Sebagai seorang Ayah Logan mau tidakmau harus ke kantor polisi untuk membebaskan putranya dari jeratan polisi, Logan marah memang kepada Nathanael yang membuat masalah dihari yang tidak tepat. Tapi Logan juga harus melakukan perannya sebagai seorang ayah.
Logan harus mencari tahu kebenarannya, apakah benar Nathanael telah memperkosa dan mencoba membunuh seseorang. Jika itu hanya sebuah tuduhan palsu maka Logan akan menolong Nathanael dan menuntut orang yang telah memenjarakan Nathanael.
Tapi jika Nathanael lah yang bersalah, Logan tidak akan menolong Nathanael. Logan akan membiarkan Nathanael dihukum atas kejahatan yang ia lakukan. Dengan begitu mungkin Nathanael akan berubah.
"Kau ingin aku temani kesana?" Agatha ragu membiarkan Logan pergi ke kantor polisi sendirian khawatir jika disana Logan akan lepas kendali.
"Kau tidak perlu ikut Agatha, biar aku saja yang menemani Logan. " Ezekiel menawarkan diri untuk menemani Logan ke kantor polisi, agar ia bisa menengahi jika nanti terjadi pertengkaran disana yang berujung memberatkan Logan.
Agatha setidaknya bisa bernafas lega karena Ezekiel ikut dengan Logan. Setidaknya Agatha tahu bahwa Ezekiel adalah orang dengan kepala dingin. "Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu di rumah."
Logan menatap Agatha dengan pandangan menyesal. Ini hari pernikahan merekatapi LOgan sudah harus meninggalkan Agatha ke kantor polisi. Seharusnya mereka pulang dengan perasaan bahagia, seperti pengantin lainnya.
Agatha tahu apa yang tengah Logan rasakan, Logan pasti kecewa tapi siapa yang tahu kapan masalah akan tiba. Masalah selalu datang tanpa pemberitahuan, Agatha hanya berharap masalah ini bisa cepat selesai.
***
Logan dan Ezekiel sampai di kantor polisi, diluar kantor polisi sudah banyak pihak media yang ingin meliput masalah Nathanael. Belum masuk ke dalam kantor polisi tapi Logan sudah terpancing emosi oleh tindakan tindakan pihakmedia yang mendesaknya untuk buka suara.
Untungnya ada Ezekiel bersama dengan Logan, Ezekiel segera mengusir halus mereka dan mendorong Logan untuk masuk lebiih dulu ke dalam kantor polisi.
Logan masuk ke dalam, di dalam kantor polisi tersebut ternyata sudah ada Paula. Orang yang menggugat Nathanael atas pemerkosaan dan juga percobaan pembunuhan.
Logan memperhatikan Paula yang juga melihat ke arahnya dengan ekspresi sedihnya. Logan tahu betul seperti apa karakter Paula sesungguhnya sehingga ia sulit percaya bahwa Paula benar-benar korban disini. Mengingat dulu saja Paula menghalalkan berbagai cara untuk merebut Nathanael dari Agatha.
Di sudut bibir dan leher Paula terdapat memar, memar tersebut bisa saja bukti kekerasan yang telah Nathanael lakukan kepada Paula.
"Anda beruntung Pak, penggugat bersedia mencabut gugatannya dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan jika putra Bapak mau bertanggung jawab menikahinya." ucap Polisi yang duduk dihadapan Paula itu.
Logan berdecih mendengar perkataan polisi itu, beruntung apanya? Bagaimana jika ini semua memang akal-akalan Paula saja akar Nathanael menikahinya mengingat bahwa hubungan mereka telah berakhir akibat perselingkuhan yang Paula lakukan.
"Aku saja belum tahu apakah putra ku benar bersalah, tapi kalian sudah menawarkan kesepakatan. Tunjukan aku bukti bahwa Nathanael bersalah maka aku akan memikirkannya. Atau jangan-jangan kalian tidak punya bukti apa-apa dan menangkap seseorang tanpa adanya buki kuat?" Logan menatap Paula dan Polisi tersebut bergantian. "Jika itu benar, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan menuntut kalian semua."
