Chp-12

7K 613 14
                                    

Happy Reading!
🔥










Sasuke menghentikan laju mobilnya di tepi jalan. Dengan kedua alis yang menyatu dalam, pria itu menatap ke arah layar smartphonenya--mencermati nomor yang ia hubungi--masih tersambung atau tidak.

Namun, setelah beberapa saat terdiam dan mendengarkan dengan baik-baik, ia hanya dapat mendengar suara berisik; teriakan seorang wanita, dan gelak tawa dari dua orang laki-laki. Menandakan sedang terjadi sesuatu pada pemilik nomor yang sedang ia hubungi itu. Mengingat sebelumnya pemilik nomor itu merespons panggilannya--sebelum berteriak.

"Sebenarnya ada di mana wanita itu?" tanyanya pada dirinya sendiri. Dan ia kembali mendengarkan dengan baik-baik. Hingga secara samar-samar, ia bisa mendengar percakapan dari seberang sana.




"Hahahaha! Aku tidak percaya ... di jaman sekarang masih ada gadis sebodoh dirimu!"

"Jangan menakutinya, Zetsu. Lihat tubuhnya yang bergetar itu."

"Hahahaha! Apa kau berasal dari desa?

"Hiks hiks a-apa yang ingin k-kalian lakukan pa-padaku?"

"Kami tidak akan melakukan apa pun, Nona manis. Kami hanya ingin membuatmu melayang ke angkasa. Hahahaha!"

"Lebih baik kau jangan menghabiskan energimu. Di district yang sudah tak terpakai ini ... tidak ada orang yang akan mendengar suara teriakanmu. Jadi ... lebih baik kau berteriak saat kami memuaskanmu."

"IYAAAAAA (tidak)! YAMETE (hentikan)!"

"HAHAHAHA! Kemarilah, Manis!"




Setelahnya, Sasuke hanya mendengar suara teriakan dan gelak tawa kembali. Membuatnya melempar smartphonenya ke atas dashboard, lalu menginjak pedal gas mobilnya--kembali melajukannya ke tengah-tengah jalan raya.

"Baka onna (wanita bodoh)," desisnya. Sepertinya ia tahu di mana wanita itu berada.

Ia tidak habis pikir mengenai apa yang sudah terjadi pada pengasuh bayinya itu. Bukankah wanita itu keluar dari rumah sakit--yang notabenenya adalah tempat ramai, setengah jam yang lalu? Lantas, mengapa wanita itu berada di district tak terpakai?

Telinganya masih masih bisa mendengar suara teriakan dan gelak tawa dari smartphonenya. Membuatnya semakin dalam menginjak pedal gas mobilnya. Kali ini ia tidak bisa membuang-buang waktu; hanya untuk memikirkan hal yang jawabannya saja sudah sangat jelas.

Brrrrmmmmmm!











***











Sakura meronta dan terus berteriak saat salah satu lelaki di hadapannya itu mengunci tubuhnya; dengan membawa kedua tangannya ke belakang.

Tubuh wanita itu bergetar, dengan air mata yang membanjiri wajahnya. Membuat pandangannya memburam saat melihat lelaki bernama Kakuzu berada di depan tubuhnya.

"Khukhukhu. Wajah penuh air matamu semakin terlihat menggoda ...," ucap pria itu, "aku baru sadar kalau kemeja yang kau pakai adalah kemeja laki-laki. Jadi, ini bukan yang pertama untukmu, ya?"

"Hiks, c-chigau desu (bukan). Hanashite (lepaskan) hiks hiks. Onegai (aku mohon)." Dan Sakura semakin memundurkan tubuhnya, saat melihat Kakuzu mengulurkan kedua tangannya.

Namun, karena Zetsu berada di belakang tubuhnya, ia tidak bisa menghindar lebih jauh lagi, hingga Kakuzu berhasil meraih kedua payudaranya, dan meremasnya dengan kuat.

(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang