Alicia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Selama di kelas ia tidak sedikitpun bisa melihat ke depan papan tulis karena tidak ingin matanya terpeleset lalu menatap punggung Bara.
Saat bel berbunyi Alicia bahkan tanpa pikir panjang langsung menarik Mira keluar kelas menuju kelas Jay.
"Ini titipan lo. Lo kenapa? tumben banget ke sini. Biasanya juga Radinka ke kelas lo. Evan tadi sampe nyariin lo." Ucap Jay yang baru datang dari kantin. Ia meletakkan makanan ringan titipan Alicia di meja lalu duduk di hadapan Alicia.
"Lo lagi marahan sama Bara ya?" Celetuk Mira.
"Hah? Marahan kenapa?" Tanya Jay terkejut. Seingatnya Bara dan Alicia baik-baik saja kemarin.
"Ngga kok. Gue gak marahan." Jawab Alicia.
"Nih. Minum. Nanti pulang sekolah gue anterin ke rs buat buka gips lo. Harusnya lo gak usah masuk sekolah dulu Li." Evan tiba-tiba datang dan seperti biasa memberikan sekaleng susu pada Alicia.
"Lo masih aja. Makasih Evan." Alicia pikir sudah lama sekali tidak minum susu kaleng ini. Alicia bukan tipe yang suka minum susu kalau tidak diperlukan.
"Lo makan dong jangan jajan doang." Ucap Evan melihat makanan di depan Alicia.
"Kenyang." Jawab Alicia asal.
"Lo sarapan apa emang?" Tanya Jay. Alicia hampir tersedak mendengar pertanyaan Jay.
"Permisi. Ada yang mau ngumpulin form izin study tour?" Semua menoleh ke arah pintu kelas. Ada Bara di sana. Bara sedang berkeliling mengumpulkan form izin untuk study tour.
Bara memperhatikan seisi kelas dan tidak sengaja melihat Alicia dibelakang sana. Alicia juga kebetulan menatapnya. Bara reflek tersenyum.
Alicia yang terkejut langsung memalingkan wajahnya. "Ada apa lo sama Bara?" Bisik Jay. Alicia langsung memukul lengan Jay sambil mengeluarkan tatapan tajamnya.
Jay hanya terkekeh melihat Alicia seperti itu.
"Inget ya Li inget. Jangan yaa." Ucap Jay sambil mengusap rambut Alicia seperti anak kecil. Alicia memukulnya makin keras membuat Jay tertawa.
"Ngapa sih ni anak 2." Gumam Evan.
"Alicia!!! Gue tadi ke kelas lo, lo gak ada. Gue kira ilang!" Pekik Kanaya yang baru saja masuk ke kelas Jay. Alicia menoleh.
Tidak ada lagi Bara di pintu kelas. Rupanya Bara sudah pergi.
"Udah pergi tadi si Bara pas lo ngamuk ke gue." Ucap Jay blak-blakan. Alicia bersiap memukulnya tapi Jay dengan gesit berdiri dan menghindar.
"Jay. Udah dong. Gue gak suka ya. Males lah sama lo." Jay tertawa mendengarnya.
"Bara!!" Jay berlari keluar kelas sambil memanggil Bara. Alicia jelas langsung mengejarnya.
Jay mewanti-wantinya untuk tidak suka dengan Bara namun ia terus-terusan mengejeknya dengan Bara. Apasih mau Jay?
"Jay!!!" Teriak Alicia. Jay tidak mendengarkan. Ia malah berlari lebih cepat.
"Awas aja. Kalau dapet, gue cemplungin ke kolem mandi bola. Biar pingsan." Gerutu Alicia.
"Bara!! Gue mau ngomong!! Bar!!" Alicia mempercepat langkahnya begitu melihat Jay yang hampir mendekati Bara.
"Bar-AAAHH!!"
Jay sudah di depan Bara namun rambutnya ditarik oleh Alicia ke belakang sampai Jay kesakitan.
"Sakit sakit. Lepasin. Sakit. Adoh rambut gue. Botak deh." Jay berusaha melepas rambutnya dari Alicia namun Alicia tidak mau melepasnya.
"Lo jangan berisik dong makanya." Omel Alicia.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE [COMPLETED]
Teen FictionMULAI REVISI PELAN-PELAN ************* Alicia menyukai semua bacaan fiksi. Mulai dari novel sampai komik. Menyukai semua genre mulai dari horror sampai romantis. Yang paling ia suka adalah fiksi remaja. Di umurnya ke 18 ini ia memang sedang mendamba...