Polisi tersebut berdecak, ia sebal dengan kesombongan Logan. Ia hanya menawarkan Logan jalan terbaik tapi ia malah dicurigai begini. Polisi tersebut memutar arah layar komputernya ke arah Logan. Menunjukan video bukti rekaman cctv yang menampilkan aksi bejat yang Nathanael lakukan kepada Paula.
Rahang Logan mengeras saat menyaksikan video tersebut, ia tidak bisa lagi membela Nathanael. Tidak, Logan bahkan tidak mau membela orang yang melakukan tindakan tidak pantas begitu.
Sebagai seorang Ayah Logan malu atas tindakan Nathanael, bagaimana Nathanael bisa memperkosa Paula seperti itu. Bahkan memukuli dan mencekik Paula.
"Pa.. aku akan mencabut tuntutan ku jika Nathanael mau menikahi ku. Aku hanya ingin Nathanael bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan." Ujar Paula sedih, ia sampai menitikkan air mata. "Saat Nathanael memperkosa ku, ia tidak mengenakan pengaman. Aku takut aku hamil."
“Jika yang kau inginkan adalah aku menyuruh Nathanael untuk menikahi mu demi kebebasan Nathanael. Aku tidak akan melakukan hal itu, aku kemari hanya untuk mengetahui kebenarannya dan akan membela Nathanael jika tuduhan yang ia terima tidak benar. Aku lepas tangan masalah ini, Nathanael sudah dewasa dia harus menanggung konsekuensi dari tingkah lakunya.”
Logan berbalik pergi, Ezekiel yang berada dibelakangnya ikut pergi tanpa membujuk Logan untuk menolong Nathanael. Karena menurut Ezekiel tindakan Logan sudah benar.
Nathanael salah, maka Nathanael harus menerima balasan dari perbuatannya sendiri. Orang tua memang harus melindungi anak mereka tapi bukan berarti membela mati-matian bahkan sang anak jelas-jelas salah.
Paula berteriak memanggil Logan, “Pa! Papa mau pergi begitu saja?! Papa tidak masalah jika Nathanael mendekam di penjara?!”
Logan berbalik dan menatap Paula dengan wajah datar, “Mungkin begitu lebih baik, siapa tahu setelah mendekam di penjara ia akan berubah menjadi orang lebih baik.”
“T-tapi—”
Belum sempat Paula kembali bicara, Logan sudah lebih dulu pergi. Logan tahu apa maksud Paula.
Bisa-bisanya wanita itu memanfaatkan musibah yang menimpa dirinya sendiri. Semuanya semata-mata ingin menjadi bagian dari keluarga Blake.
“Kau benar-benar tidak akan membantu putra mu untuk bebas?" Tanya Ezekiel sekali lagi kepada Logan, saat mereka memasuki mobil.
“Ya, biarkan Nathanael menghadapi masalah yang ia buat sendiri.”
“Mungkin Putra mu itu akan membenci mu berpikir bahwa kau tidak perduli dengannya lagi.”
Logan menghela nafas, “Aku justru bersikap seperti ini karena aku perduli. Dia harus belajar dari kesalahannya. Terlahir sebagai putra orang penting bukan berarti ia bisa bebas melakukan semua hal sesukanya.”
***
Nathanael tertawa di dalam sel tahanannya, seperti yang ia duga. Ayahnya itu tidak akan membantunya keluar dari penjara ini.
Mungkin justru Ayahnya itu senang ia berada di penjara, dengan begitu Ayahnya itu bisa dengan tenang memulai keluarga barunya tanpa kehadiran Nathanael diantaranya.
Apa yang ia harapkan dari Ayahnya itu, sungguh hal yang sia-sia.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Devilish Choice [END]
RandomDiselingkuhi oleh calon tunangannya, Agatha Mackenzie bukannya membalas selingkuh dengan orang lain juga. Agatha justru melakukan one night stand dengan Ayah dari calon tunangannya sendiri. Sialnya lagi Agatha justru hamil, hamil anak dari orang yan...