidak punya alasan untuk berlama-lama di rumah ini sementara Ezekiel masih tidak menyukai dirinya.

“Jika kau butuh apa-apa jangan lupa untuk menghubungi ku, oke?”

“Iya, aku akan menghubungi mu. Pulang lah, kau pasti harus bekerja besok pagi.” Agatha melepaskan genggaman tangannya pada Logan.

“Kalau begitu, selamat malam. Semoga kau mimpi indah malam ini.”

Sebelum Logan pergi Logan menyempatkan mengecup kening Agatha, melambaikan tangannya sebelum ia melangkah semakin jauh menuju mobilnya yang terparkir di luar.

Setelah memastikan mobil Logan melaju pergi meninggalkan area rumahnya, Agatha kembali masuk ke dalam rumah. Saat melewati ruang tamu, Agatha dikejutkan dengan Ezekiel yang sudah kembali duduk di ruang tamu.

Seolah Ezekiel tahu bahwa orang yang ia benci telah pergi.

“Dia sudah pergi?” tanya Ezekiel pada Agatha, Ezekiel duduk di sofa dengan kedua tangannya terlipat di depan dada.

“Iya, Logan sudah pergi.”

“Logan? Kau terlihat akrab dengannya. Kalian bahkan tidak terlihat canggung padahal dulu dia itu hampir menjadi calon mertua mu.”

Nampaknya Ezekiel masih tidak rela Agatha akan menikah dengan Logan.

“Kak.. berhenti membencinya hanya karena usianya. Dia tidak jahat.” Agatha ikut duduk di sofa, bersebrangan dengan Ezekiel.

Ezekiel berdecih mendengar perkataan Agatha. Baginya Agatha itu terlalu polos. Tidak jahat dari mananya.

“Kalau dia tidak jahat, dia tidak akan meniduri mu Agatha. Kau sudah menjalin hubungan dengan putranya selama bertahun-tahun. Dia seharusnya sudah menganggap mu sebagai putrinya. Dan perlu kah ku ingatkan lagi bahwa dia itu sudah tua, usianya hanya terpaut 5 tahun lebih muda dari mendiang Ayah kita.”

“Usia bukan masalah, aku tidak merasa dirugikan.”

“Agatha.. kau sudah melihat sendiri bagaimana Nathanael memperlakukan mu, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Besar kemungkinan sifat buruk Nathanael turun dari Ayahnya itu.” Ezekiel kembali berusaha membuat Agatha memikirkan kembali keputusannya.

“Logan sudah berjanji dia tidak akan membuat ku menyesali keputusan ku. Kalaupun suatu saat dia menyakiti ku, bukan kah aku memiliki mu Kak. Seandainya Logan gagal menepati janjinya, kau bisa menghukumnya. Bukankah itu yang biasanya kakak laki-laki lakukan untuk adik perempuannya? Untuk saat ini ku mohon, percayalah kepada keputusan ku.”

Ezekiel menghela nafas berat, sepertinya ia berkata seperti apapun tidak akan membuat Agatha merubah pikirannya.

“Kau memang tidak pernah mendengarkan perkataan ku.”

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang