Chp-5

9.1K 699 9
                                    

Happy Reading!
🔥










Sasuke sampai di rumah megahnya bersamaan dengan langit yang sudah gelap sempurna. Apalagi keadaan luar rumahnya yang juga sepi--hanya ada dua orang satpam yang berjaga di pos samping gerbang.

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, pria itu keluar dari dalam mobilnya dan berjalan ke arah pintu utama rumah megahnya. Hanya ada suara desau angin yang menerbangkan dedaunan--yang dapat dirinya dengar.

"Sepertinya Samui tidak berbohong," batinnya, sebelum membuka pintu rumahnya.

"Selamat datang, Tuan."

Ia memberikan tas kerjanya kepada pelayan--yang datang menyambut kepulangannya. "Di mana pengasuh baru itu?" tanyanya, dengan nada datar.

Ayame--pelayan yang hari ini menyambut kedatangan tuannya itu, membungkukkan tubuhnya sembari berkata, "Dia masih berada di kamar Tuan Muda Kei, Tuan."

"Hn." Sasuke melangkahkan kakinya ke arah ujung koridor--di mana letak kamar bayinya berada. Meninggalkan Ayame--yang langsung kembali ke pekerjaannya.

Sesampainya di sana, ia tidak mendengar apa pun selain keheningan. Dan hal itu membuatnya bertanya-tanya; apa yang sudah terjadi di dalam sana. Karena selama ia pulang dari pekerjaannya, suara tangisan bayi tidak pernah luput dari pendengarannya.

Namun, kali ini ia tidak mendengar suara tangisan sama sekali. Dan hal itu cukup membuatnya merasa heran, dan ingin mencari tahu.

Dengan pelan, ia meraih knop pintu dan membukanya, menciptakan suara deritan pintu yang tidak terlalu memekakkan telinga. Akan tetapi, ia yakin kalau suara sekecil apa pun akan berdampak di pendengaran bayinya. Hingga ia lebih pelan lagi membuka pintu, karena tidak ingin mendengar suara tangisan lagi.

Setelah berhasil membuka pintu hingga memperlihatkan keadaan dalam ruangan. Pria itu tertegun saat melihat suatu hal yang ada di dalam kamar bayinya. Bahkan ia sempat menahan napasnya untuk sesaat.

Kedua mata hitamnya terpantul dengan jelas; di mana sosok bayinya itu tengah tertidur di dalam dekapan wanita berambut merah muda di atas ranjang berukuran queen-size.

Raut pulas yang tertera di wajah keduanya, membuatnya dengan tanpa ragu memasuki kamar, dan berjalan mendekat ke arah keduanya. Dan ia beruntung dengan adanya karpet yang dapat meredam suara ketukan sepatunya.

Ia menghentikan langkahnya di sisi bayinya berada; membuatnya dapat melihat dengan jelas wajah damai wanita yang kini menjadi pengasuh bayinya. Posisi bayinya yang berada di dalam pelukan wanita itu--membuatnya tak habis pikir.

"Eennnh."

Kedua alisnya mengernyit dalam-dalam, saat mendengar suara lenguhan kecil yang berasal dari pengasuh bayinya. Membuatnya memerhatikannya dengan lekat-lekat, mengabaikan bulu kuduknya yang meremang tiba-tiba, entah karena apa.

Hingga ia bisa melihat wanita yang belum ia ketahui namanya itu, mengerjapkan kedua matanya. Tampaknya wanita itu menyadari keberadaannya; hingga terbangun dari tidur pulasnya.

 Tampaknya wanita itu menyadari keberadaannya; hingga terbangun dari tidur pulasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang