Chp-6

8.3K 673 12
                                    

Happy Reading!
🔥












CLEK

Sakura menutup pintu kamar Kei dengan pelan, lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah ke arah pintu keluar, sembari memerhatikan keadaan sekelilingnya--yang sepi; tidak ada satu pun pelayan yang mondar-mandir seperti tadi pagi.

Sakura menutup pintu kamar Kei dengan pelan, lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah ke arah pintu keluar, sembari memerhatikan keadaan sekelilingnya--yang sepi; tidak ada satu pun pelayan yang mondar-mandir seperti tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rumah sebesar dan semewah ini ... mengapa malah terasa sangat suram," batinnya, saat melewati ruang tamu yang sepi.

"Nona?"

DEG

Suara yang secara tiba-tiba mengalun di tengah keheningan, membuat Sakura berjengit kaget. Dengan mata yang terbelalak lebar, wanita itu menolehkan kepalanya ke segala arah, hingga sosok pria paruh baya yang berdiri di sisi pintu utama--menyita perhatiannya.

"Huft ... aku pikir ada hantu," pikirnya seraya menghembuskan napas lega. Dan ia semakin mempercepat langkah kakinya, mendekati pria paruh baya tersebut.

"Ada apa, Oji-san?" tanyanya, begitu sampai di hadapan pria itu.

Umeno Iruka--pria berusia tiga puluh delapan tahun--yang memikiki posisi sebagai kepala pelayan itu menyunggingkan senyum tipisnya, lalu berkata, "Tuan Sasuke memintaku untuk mengantarmu."

"Eh?" Sakura mengerjapkan kedua matanya dan memiringkan kepalanya--lantaran bingung.

Namun, setelah memahami apa yang diucapkan oleh kepala pelayan itu, ia menegakkan kepalanya dan tersenyum canggung. "Tidak perlu repot-repot, Oji-san. Aku bisa pulang sendiri," tolaknya dengan nada halus.

"Jangan terlalu sungkan, Nona. Tuan Sasuke hanya ingin memastikan identitas pengasuh anaknya bukanlah orang yang sembarangan," jelas Iruka, tanpa melenyapkan senyum tipisnya.

Mendengar hal itu, mau tak mau membuat Sakura menghela napas pasrah. "Aku lupa kalau aku menjadi baby sitter anak konglomerat."

"Silahkan, Nona."

Ia menyunggingkan senyum kakunya, saat Iruka mempersilahkan dirinya--bagai seorang tamu kehormatan. Semua itu menciptakan perasaan tak nyaman; lantaran ia sendiri bukan berasal dari keluarga atas; di mana semua orang akan memperlakukan dirinya bagai tuan puteri.

Akan tetapi, ia memilih untuk menuruti semua perkataan kepala pelayan tersebut. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan--yang sangat ia sukai, karena pada awalnya ia memang menyukai anak-anak. Apalagi anak itu adalah Kei.

Setelah ia menginjakkan kakinya di area luar rumah, ia kembali dikejutkan oleh sebuah mobil yang terparkir di depan pintu utama. Tampaknya, majikannya itu memanglah seorang yang kompeten dalam segala urusannya.

"Silahkan, Nona," ucap Iruka, seraya membuka pintu mobil.

Membuat Sakura menganggukkan kepalanya dan segera memasuki mobil. "Apa semua pelayan baru juga mendapatkan perlakuan seperti ini?" batinnya bertanya-tanya.

(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang