Kini gua menatap ke-delapan temen gua yang ada di kamar gua sekarang. Entah apa tujuan mereka semua ke sini, kita semua bener-bener diam di sini dan hanya bisa melemparkan pandangan satu sama lain."Oke, di sini gua punya alesan kenapa mau ngumpulin kalian sekarang." Kata Minghao yang akhirnya buka suara.
"Bukan gua doang pastinya yang ngerasa kalo akhir-akhir ini kita aneh. Gua nggak tau jelas kenapa kita kayak begini. Karna waktu itu kita udah sempet baik-baik aja." Kata Minghao.
Gua berdiri dari ranjang gua lalu bersender si tembok kamar. Gua menghela nafas gua panjang-panjang sebelum berkata-kata.
"Oke, gua sadar kita begini karna gua. Karna gua yang minta supaya kita jaga jarak, gua juga menghindar dari kalian. Jujur, emang kalian semua bener. Alesan utama gua bukan supaya gua bisa jadi mandiri, tapi karna gua mau berhenti dijadiin bahan omongan dan diganggu di sekolah." Kata gua.
"Gua minta maaf. Ujung-ujungnya gua juga sadar kalo emang gua kesusahan juga kalo nggak ada lu semua. Tapi, gua nganggep itu sebagai pelajaran buat gua supaya gua berhenti bergantung sama orang lain." Lanjut gua.
Mata gua tertuju ke arah Jaehyun yang terus menundukkan kepalanya. Lalu pandangan gua beralih ke arah Mingyu yang menatap kosong ke depan sambil menggigit jarinya.
"Sebenernya gua juga nggak tau ya Kay ada masalah apa sama Jaehyun dan Mingyu. Gua nggak tau mereka bertiga kenapa." Kata Eunwoo yang berdiri di samping gua.
Kedua nama yang disebut Eunwoo tersebut langsung mendongak dan menatap satu sama lain dengan sangat tajam seakan-akan mereka mau menyerang satu sama lain.
"Dia mulai duluan!" Kata Mingyu.
Jaehyun yang keliatannya nggak terima langsung berdiri dan siap buat menghampiri Mingyu. Tapi, dengan cepat Yugyeom menahan tangan dia.
"Gua benci sama lu yang labil, Gyu! Terserah lu mau bilang gua berkhianat apa gimana. Gua greget ngeliat lu." Kata Jaehyun.
"Apaan sih?!" Tanya Bambam.
Gua menghembuskan nafas gua dengan kasar. Tiba-tiba gua mengingat kejadian beberapa hari lalu. Gua masih bisa mengingat jelas wajah Jaehyun yang ketakutan waktu itu dan gua nggak pernah ngeliat Jaehyun kayak begitu.
"Gua ada rasa sama Kay!" Kata Jaehyun tegas.
"Wah! Gila lo, Jae!" Kata Jungkook.
Senyum kecut mengembang di wajah Jaehyun, "Yang gila gua doang? Hmm? Yakin gua doang?" Tanya Jaehyun.
Jantung gua berdegup lebih kencang saat sorot mata Jaehyun tertuju ke arah Mingyu dan kini Mingyu hanya bisa menatap tajam Jaehyun yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Kalo gua bilang Mingyu juga ada rasa sama Kay, lu percaya nggak?"
Tangan gua meremas tangan Eunwoo yang ada di samping gua. Mingyu masih bergeming dan Jaehyun masih tersenyum lebar ke arah Mingyu.
"Apaan sih? Gua nggak ngerti." Kata Dokyeom.
"Gua benci ngeliat lo, Gyu!" Kata Jaehyun dengan tegas.
Yugyeom masih memegang pundak Jaehyun berjaga-jaga agar Jaehyun nggak langsung menyerang Mingyu. Sama halnya dengan Yugyeom, Jungkook juga memegang kedua pundak Mingyu lantaran mereka tau kalo Jaehyun dan Mingyu adalah dua orang yang emosinya mudah terpancing.
"LU SAYANG SAMA KAY TAPI LU DEKETIN TAMARA! MAU LO APA HAH?!" Teriak Jaehyun.
"Gua nggak pernah deketin Tamara!"
Gua sama sekali nggak bisa berkata-kata, rasanya seperti tercekik. Eunwoo sedari tadi masih ada di samping gua mengusap-usap punggung gua.
"Gua udah bilang ke lu kalo lu punya peluang lebih anjing! GUA BISA LIAT DARI GERAK-GERIK KAY!" Kata Jaehyun.