BAB 7

242K 14.8K 806
                                    

Ezekiel benar-benar marah, terlebih lagi saat rekan-rekan bisnisnya menghubunginya mempertanyakan soal undangan pertunangan yang juga mereka dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ezekiel benar-benar marah, terlebih lagi saat rekan-rekan bisnisnya menghubunginya mempertanyakan soal undangan pertunangan yang juga mereka dapatkan.

Mereka semua mempertanyakan kenapa nama wanitanya berganti, bukankah Nathanael Blake akan bertunangan dengan Agatha Mackenzie.

Ezekiel merasa malu, namun disatu sisi ia lebih merasa khawatir dan marah. Khawatir pada sang adik perempuan kesayangannya dan juga marah kepada Nathanael yang dengan sengaja menyebar undangan kepada rekan kerja Ezekiel.

Jika memang ada masalah dengan hubungan Nathanael dan Agatha, kenapa tidak menyelesaikannya dengan baik-baik. Kenapa harus melakukan hal seperti ini?

Ezekiel tidak perduli jika Nathanael bertunangan dengan wanita lain. Karena sejak awal Ezekiel memang kurang menyukai Nathanael.

Yang Ezekiel pertanyakan mengapa Nathanael harus menyebar undangan tersebut kepada rekan bisnis Ezekiel bahkan saudara dan teman-teman Ezekiel sementara mereka tidak punya urusan apa-apa dengan Nathanael.

Seolah Nathanael sengaja ingin menunjukkan dirinya membuang Agatha dan menjadikan wanita lain sebagai tunangannya.

Ezekiel berdecak kesal saat panggilan teleponnya tak mendapat jawaban dari Agatha.

Sebenarnya Ezekiel ingin pulang menemui adiknya itu, namun Ezekiel tidak bisa. Ia ada meeting penting yang tidak bisa ia tunda.

Ezekiel hanya bisa berharap adiknya itu baik-baik saja.

***

Agatha duduk di kursi cafe sembari memandang Paula yang duduk dihadapannya, Agatha tidak tahu mengapa Paula tiba-tiba saja mengajaknya untuk bertemu di cafe ini.

Dengan kedua tangan terlipat di depan dada Agatha bertanya alasan Paula mengajaknya bertemu, sebenarnya Agatha sudah bisa menebak alasan Paula mengajaknya bertemu sudah pasti niat Paula tidak baik.

Terlebih lagi saat mereka bertemu di toilet restauran Agatha sempat menyinggung Paula, tentu saja Paula akan sakit hati dan berusaha membalasnya.

"Apa tujuan mu mengajak ku bertemu disini? Cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu."

Paula berdecih melihat sikap sombong Agatha, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Paula penasaran apakah setelah melihat hadiah darinya Agatha masih bisa menatapnya dengan tatapan sombongnya itu.

Agatha melihat lembar undangan yang Paula berikan kepadanya, darah Agatha seolah mendidih rasanya saat melihat undangan apa yang baru saja ia terima itu.

Undangan pertunangan antara Nathanael dan Paula.

Tangan Agatha terkepal kuat, ia tahu hal seperti ini pasti akan terjadi tapi tetap saja Agatha merasa tersakiti.

Paula tersenyum melihat Agatha yang mendadak diam, ini yang Paula inginkan menjatuhkan Agatha sedalam-dalamnya. Karena Paula tahu jauh di dalam lubuk hati Agatha, Agatha itu sangat mencintai Nathanael. Dulu Agatha sering bercerita kepadanya soal hubungannya dengan Nathanael.

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang