Happy Reading!
🔥Tokyo, 09.45 PM.
Di sebuah bar yang terletak di kawasan elite pada bagian VVIP room, terdapat tiga pria dan tiga wanita yang sedang saling bersenda gurau.
"Hahaha! Sasuke benar-benar melakukan itu?" tanya pria berambut klimis di sela tawanya.
Membuat pria berambut pirang yang duduk di seberang pria itu segera menyahuti, "Kau juga tidak percaya, 'kan? Tapi, sayangnya semua itu benar adanya."
Wanita berambut indigo yang duduk di sebelah pria pirang itu juga menimpali, "Sasuke-san memperkenalkan Sakura-san dengan wajah yang serius. Aku pikir, dia sedang tidak mau-main."
"Hinata-chan benar. Aku tidak menyangka kalau hasilnya bisa secepat ini. Rencana kita semua berjalan sangat sukses. Hahaha," ucap Naruto.
Shikamaru meraih gelas winenya, lalu menggoyangkannya dengan gerakan elegan. "Jika Sasuke tahu kita lah dalang dari semua ini. Aku yakin dia akan mengirim kita semua ke daratan atlantis."
Temari yang duduk di sampingnya menepuk pahanya dengan keras. "Dia tidak akan melakukannya. Tapi, aku masih tidak habis pikir dengan pemikiran kalian. Kalian bahkan menyuruh Dokter Tsunade untuk ikut andil."
Sai mencomot kentang goreng yang ada di atas meja, lalu menyuap Ino. "Jika hanya aku, Shikamaru, dan Naruto yang melakukannya ... semua ini tidak akan terjadi."
Naruto mengangukkan kepalanya, "Benar. Walaupun Sasuke terlihat tidak memedulikan Kei. Tapi, dia tidak mungkin membiarkan anak kandungnya itu terlantar. Bagaimanapun juga, Kei tetap tidak bersalah."
Ino bersedekap dada dengan bibir mengerucut sebal, "Jika saja aku bertemu dengan wanita itu ... aku ingin sekali menjambak rambutnya sampai botak."
Sai yang mendengar itu hanya menghela napas. "Kau tidak akan bisa melakukan itu. Dia memiliki banyak dukungan kuat di belakangnya."
"Sai benar. Akan lebih baik jika kita tidak mencari masalah dengan wanita itu. Dia sudah tidak memedulikan keberadaan Sasuke saja sudah bagus," ucap Shikamaru.
Mereka ber-enam mulai merenung. Segala macam peristiwa yang menimpa Sasuke di masa lalu, kembali terlintas di dalam kepala mereka.
"Sudah saatnya dia menemukan kebahagiaannya," gumam Naruto.
Hinata mengelus bahu suaminya itu dengan pelan, "Aku yakin Sakura-san bisa memberikan kebahagiaan untuk Sasuke-san."
"Setidaknya kita sudah membantunya dari jauh," ucap Shikamaru.
Seulas senyum terukir di bibir Naruto, "Kau benar."
***
CLEK
KAMU SEDANG MEMBACA
(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!
RomansaDibukukan. Fanfiction 21+ IN SAVERAL CHAPTER. Cover by Strife_Nana (dont use, crop, or tracing my art!)🚫⚠️ "Yang dia susui adalah Kei ... lalu mengapa aku yang gugup? Sial!" "Aku tidak mengerti ... kenapa aku bisa sebergairah seperti ini hanya deng...