BAB 18

167K 11.9K 983
                                    

Logan kini tengah berada di dalam mobilnya, ia baru saja pergi dari rumah Agatha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Logan kini tengah berada di dalam mobilnya, ia baru saja pergi dari rumah Agatha. Tugasnya untuk mengantar Agatha pulang dan berbincang empat mata dengan Ezekiel sudah selesai.

Meski begitu Logan masih saja memikirkan apa yang sebelumnya Ezekiel katakan padanya. Ini soal putranya, Nathanael.

Bohong jika Logan bilang ia tidak perduli Nathanael menjalin hubungan dengan wanita tidak baik seperti Paula. Tapi disatu sisi Logan juga belum bisa menjauhkan Nathanael dari Paula.

Jika Logan menjauhkan keduanya sekarang, Logan takut usahanya selama ini jadi sia-sia. Logan khawatir jika tanpa adanya Paula di hidup Nathanael, maka bukan tidak mungkin jika cinta antara Nathanael dan Agatha kembali bersemi.

Semuanya Logan lakukan demi mendapatkan Agatha, semuanya demi perasaannya sendiri. Demi rasa cinta yang Logan miliki terhadap Agatha. Perasaan yang telah ia miliki bahkan saat ia pertama kali bertemu dengan Agatha.

Logan ingat betul bahwa ia jatuh hati kepada Agatha pada pandangan pertama, semuanya bermula ketika Logan datang ke sekolah Nathanael. Dalam rangka pertemuan orang tua sebelum ujian kelulusan.

Hari itu, untuk pertama kalinya Logan melihat Agatha dengan seragam SMA-nya.

-

Logan berdecak sebal karena ia hari ini harus menghadiri pertemuan disekolah Nathanael, Putranya.

Biasanya Logan selalu menyuruh asistennya untuk menggantikan kehadirannya namun sekarang Logan diwajibkan untuk hadir.

Bukannya Logan merasa tidak perduli dengan perkembangan anaknya disekolah, melainkan banyak pekerjaan yang harus Logan kerjakan.

Dibanding harus duduk diam mendengarkan cerita guru tentang anaknya, Logan tidak masalah mendengarkan komplain, pujian atau apapun itu tentang putranya.

Hanya saja, Logan merasa waktu yang ia lakukan hanya diam mendengarkan celotehan guru itu bisa ia gunakan dengan hal lain. Pekerjaannya menumpuk, lebih baik mendengarkan asistennya menyampaikan semua informasi yang ia dapatkan dari guru sembari Logan sendiri mengerjakan pekerjaannya.

Logan berdecak kesal saat melihat jam tangannya, sudah hampir dua jam ia berada di sekolah ini karena pertemuan orang tua.

Sebaiknya ia segera kembali ke kantor, mungkin malam ini ia akan kembali menginap di kantor karena pekerjaannya yang tertunda 2 jam dari biasanya.

Saat hendak pergi ke parkiran mobil, Logan melewati lapangan basket. Ia melihat beberapa siswa dan siswi yang berlalu lalang dan berkumpul bermain bersama.

Seharusnya Logan berjalan lurus menuju parkiran, tidak memperdulikan anak-anak muda itu. Tapi ada satu murid yang menarik perhatian Logan.

Murid perempuan dengan seragam sekolahnya itu tengah menari-nari dengan pompom di tangannya. Bergerak riang memberi semangat pada pemain basket di lapangan.

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang