BAB 34

123K 10.8K 957
                                    

“Kau bebaskan aku dulu lalu kita akan menikah bulan depan.”

Paula menggelengkan kepalanya, ia tidak mau menikah bulan depan. Menunggu sebulan lagi baginya terlalu lama.

“Kalau kau ingin bebas sekarang maka kau harus menikahi ku sekarang Nathanael.”

“Kau sudah gila? Kau pikir menikah semudah membalikan telapak tangan?!” Nathanael merasa jengkel dengan syarat tak masuk akal yang Paula berikan.

“Tidak perlu pernikahan mewah, yang penting kau dan aku sah suami istri. Sudah terlambat untuk membuat pernikahan yang mewah.” Paula menatap Nathanael dengan tatapan tajamnya, “Kau putuskan lah, kau mau menikah dengan ku atau tidak.”

Nathanael tidak punya pilihan lain, menunggu Ayahnya datang membebaskannya pun percuma. Hal tersebut tidak akan terjadi.

“Baiklah kalau begitu kita menikah sekarang, cabut tuntutan mu maka kita akan menikah.”

***

Logan memperhatikan penampilan Agatha dari ujung rambut sampai ujung kaki, tentu saja melihat Agatha hanya berbalut lingerie seksi membuat Logan senang bukan kepalang.

“Sayang.. kau cantik sekali.” puji Logan sembari melangkah mendekat, memperhatikan keelokan tubuh Agatha dibalik lingerie tipis berwarna merah itu.

“Menurut mu lebih cantik mana aku dengan lingerie ini atau gaun pengantin?” tanya Agatha sedikit menggoda.

Logan meraih Agatha mendekat, melingkarkan tangan kekarnya di pinggang Agatha.

“Bagiku kau cantik mengenakan apapun, tapi kau terlihat lebih cantik saat kau telanjang dan berada di pelukan ku.”

Bagi Agatha mungkin perkataan Logan ini terdengar seperti gombalan manis semata, tapi bagi Logan itulah kenyataannya. Karena memang itu yang Logan rasakan.

Baginya, momen Agatha paling cantik di matanya adalah saat Agatha berada di pelukannya, telanjang dengan nafas memburu dan pipi memerah. Bagi Logan tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Agatha itu.

“Apa aku sudah boleh mengunjungi anak kita sekarang?” tanya Logan sembari mengusap lembut pipi Agatha, Agatha mengangguk sebagai jawaban.

Melihat Agatha yang menganggukan kepala, Logan segera menggendong Agatha dan membaringkannya di ranjang. Mengambil posisi berada di atas tubuh Agatha.

Sejenak mereka saling memandang satu sama lain, sebelum Logan menunduk menyatukan bibir mereka berdua.

Agatha mengalungkan tangannya di leher Logan, menikmati setiap sentuhan yang Logan berikan. Agatha yang awalnya memejamkan mata menikmati, tiba-tiba saja dikejutkan dengan suara robekan.

Mata Agatha sontak terbuka, ia terkejut karena Logan merobek lingerie yang tengah Agatha kenakan.

Logan melepas ciumannya, ia menatap Agatha lembut. “Akan ku belikan kau lingerie baru, biarkan aku merobek lingerie ini dan menelanjangi mu. Sejak melihat mu mengenakan lingerie ini aku sudah ingin merobeknya dan menelanjangi mu.”

Agatha tertawa mendengar perkataan Logan, sepertinya Logan memang lemah sekali dalam hal-hal seperti ini.

“Robek lah sesuka mu, aku milik mu malam ini dan seterusnya.” ujar Agatha sembari menarik wajah Logan mendekat, kembali menyatukan bibir mereka berdua. Kali ini ciuman mereka berdua lebih liar dari sebelumnya.

Meski hari masih sore, tapi keduanya sudah bergumul mesra di atas ranjang dengan keadaan tubuh telanjang tanpa sehelai pakaian pun. Menikmati setiap inci tubuh masing-masing.

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang