19

27.1K 3.3K 101
                                    

Sudah dua minggu terlewat sejak Alicia kecelakaan. Seminggu yang lalu Alicia sudah dipulangkan dan ia dipaksa untuk tinggal sementara di rumah Radinka. Tentu ia tidak bisa menolak. Yang memaksanya bukan hanya Radinka. Albi, Aksa, teman-temannya yang lain, bahkan Tante Nada ikut memaksa. 

Apalagi wajah Albi terlihat sangat merasa bersalah saat memintanya tinggal sementara dengan Radinka. Jadilah ia tinggal di rumah Radinka selama seminggu itu.

Jay, Evan, dan Kanaya bahkan setiap malam ke rumah Radinka. Tidak lupa Mira menelfonnya setiap pagi, sore dan malam. Dan Bara. Entahlah, sejak malam itu Bara tidak terlihat lagi di rumah sakit. Ia muncul sekali di akhir. Saat mengantar Alicia pulang. Setelah itu ia tidak pernah muncul lagi.

"Gue ada salah apa sih sama dia" Gumam Alicia sambil merapikan sedikit seragamnya. Ia masih memakai gipsnya namun ia ingin pergi ke sekolah. Karena selain tangannya, tubuhnya baik-baik saja. 

Awalnya Radinka melarang, namun melihat Alicia yang memang sudah segar, Radinka mengiyakan. Dan akhirnya pagi ini menjadi pagi pertama ia kembali ke sekolah. 

"Ayo Li." Panggil Radinka. 

Alicia mengangguk lalu menyusul Radinka. Mereka hari ini diantar Albi ke sekolah. 

"Kak Alicia mau ke sekolah ya?" Alicia tersenyum pada Raka, adik Radinka. Selama tinggal disini, Alicia ikut dekat dengan adik Radinka ini. Sebenarnya ada satu lagi adik Radinka yaitu Sika. Namun Sika sulit sekali dekat dengan orang.

"Kak Alicia nanti pulangnya ke sini lagi kan?" Tanya Raka. Selama Alicia disini, ia membantu pekerjaan rumah Raka makanya anak itu bisa menempel sekali dengan Alicia. Ya Alicia sebenarnya senang saja. Ia memang ingin mempunyai adik sejak lama. Dan bertemu Raka seperti keinginannya terwujud.

"Bawel deh Raka. Ayo Li." Raka memajukan bibirnya saat Alicia ditarik Radinka. Sedikit masalah yang dihadapi Alicia saat tinggal di rumah Radinka adalah Radinka dan Raka yang bertengkar karena dirinya. Entahlah ada masalah apa dengan dua kakak beradik itu. Terkadang Alicia pusing sekali menghadapi pertengkaran Radinka dengan Raka.

"Beneran gak apa-apa Li sekolah hari ini?" Albi bertanya saat Radinka dan Alicia memasuki mobil.

"Gak apa-apa Kak beneran." Jawab Alicia. Albi mengangguk lalu melajukan mobilnya.

******************

"Eh! Siapa tuh!" Lambe Lezio beraksi saat Alicia masuk ke kelas. Radinka tidak sampai menghantarnya tadi karena saat di lobby sekolah sudah dicegat Bu Gina.

"Bara. Pegangin itu Alicianya." Yang lain ikutan menyoraki akibat teriakan Lezio.

Alicia melirik ke kursi Bara. Bara terlihat fokus dengan ponselnya disana.

"Aduh kangen banget gue lo gak sekolah." Ucap Mira saat Alicia meletakkan tasnya di kursinya.

"Ngadi-ngadi." Cibir Alicia. Mira malah tertawa. Ngomong-ngomong belakangan ini Mira aneh sekali. Perasaan di awal Alicia masuk ke novel ini, Mira agak bijaksana. Namun makin kesini sifatnya makin mencontek Lezio.

"Li. Sakit gak pas jatohnya?" Tanya Lezio yang sepertinya sangat tidak penting sekali ditanyakan.

"Ya sakit lah. Lo cobain aja sana."

Bukan.

Itu bukan Alicia yang menjawab.

Itu Mira yang menjawab.

"Gue nanya Alicia bukan nanya lo" Lezio mengambil tempat di hadapan Alicia. Teman-teman yang lain ikut mengerumuni Alicia.

"Alicia. Lo kok bisa kecelakaan?" Lagi-lagi pertanyaan tidak penting ala Lezio.

INEFFABLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang