37.

649 61 1
                                    


Hari minggu, sore ini gua dan kedelapan sahabat gua berkumpul setelah mama mengajak mereka untuk makan-makan bersama dalam rangka kangen katanya. Padahal waktu itu juga udah makan-makan sama mereka. Sekarang di halaman samping rumah gua udah dipenuhi sama makanan-makanan yang dibeli oleh mama.

"Tante mau pergi lagi, Tan?" Tanya Jungkook.

"Besok mau nyamper Dara dulu sama temen Tante." Jawab mama.

Kalo misalnya Jungkook nggak nanya kayak begitu, mungkin gua nggak bakalan tau kalo misalnya mama bakalan pergi besok. Untunglah Jungkook inisiatif nanya begitu.

Semua teman-teman gua sibuk dengan makanannya masing-masing, sedangkan gua masih mikir siapa yang bakalan temenin mama ke Kak Dara. Mungkin aja si Om Adrian itu. Ah, kalo inget nama dia bikin gua kesel.

Mingyu yang duduk di sebelah gua menyenggol lengan gua dengan pelan dan menyadarkan gua dari lamunan gua.

"Di makan kuenya." Kata Mingyu, gua hanya mengangguk lalu memakan kue yang ada di atas piring gua.

"Tante, Kak Dara kenapa udah nggak pernah main ke sini?" Tanya Dokyeom.

Dari mereka berdelapan, cuma Jungkook sama Minghao doang yang nggak pernah ketemu sama Kak Dara karna gua baru kenal sama mereka pas kelas 1 SMP. Sedangkan Kak Dara nikah dari gua duduk di kelas 6 SD.

"Nanti kalo Tante nikah lagi." Kata mama sambil tertawa.

Tangan gua mengepal mendengar becandaan mama yang menurut gua sama sekali nggak lucu. Rasanya gua pengen marah, tapi nggak mungkin gua marah sekarang di sini.

"Yaudah, Tan. Aku bersedia deh jadi pendamping Tante." Kata Bambam.

"Yaudah deh, Bam. Gua restuin." Kata gua.

Mereka semua tertawa lepas kecuali gua dan Mingyu. Tangan Mingyu memegang tangan gua di bawah meja dan ibu jarinya mengusap-usap punggung tangan gua. Matanya sempat tertuju ke arah gua dan membuat emosi gua mereda.

"Kate, ambil minum ke dalem dulu gih. Udah abis sodanya." Kata mama.

Tanpa bicara apa-apa lagi, gua langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah untuk mengambil soda di dapur. Tanpa harus menoleh ke belakang pun gua tau kalo Mingyu juga ikut masuk ke dalam rumah bersama gua.

"Besok pergi nggak?" Tanya Mingyu.

"Mau ke perpus sekitaran jam setengah 5." Jawab gua.

Mingyu memasang raut wajah kecewa setelah mendengar jawaban gua barusan. Tapi, dia berusaha untuk tersenyum dan mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Besok gua ada sparing sih jam 3." Kata Mingyu.

"Yah, gua nggak bisa ikut dulu besok." Kata gua.

Kali ini gua nggak bisa nunda lagi buat dateng ke perpus. Pokoknya besok gua harus pergi ke perpus walaupun besok Mingyu ada sparing. Lagipula gua juga udah sering banget nemenin mereka sparing.

"Padahal besok pengen makan malem." Kata Mingyu sambil menaruh dagunya di atas bahu gua. Tapi, gua langsung mendorong tubuhnya dengan pelan.

"Eh, kalo nggak kita ketemuan di Emelle Park aja jam 5. Abis itu kita langsung makan malem." Kata Mingyu dan gua langsung mengangguk mantap.

Setelah ngobrol agak lama di dapur, gua dan Mingyu akhirnya kembali ke halaman samping sambil membawa tiga botol soda.

"Lama banget. Ngapain kali." Kata Minghao.

"Ngomongin masa depan." Celetuk Yugyeom.

Gua hanya memutar bola mata gua dan kembali duduk di tempat gua tadi. Yang lain masih asik menertawakan gua sama Mingyu. Kayaknya hari ini semuanya keliatan seneng banget.

B-Friend ; Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang