Chp-3

11K 700 37
                                    

Happy Reading!
🔥








Drrrrrrrrrr Drrrrrrrrrr

Suara getaran ponsel yang ada di atas meja makan, membuat seorang pemuda berambut hitam spike segera mengambil benda pipih itu. Lalu memerhatikan layarnya--yang menampilkan sebuah pesan. Kemudian dengan tanpa ragu, pemuda itu segera membuka pesan tersebut.

"Sakura. Apa kau sudah mendapatkan pekerjaan di Tokyo? Jika kau belum mendapatkan pekerjaan, aku bisa membantumu untuk mendapatkannya. Karena di tempatku bekerja ... membutuhkan seorang baby sitter baru," gumamnya--mengeja kata demi kata yang terdapat di layar ponsel.


Srreeeeettt


"Apa yang kau lihat di ponselku, hmm?"

Pemuda itu mendongakkan kepalanya dengan senyum kaku yang tersungging di bibirnya. "Aku hanya membaca pesan yang masuk. Itu saja," jawabnya, seraya menggaruk pipinya dengan jari telunjuk.

"Huft. Pesan dari siapa?"

Pertanyaan yang diajukan oleh wanita di sampingnya itu, membuat pemuda itu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi meja makan. "Dari Samui-nee. Dia menawarkan pekerjaan kepadamu."

"Samui?" Kedua mata wanita berambut merah muda itu mengerjap beberapa kali.

"Hn. Menjadi baby sitter."

Sakura--nama dari wanita berambut merah muda--yang kini tengah menampilkan senyum lebarnya itu--mendudukkan dirinya di atas kursi.

Membuat pemuda berambut hitam yang ada di sebelahnya, memerhatikan dengan saksama. "Apa tadi pagi juga tidak mendapatkan hasil?" tanyanya dengan satu alis terangkat, saat mendapati raut senang di wajah wanita merah muda itu.

"Umm ...," wanita itu menggelengkan kepalanya dengan pelan, "di sini ... ternyata sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan."

"Seharusnya kau mengizinkanku untuk mencari pekerjaan juga," ujar pemuda berambut hitam itu.

Mendengar hal tersebut, tentu saja membuat wanita di sampingnya segera menepuk bahu pemuda itu dengan lembut. "Bukankah kita pindah kemari karena kau mendapatkan beasiswa penuh di Kamioka High School? Kau sudah berjanji padaku ... untuk menggunakan kesempatan ini dengan maksimal. Jadi hal yang harus kau lakukan ... hanyalah belajar dengan giat. Untuk urusan biaya hidup kita di Tokyo ... aku yang akan memenuhinya."

"Aku sudah membuatmu kesusahan."

"Makura-kun!"

Makura--nama dari pemuda berambut hitam spike itu--menyambut sepasang mata zambrud di hadapannya. Membuat kedua mata zambrudnya bisa melihat dengan jelas; bagaimana tatapan marah dari wanita di sampingnya itu tertuju kepadanya.

"Jangan katakan hal itu lagi. Aku tidak merasa kesusahan sama sekali."

"Tapi, Macher-"

"Tidak ada tapi-tapian! Aku sangat mencintaimu ... dan kau juga mencintaiku, 'kan?" melihat anggukan kepala dari pemuda di sampingnya itu, seulas senyum terukir di bibir mungil Sakura, sebelum kembali berkata, "jika kau benar-benar mencintaiku ... kau harus memenuhi janjimu."

"Haik, Macherry." Makura menganggukkan kepalanya dan meraih tangan Sakura--yang masih bertengger di bahunya.

Membuat Sakura menyunggingkan senyum lebarnya, "Nah. Karena Samui menawarkan pekerjaan kepadaku ... aku akan menerimanya. Bagaimana? Kau setuju?" tanyanya.

"Hn. Menjadi baby sitter?" Makura menaikkan sebelah alisnya.

"Ya. Bagaimana?" Sakura mendekatkan wajahnya dan menyandarkan dagunya pada bahu Makura. Mata zambrudnya saling beradu pandang dengan mata zambrud pemuda itu.

(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang