Happy Reading!
🔥Dalam keheningan yang mampu membuat perasaan canggung semakin terasa nyata, membuat Sakura tak bisa mengalihkan pandangannya dari sepasang mata hitam milik majikannya, seakan terjebak sehingga hanya bisa terpaku dan semakin lama semakin terhanyut.
Lain halnya dengan Sasuke, pria itu masih berada dalam pemikirannya sendiri. Pancaran zambrud yang seakan menarik perhatiannya untuk terus menatapnya, mampu menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang berkeliaran di dalam kepalanya.
Hingga secara tidak sadar, pria itu meraih dagu mungil pengasuh bayinya itu, lalu mengangkatnya semakin ke atas. "Hn. Jika kau bisa mengatakan alasan yang membuatku puas. Aku akan memberimu satu kesempatan," ucapnya setengah berbisik.
Sakura menahan napasnya, saat hembusan napas Sasuke menerpa wajahnya--ketika pria itu melontarkan kata-katanya. Dari raut wajah dan intonasi suara pria itu, ia tahu kalau ia tidak boleh mengatakan hal yang membuat pria itu tidak senang.
"A-aku me-memiliki s-seseorang yang h-harus aku urus, T-tuan," jawabnya dengan tergagap.
Mendengar hal itu, Sasuke semakin mendekatkan wajahnya dan menatap intens kedua mata zambrud Sakura. "Kau bukan mata-mata dari wanita itu, 'kan?" tanyanya pada akhirnya.
Membuat Sakura mengerjapkan kedua matanya, dan tubuhnya semakin bergetar lantaran takut. Tatapan yang diberikan oleh majikannya itu--seakan ingin memakannya hidup-hidup. Hingga ia tidak mampu untuk membendung air matanya sendiri.
"A-aku t-tidak tahu ... a-apa y-y-yang T-tuan bicarakan."
Sasuke tercengang saat melihat air mata mengalir dari sepasang mata zambrud Sakura, padahal ia tidak melakukan hal aneh apa pun selain menatapnya. Tapi reaksi takut yang diperlihatkan wanita berambut merah muda itu--cukup membuatnya merasa bingung. Hingga ia melepaskan dagu mungil pengasuh bayinya itu.
"Eeeeeeenn."
Suara lenguhan kecil yang berasal dari bibir mungil Kei, mengalihkan atensi Sasuke dan Sakura. Dan mereka dapat melihat raut ingin menangis--tertera di wajah mungil bayi itu.
Sakura mengundurkan dekapannya, ia tidak sadar telah mendekap tubuh mungil Kei dengan erat, lantaran merasa takut dengan sikap Sasuke, hingga membuat bayi itu merasa tidak nyaman.
Dengan pelan, wanita itu menimang-nimang Kei dan mengelus dahinya dengan lembut. Dan hal itu tak luput dari pandangan Sasuke--yang memang sadari tadi terus memerhatikan Sakura.
Ia bisa melihat dengan jelas; bagaimana tubuh wanita itu masih bergetar: entah karena apa ia tidak tahu. Akan tetapi, walaupun wanita itu tampak ketakutan, wanita itu masih mampu untuk menenangkan Kei.
Menegakkan tubuhnya dan memijat ujung keningnya dengan kedua mata yang terpejam, Sasuke membatin, "Kenapa wanita ini terlihat seperti seekor domba yang bertemu dengan singa. Apa aku semengerikan itu?"
Kembali membuka kedua matanya dan menatap ke arah Sakura--yang masih menimang-nimang Kei, ia menghembuskan napas pelan, dan melangkah ke arah lemari pakaiannya.
Sesampainya di sana, ia membuka pintunya dan mengambil sebuah kemeja dengan asal, lalu menutup pintunya kembali. Kemudian, ia melangkah ke arah Sakura berada, dan melemparkan kemeja itu ke paha wanita itu. Membuat wanita itu menatapnya dengan raut bingung.
"Hn. Ganti pakaian penuh keringatmu itu," ucapnya dengan nada datar, sebelum beranjak dari posisinya--berniat keluar dari dalam kamarnya.
Sakura mengerjapkan kedua matanya beberapa kali setelah majikannya itu hilang di balik pintu. Lalu pandangan wanita itu beralih ke arah bawah, menatap kemeja berwarna biru dongker--yang teronggok di atas pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!
RomanceDibukukan. Fanfiction 21+ IN SAVERAL CHAPTER. Cover by Strife_Nana (dont use, crop, or tracing my art!)🚫⚠️ "Yang dia susui adalah Kei ... lalu mengapa aku yang gugup? Sial!" "Aku tidak mengerti ... kenapa aku bisa sebergairah seperti ini hanya deng...