BAB 22

145K 12.4K 1.3K
                                    

Nathanael pulang kerja dengan keadaan lelah, tubuhnya terasa remuk. Harapan Nathanael ketika ia pulang ada Paula yang menyambutnya dan menyemangatinya. Namun nyatanya Paula mungkin sekarang sedang berpesta dengan teman-temannya sekarang ini.

Ini sudah hari kedua sejak Paula pergi berlibur dengan teman-temannya, Nathanael sengaja tidak menghubungi Paula sejak hari itu. Bermaksud agar Paula sdar akan kesalahannya, namun nampaknya Paula tidak perduli. karena sampai sekarang Paula belum juga menghubungi Nathanael.

Seperti kemarin, Nathanael hanya bisa mengetahui aktivitas Paula melalui akun sosial media Paula. melihat foto-foto yang teman-teman Paula posting di akun media sosial mereka.

Melalui postingan tersebut Nathanael bisa mengetahui bahwa sebelumnya mereka menghabiskan waktu mereka di club malam bersenang-senang. Dalam video singkat itu Nathanael melihat bahwa Paula terlihat senang bersama dengan teman-temannya. terlebih lagi dengan salah satu teman laki-lakinya itu yang sudah beberapa kali Nathanael lihat selalu berada disamping Paula disetiap postingan yang ada.

Nathanael menghela nafas berat, ia melirik jam di pergelangan tangannya. Sekarang sudah pukul 12 malam. Iaharus segera membersihkan diri dan pergi tidur. Besok Nathanael harus menghadiri acara foto keluarga dengan Logan dan Agatha.

***

Nathanael sebenarnya ingin datang terambat atau justru tidak ingin datang. namun Nathanael tidak berani melakukannya. Dan disinilah Nathanael sekarang, berdiri diam memandang Logan dan Agatha yang sedang berpose mesra. Logan dengan jas hitamnya dan Agatha dengan gaun pengantinnya.

Pandangan Nathanael tertuju kepada Agatha yang tampak cantik dengan gaun putihnya itu, Nathanael tiba-tiba saja teringat dengan janjinya dulu dengan Agatha saat masih duduk di bangku sekolah.

Mereka berdua saat itu berjanji akan menikah dan punya 2 orang anak. Seandainya hubungan Nathanael dan Agatha tidak kandas, mungkin sekarang yang berdiri disamping Agatha bukanlah Logan melainkan Nathanael sendiri.

Nathanael menggelengkan kepalanya, untuk apa ia memikirkan hal itu. Hubungannya dengan Agatha telah berakhir, perasaan yang tertinggal untuk Agatha sekarang hanyalah perasaan benci.

Benci karena Agatha telah merayu Logan. Hanya itu saja. Nathanael tidak perlu mengingat-ingat masa lalu. Itu semua tidak ada gunanya.

Lamunan Nathanael buyar ketika Logan memanggilnya, sesi foto antara Logan dan Agatha telah selesai. Kini mereka akan foto bertiga. Foto sebagai keluarga.

Dengan langkah berat Nathanael mendekat ke arah Logan dan Agatha, berat hati Nathanael rasanya saat ia harus berdiri diantara Logan dan Agatha yang tersenyum lebar penuh kebahagiaan.

***

Paula mabuk berat, ia sampai harus diantar oleh Arnold ke kamar hotelnya.

Arnold membaringkan Paula di ranjang, tujuannya kemari hanya untuk mengantar Paula. Namun ketika ia ingin pergi Paula justru menahannya, menggenggam tangannya.

“Apa yang kau inginkan? Pestanya sudah berakhir, kau mabuk berat.” Ujar Arnold sembari berusaha melepaskan pegangan tangan Paula.

“Jangan pergi, temani aku disini..” Paula bangkit dari posisi berbaringnya, ia benar-benar mabuk.

“Aku harus kembali ke kamar ku sendiri Paula, kau mabuk. Lebih baik kau tid—”

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang