Author PoV
"Dia kenapa sih?"
"Gak tau. Udah dua kali pingsan."
"Lo serem sih."
"Lo."
Samar-samar Alicia mendengar suara orang mengobrol. Alicia membuka matanya. Saat melihat atap dan tirai, ia menghela nafas. Ia masih di sini. Ia masih di dalam novel ini. Ia menyesal berimajinasi terlalu dalam. Bagaimana caranya agar ia bisa kembali?
"Lo gak apa-apa?" Ia ingin menangis lagi saat melihat Radinka tapi air matanya kering. Tidak bisa lagi keluar.
"Tadi kepala lo gak sengaja kena pinggir pilar taman. Kepala lo gak apa-apa kan?" Tanya Bara sambil melirik kepala Alicia.
Alicia memegang kepalanya. Benjolan besar ada disalah satu sisi kepalanya. Ingin marah tapi tadi memang salahnya pingsan tidak lihat-lihat.
"Alicia!!!" Mereka bertiga menoleh ke arah pintu bersama-sama.
"Alicia! Lo kenapa? Kok bisa gini? Kalau sakit gak usah ke sekolah." Alicia melirik Bara dan Radinka. Ia tidak tau orang yang memasang wajah khawatir itu siapa
"Ini siapa?" Tanya Alicia sambil menatap Radinka seolah-olah bertanya pada Radinka.
Bara yang mendengar pertanyaan itu menegang di tempatnya. Ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Masalahnya semua tadi terjadi di depannya. Ia pasti akan ikut terseret bukan?
"Ini amnesia kayak di sinetron bukan sih?" Tanya Radinka enteng pada Bara. Bara menggeleng tidak tahu.
"Gue Mira! Temen sebangku lo! Gak usah bercanda deh!"
Radinka menatap horror pada Mira. Bisa-bisanya suara melengking begitu.
"Mira? Yang tadi pagi telfon?"
Mira mengangguk semangat. Bara memperhatikan interaksi keduanya. Ia yakin sepertinya ada yang salah dengan perempuan yang dipanggil Alicia itu.
"Bara" Seorang guru perempuan masuk ke dalam UKS. Alicia berpikir. Ia masih tidak bisa menerima semua hal baru ini. Ini terlalu tiba-tiba.
"Alicia sakit? Mau izin pulang aja?" Guru itu terlihat tegas. Kalau di sini ada Bara dan Radinka, guru di depannya pasti salah satu tokoh novel juga. Bu Gina bukan? Guru yang paling perduli pada Radinka dan guru yang selalu mengandalkan Bara.
"Ibu... Bu Gina?"
Bu Gina melirik muridnya yang lain mendengar pertanyaan Alicia. Ia kemudian tersenyum dan mengangguk. Sudah 2 tahun sepertinya ia mengajar anak didiknya ini. Kenapa ia bertanya seperti baru bertemu?
"Alicia pulang aja yah. Kayaknya kamu butuh istirahat. Ada yang bisa jemput?"
Alicia terdiam mendengar pertanyaan Bu Gina. Mana ada yang bisa menjemputnya. Ia bahkan tidak tau siapapun di sini. Ia bahkan sekarang meragukan dirinya. Siapa ia disini?
"Saya sehat Bu." Jawab Alicia.
"Kamu istirahat aja di sini sampai bener-bener fit lagi yah. Bara, Radinka, dan eum...kamu juga. Kalian balik ke kelas yah. Udah bel masuk."
Ketiganya menurut. Radinka bahkan tersenyum pada Alicia sebelum pergi.
"Ibu balik yah. Kamu istirahat."
Alicia mengangguk kaku. Bu Gina tersenyum mengusap kepala Alicia lalu keluar membiarkan Alicia beristirahat.
Setelah memastikan Bu Gina telah pergi, Alicia bangkit dari posisi berbaringnya. Ia menoleh ke kanan dan kiri memeriksa apakah ada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE [COMPLETED]
Teen FictionMULAI REVISI PELAN-PELAN ************* Alicia menyukai semua bacaan fiksi. Mulai dari novel sampai komik. Menyukai semua genre mulai dari horror sampai romantis. Yang paling ia suka adalah fiksi remaja. Di umurnya ke 18 ini ia memang sedang mendamba...