Author PoV
Alicia sedang mencak-mencak di toilet lantai 2 sekarang.
Kenapa tidak di lantai 1 tempat kejadian tadi? Karena Alicia trauma dengan toilet lantai 1. Karena kejadian sebelum ia masuk ke dalam novel ini, terjadi disana.
Kalian tidak lupa bukan kalau tata letak sekolah asli Alicia dan sekolah di sini sama?
"Gue gak pernah nyangka yah Jay se-nyebelin itu. Gue tau dia konyol tapi gua gak tau dia bocah banget."
Coklat di seragamnya tidak bisa hilang. Padahal sudah dibasahi tapi tetap saja bekasnya tercetak di sana. Ingatkan dirinya untuk membalas Jay lebih dari ini.
"Kalau gue kasih tau gimana nasib dia, pasti pingsan dia."
Walaupun peran Jay tidak sebesar Bara, Jay cukup terkenal di kalangan pembaca novel ini. Sahabat baik Radinka yang nasib akhirnya benar-benar di luar prediksi. Kenapa di luar prediksi? Karena Jay yang ceria di sekolah bisa terlibat narkoba yang akhirnya terbongkar.
"Au ah gak ilang."
Alicia bercermin sekali lagi lalu keluar dari toilet. Saat akan turun, ia mendengar sebuah suara dari tangga yang menuju ke atas.
Alicia memutuskan mengintipnya sedikit.
"Gue gak tau apa alesan lo bikin masalah tiap hari di sekolah. Tapi gue kasih saran, kalau cuma buat hibur diri lo sendiri, lakuin hal yang lebih bermanfaat. Manfaat buat lo, juga buat yang lain. Bukan kayak gini. Cari masalah sama guru, gue, anak osis. Lo cuma bisa ngerugiin diri lo sendiri dan orang lain. Gak ada manfaatnya. Lo harusnya sadar! Wajar nakal, tapi nakal juga ada batesnya. Seandainya lo lulus nanti, apa yang mau dikenang dari lo hah? Nakalnya lo? Bangga lo dikenal kayak gitu?."
Deg.
Alicia tau adegan ini. Adegan Bara marah habis-habisan pada Radinka. Saat membaca bagian itu Alicia sempat kecewa dengan sikap Bara yang menyerang Radinka sampai segitunya.
Masih Alicia ingat saat Radinka menangis setelah dimarahi Bara. Kata-kata yang Bara pilih benar-benar jahat. Bukan hanya Radinka yang sakit. Pembacapun ikut sakit.
"Lo?"
Alicia gelagapan saat Bara tiba-tiba di hadapannya. Ketahuan ia tadi mengintip bahkan menguping.
"Kebetulan lewat hehe. Dari toilet."
Tatapan Bara benar-benar tidak bersahabat. Alicia sampai merinding. Bayangkan bagaimana perasaan Radinka diomeli sambil ditatap begini.
"Bar."
Alicia memanggilnya saat Bara sudah berjalan turun.
Bara yang masih bisa mendengar tentu menoleh.
"Lo tau ungkapan 'Lo gak tau apa-apa tentang gue' gak?"
Alicia bertanya sambil tersenyum manis padahal kata-katanya benar-benar ia tujukan khusus untuk melukai perasaan Bara.
"Kayaknya lo gak tau. Pantesan." Setelah itu Alicia pergi meninggalkan Bara yang terdiam karena pertanyaannya.
Alicia menoleh ke belakang beberapa kali memastikan tidak ada Bara di dekatnya.
"Astaga!!! Puas banget ngituin Bara." Pekiknya tertahan. Sebenarnya ingin berkoar-koar tapi tidak mungkin juga. Pasti ia di bilang gila.
*****
Alicia kembali ke kelasnya langsung. Ia sibuk mengotak-atik ponselnya. Membandingkan apakah isi dan fungsinya sama.
"Si Bara ngeliat kemana sih?" Bisik Mira membuat fokus Alicia pecah. Alicia mengikuti arah pandang Bara dan saat itulah matanya melihat Bara sedang melihat ke arahnya namun beberapa detik kemudian Bara melengos.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE [COMPLETED]
Teen FictionMULAI REVISI PELAN-PELAN ************* Alicia menyukai semua bacaan fiksi. Mulai dari novel sampai komik. Menyukai semua genre mulai dari horror sampai romantis. Yang paling ia suka adalah fiksi remaja. Di umurnya ke 18 ini ia memang sedang mendamba...