6.

783 84 1
                                    


"Loh?"

Gua tadinya kaget saat ngeliat nyokap gua ada di rumah, tapi gua berusaha untuk biasa aja. Dia sedang duduk di ruang tengah sambil berkutat dengan laptop kesayangannya.

"Malam." Sapa gua.

"Ya, malam."

Nggak usah berharap lebih dari dia karna gua tau dia bakal lebih milih pekerjaannya dari pada gua. Palingan juga besok atau dua hari lagi dia bakalan keluar dari rumah lagi.

Jujur aja gua males ngeliat postingan dia di sosial media. Apalagi postingan terakhirnya sama Kak Dara dua hari lalu. Kayaknya mama lebih sering ketemu Kak Dara daripada gua.

"Darimana, Kate?" Tanyanya.

"Temenin Mingyu." Jawab gua sambil berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.

Mungkin para pengikut mama dan Kak Dara di sosial media nggak tau kalo mereka punya satu anggota keluarga lagi. Emang gua sendiri yang menolak buat diekspos.

Gua nggak butuh perhatian dari banyak orang, gua cuma butuh perhatian dari orang tua aja. Entah gua yang egois atau gimana, tapi gua nggak ngerasa cukup sama perhatian yang mama kasih.

"Oh! Mingyu basket, ya?" Tanyanya, gua hanya berdehem.

"Wah, mama pengen nonton deh sebenernya. Cuma lusa mama harus pergi lagi." Katanya.

Sebenernya gua udah agak males denger dia yang selalu bilangnya pengen nonton ini atau itu, tapi nggak bisa karna kerja. Kalo nggak bisa ya nggak usah dikasih tau.

Tanpa ada bicara lagi, gua meninggalkan mama ke kamar gua. Dia juga keliatannya nggak sadar kalo gua udah ke atas karna dia terlalu sibuk sama laptopnya.

"Mau ada dia atau nggak ada dia di rumah juga rasanya tetep sepi." Kata gua.

Di kamar gua mengambil laptop gua dan membuka youtube untuk mencari tontonan yang seru. Tepat saat gua membuka youtube, gua melihat video Kak Dara yang baru di upload beberapa jam lalu, padahal gua nggak subscribe channelnya. Bahkan ketemu sama mama pun jadi konten. Ya, nggak salah sih.

Sejujurnya selama beberapa tahun Kak Dara buka Channel youtube, baru sekitar 4 video yang pernah gua tonton. Itu pun nggak gua tonton sampai abis.

"Ohh, shit!"

Kayaknya gua nggak bakal bisa tenang selama musim hujan berlangsung. Sekarang hujan mulai turun dan kilat mulai bermunculan. Jantung gua mulai berdetak lebih cepat dari biasanya.

Dulu, kalo gua takut kayak begini, pasti mama papa bakal dateng ke kamar gua dan menemani tidur gua. Sekarang? Gua harus hadepin ini sendiri dan gua sadar gua nggak bisa terus-terusan kayak begitu.

Duar!

Gua berlari meninggalkan kasur gua menuju kamar mandi gua. Walaupun nggak terlalu berbeda, tapi di sini lebih tertutup daripada kamar gua. Gua berusaha mengatur nafas gua saat ada suara guntur lagi.

"Kayy???"

Gorden kamar mandi gua terbuka dan gua melihat sosok Mingyu yang berdiri di sana dengan wajah khawatirnya. Dia menarik gua dan membawa gua kembali ke kasur gua.

"Gua nggak tau ada nyokap lu." Kata Mingyu, gua nggak merespon apa-apa karna masih takut sama kilat yang terus-terusan muncul.

Peka, Mingyu langsung berdiri dan menutup jendela-jendela kamar gua dengan gorden agar gua nggak bisa melihat kilat. Juga Mingyu langsung memutar lagu dengan volume kencang agar gua bisa sedikit tenang. Pasti selalu seperti ini kalo mereka dateng.

B-Friend ; Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang