Chp-15

7.3K 625 39
                                    

Happy Reading!
🔥












"Siapa dia?" Sasuke mengerutkan kedua alisnya dan menghentikan langkahnya sejenak.

Kedua mata hitamnya memerhatikan gerak-gerik seorang lelaki--terlihat mencurigakan karena berdiri di depan rumah pengasuh bayinya. Jika dilihat dari penampilan lelaki itu, ia dapat memperkirakan usia lelaki itu masih belasan tahun.

Terlalu lama berdiam diri dengan menggendong tubuh mungil Sakura, ia kembali melangkahkan kakinya--tanpa mengalihkan perhatiannya dari lelaki berambut hitam spike di depan sana.

Hingga saat jarak di antara dirinya dengan rumah Sakura tinggal beberapa meter, pandangan lelaki itu langsung tertuju kepadanya. Dan ia bisa melihat tatapan penuh keterkejutan di wajah lelaki itu.

"Kenapa wajahnya ... terasa familier?" batinnya bertanya-tanya.

Sesampainya di depan lelaki--yang tidak dirinya ketahui siapa itu--ia menghentikan langkahnya, dan menatap datar ke arah lelaki tersebut.

"Siapa kau?" tanya lelaki berambut hitam spike itu. Dan ia cukup terheran saat mendapati warna mata lelaki itu berwarna hijau zambrud.

 Dan ia cukup terheran saat mendapati warna mata lelaki itu berwarna hijau zambrud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makura--lelaki yang berdiri di depan Sasuke--menautkan kedua alisnya dalam-dalam. Ia melirikkan matanya ke arah wanita merah muda; yang berada di dalam gendongan pria asing di depannya.

Kedua tangannya mengepal, saat satu pemikiran negative terlintas di dalam kepalanya. Hingga saat ia kembali menatap ke arah sepasang mata hitam pria di hadapannya, ia kembali berkata, "Apa yang terjadi padanya?"

Sasuke hanya terdiam, ia tahu betul dengan apa yang sedang dikatakan lelaki muda di hadapannya itu. Akan tetapi, ia tak berniat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Merasa pertanyaan yang ia ajukan tidak digubris sama sekali, Makura melangkahkan kakinya dan berdiri tepat di depan pria--yang tidak dirinya ketahui siapa namanya itu--dan mengapa dia menggendong Sakura yang tertidur dengan wajah yang pucat?

Perbedaan tinggi yang hampir setara di antara dirinya dengan pria berambut raven itu, membuatnya dengan mudah melayangkan tatapan penuh intimidasi.

"Kau ... majikan Macherry?" tanyanya dengan nada tak bersahabat.

"Macherry?" Sasuke mengatupkan bibirnya. Dalam jarak yang terbilang cukup dekat, ia bisa melihat dengan jelas; bagaimana wajah lelaki muda di hadapannya itu.

Ia sengaja mengabaikan pertanyaan yang dilayangkan lelaki itu, karena ia lebih tertarik untuk memerhatikan wajah lelaki itu yang terlihat tak begitu asing di matanya. Apalagi saat mendengar cara bicara lelaki itu.

"Sialan! Apa pria di hadapanku ini bisu?" maki Makura dalam hati.

Namun, mengingat hari semakin larut, ia tidak ingin membuang-buang waktu; hanya untuk memuaskan rasa penasarannya.

(DIBUKUKAN) My Rival is My Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang