Guis scrollnya pelan-pelan ya okayy biar makin meresapi 👍
*******
Esoknya Evan tidak bisa menemukan Jay di rumahnya. Karena sudah mepet jam masuk, Evan akhirnya pergi ke sekolah sendiri.
Ia mengira mungkin saja Jay sudah pergi sendiri ke sekolah.
"Jay mana?" Tanya Kanaya saat tidak sengaja berpapasan dengan Evan.
"Gak ada di rumahnya. Rumahnya sepi banget. Kayaknya nyokapnya juga gak ada." Kanaya mengangguk mengerti.
"Nanti gue liat di kelasnya."
Kanaya dan Evan berpisah menuju kelas masing-masing. Sebelum ke kelasnya, Kanaya sempatkan untuk ke kelas Jay. Ia ingin memeriksa Jay dan juga Radinka.
Kanaya sudah di depan kelas Jay dan Radinka. Pertama ia lihat dari jendela kelas.
"Mana yah anaknya." Gumamnya. Matanya berkeliling dari kiri ke kanan. Tidak ada Jay ataupun Radinka. Jadi Kanaya putuskan untuk masuk ke dalam kelas.
"Gue denger Radinka pindah. Tadi pas gue ngumpulin tugas, guru-guru lagi ngomongin Radinka."
Kanaya mendekati anak yang berbicara tentang Radinka itu. Ia tidak yakin apakah yang dibicarakan adalah Radinka temannya atau bukan.
"Serius? Pindah kemana?" Anak lain menyahut.
"Gak tau. Cuma tadi gue denger, guru-guru kayak ngerasa sayang aja soalnya nilainya lagi naik-naiknya. Anaknya juga udah jarang macem-macem." Kanaya sudah 100% yakin Radinka yang mereka bicarakan adalah Radinka yang ia kenal.
"Ini valid gak?" Tanya Kanaya.
"Valid. Lo tanya ke Bu Gi- Eh, Kanaya." Mereka yang sedang menggosip terkejut melihat Kanaya ternyata mendengar semua percakapan mereka.
"Ini valid?" Tanya Kanaya lagi.
"Gue dengernya sih gitu. Lo kan deket sama Radinka. Lo gak tau?" Kanaya menggeleng polos membuat yang lain meringis membayangkan perasaan Kanaya.
Kringg
Kringg
Kringg
Bel masuk berbunyi. Mereka yang tadi bergosip satu persatu bubar. Kanaya juga ikut membubarkan diri. Ia berjalan gontai ke kelasnya dengan pandangan menatap lantai koridor.
"Kanaya! Kanaya! Nay!" Kanaya mendongak melihat Evan yang berlari ke arahnya.
"Ayo. Buruan." Evan langsung menarik tangannya lalu membawanya berlari ke arah lobby sekolah.
"Bar! Gue sama Kanaya izin. Gawat banget." Ucap Evan saat mereka sudah di lobby dan bertemu dengan Bara yang bertugas mencatat anak yang telat hari ini.
"Ada apa?" Tanya Bara.
"Ah pokoknya urgent. Radinka katanya pindah sekolah." Ucap Evan. Bara terdiam. Ia bertanya-tanya kenapa Radinka pindah sekolah.
"Izin ya Bar. Ayo Nay." Tanpa menunggu jawaban Bara, Evan kembali menarik Kanaya. Kalau mereka terlalu lama bernegosiasi dengan Bara, keburu guru lain datang. Akan repot lagi.
"Evan lo tau?" Tanya Kanaya ketika mereka sampai di parkiran sekolah.
Evan mengangguk. "Anak kelas gue pada ngomongin itu terus gue telfon Radinka, dia gak aktif. Pasti ada apa-apa."
Mendengar kata-kata Evan, jantung Kanaya jadi berdebar kencang. Alicia menghilang, Jay berubah aneh, dan sekarang Radina mendadak pindah sekolah meninggalkannya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE [COMPLETED]
Teen FictionMULAI REVISI PELAN-PELAN ************* Alicia menyukai semua bacaan fiksi. Mulai dari novel sampai komik. Menyukai semua genre mulai dari horror sampai romantis. Yang paling ia suka adalah fiksi remaja. Di umurnya ke 18 ini ia memang sedang mendamba...