BAB 44

112K 11.5K 692
                                    

Nathanael mendengus jengkel, setelah sebelumnya Paula sekarang Nathanael harus bertemu dengan Edgar. Pasti tujuan Edgar kemari tidak ada bedanya dengan Paula, untuk menyalahkannya atas semua masalah yang ada.

“Ada apa Om kemari?” tanya Nathanael tanpa menyembunyikan rasa ketidaksukaannya atas kehadiran Edgar. “Om kemari ingin menyalahkan ku juga bukan?”

Alih-alih menjawab Edgar justru mengeluarkan barang-barang yang ia bawa. Laptop dan album foto.

“Aku kemari bukan untuk menyalahkan mu, karena kau memang sudah salah. Aku kemari untuk menunjukan mu sesuatu.” Edgar menyalakan laptopnya, ia memutar sebuah video dan mengarahkan laptopnya itu menghadap Nathanael agar Nathanael bisa melihat video itu dengan jelas.

Video yang Edgar putar adalah video perayaan ulang tahun Nathanael, ulang tahun pertama Nathanael.

Terlihat di video tersebut Logan dan mendiang Ibu Nathanael merayakan ulang tahun Nathanael yang pertama, karena di video tersebut Nathanael masih terlihat sangat kecil.

Di video tersebut Nathanael terlihat rewel dan terus menangis dalam pangkuan sang Ibu, wajah Ibunya terlihat risih dan jengkel. Berusaha menenangkan Nathanael namun tangisan Nathanael kecil itu justru semakin menjadi.

Lalu terlihat Logan muncul dan mengambil alih Nathanael dari sang Ibu, di video tersebut Logan terlihat jauh lebih muda.

Nathanael terkejut saat melihat di video tersebut dirinya yang masih kecil itu langsung terdiam dari tangisnya ketika berada dalam dekapan Logan, Nathanael melihat dengan jelas bagaimana Logan menggendongnya dan menepuk nepuk punggungnya pelan.

Video berlanjut pada video saat Nathanael sudah bersekolah di taman kanak-kanak, hari itu adalah hari dimana Nathanael akan pentas dalam perayaan sekolah tapi sang Ibu tak bisa datang.

Nathanael lupa apa alasan ibunya tidak bisa datang saat itu, tapi saat itu Logan datang. Meski dengan wajah datar dan hanya terekam sebentar dalam video dokumentasi taman kanak-kanak Nathanael dulu, tapi Logan terlihat berdiri bertepuk tangan saat Nathanael berada di panggung bernyanyi lagu dengan tema Ibu.

Tangan Nathanael yang berada di bawah meja itu terkepal, ia tidak mengingat kenangan-kenangan ini.

Lalu video seterusnya adalah kumpulan video rekaman cctv, video bagaimana Logan lah yang bangun tengah malam saat Nathanael demam dan merawat Nathanael sementara sang Ibu tertidur pulas.

Lalu rekaman cctv dimana Logan baru pulang kerja tengah malam, dan terlihat bahwa Logan menyempatkan diri masuk ke kamar Nathanael untuk melihat apakah Nathanael sudah tidur dan memberikan kecupan di kening Nathanael.

Nathanael tidak tahu kalau hal-hal seperti ini pernah terjadi, ia tidak mengingatnya. Jadi dirinya pernah mendapatkan kasih sayang seperti ini dari Ayahnya?

“Logan itu sangat menyayangi mu, aku tahu karena aku melihatnya dengan mata ku sendiri. Logan tidak pernah punya waktu bukan karena dia tidak perduli kepada mu Nathanael, perusahaan Logan hari itu benar-benar nyaris bangkrut, keadaan ekonomi kalian benar-benar buruk. Logan harus memutar otak untuk bisa menyelamatkan perusahaannya.

Ibu mu tahu ekonomi sedang sulit, tapi Ibu mu berhutang kesana kemari hanya untuk kesenangannya sendiri sementara Logan pusing bagaimana cara untuk bisa menggaji karyawannya. Aku ingat saat itu Logan kehilangan banyak teman, waktu dan juga berat badannya. Ia semakin kurus karena kurang tidur, semuanya demi mengembalikan kejayaan perusahaannya.”

Edgar menatap Nathanael yang hanya menatap kosong ke layar laptop. “Kesuksesan yang Logan miliki tidak jatuh dari langit, banyak pengorbanan yang ia lakukan. Rumah kalian bahkan hampir disita oleh bank setelah Ibu mu menggadaikan rumah tersebut hanya untuk bersenang-senang dengan temannya.”

“Kau tahu kenapa Logan tak datang saat Ibu mu merenggang nyawa di rumah sakit? Karena Logan juga hampir mati hari itu, saat mendengar kau menelepon sambil menangis Logan segera pergi ke rumah sakit, tapi dia kecelakaan. Dia hampir mati, tapi ketika dia menemui mu setelah pemakaman Ibu mu selesai kau justru marah besar padanya. Kau bilang kau benci padanya dan berharap dia saja yang mati dari pada Ibu mu. Apa kau ingat?”

Nathanael menganggukan kepalanya pelan, ya.. dirinya ingat. Saat itu ia benar-benar kecewa dengan Logan, karena tak pernah mengunjungi Ibunya di rumah sakit, bahkan tak datang saat Ibunya dimakamkan.

“Logan tidak tahu harus bagaimana selain memberi mu jarak, karena kau terlihat tidak senang setiap melihat Logan. Saat itu juga perusahaan Logan mulai kembali naik, Logan semakin sibuk mengurus perusahaan dan juga anak perusahaan. Yang bisa Logan lakukan hanya memerintahkan orang untuk menjaga mu dan secara berkala mengirimkan foto perkembangan mu kepada Logan.”

Edgar menghela nafas berat, “Jujur saja Nathanael, Om tidak suka dengan mu. Kenapa? Selama ini Om sudah melihat perilaku mu, melihat bagaimana Logan selalu menutupi kesalahan mu, Kau mungkin merasa Logan bukan orang tua yang baik tapi kau harus tahu Nathanael kalau Logan itu sangat menyayangi mu, mungkin Logan bukan orang tua yang baik dan sempurna karena itu juga pertama kalinya ia menjadi orang tua, jika menurut mu dia salah maafkan dia..”

“Seperti Logan yang selalu memaafkan kesalahan mu, kau tahu betapa hancurnya Logan saat kau menembaknya tanpa berpikir dua kali? Hatinya hancur sekali mengetahui bahwa kau dengan mudahnya berniat membunuhnya. Aku tanya padamu Nathanael, apakah Logan pernah sekali saja memukul mu?”

Nathanael terdiam sejenak, kemudian ia menggelengkan kepalanya. Tidak pernah, ia tidak pernah dipukul oleh Logan.

Yang ada justru Nathanael pernah dipukul oleh seorang guru dan keesokan nya guru tersebut Logan hancurkan karirnya.

Nafas Nathanael mulai tidak beraturan, ia kini mulai sadar bahwa sebenarnya Ayahnya itu sangat menyayanginya. Air mata Nathanael menetes membasahi pipinya.

Nathanael semakin merasa bersalah saat mengingat apa yang sudah ia lakukan, ia dengan bodohnya hampir membunuh Logan hanya karena amarah dan kecemburuan.

Rasanya Nathanael ingin minta maaf kepada Logan.

“Om, apa Om bisa sampaikan kepada Papa. Kalau aku ingin bertemu?”

Edgar menganggukan kepalanya, “Pasti Om sampaikan.”

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang