9.

777 84 4
                                    


"Kay!"

Dari kamar mama, gua bisa mendengar suara Mingyu yang masuk ke dalam rumah. Yang gua dengar, bukan cuma langkah kaki satu orang, tapi ada langkah kaki orang lainnya. Mungkin itu Jaehyun atau Eunwoo.

"Lu sih, Gyu. Bukannya nganterin dia, malah asik ngobrol sama cewek tadi."

Tanpa harus mikir, gua udah tau itu suara Jaehyun. Lagipula dia emang yang biasanya ngomel-ngomel kalo ada yang ninggalin gua sendirian. Padahal kali ini bukan salahnya Mingyu, tapi emang keinginan gua buat pulang sendiri.

"Ya, terus gimana? Gua mesti usir dia? Lagian lu juga kalo ngobrol sama cewek nggak bakalan nolak, kan?" Kata Mingyu.

"Ya, tapi lu kan yang berangkat sama dia. Gua juga nggak bisa liatin Kay karna gua sama Eunwoo dipanggil coach." Balas Jaehyun.

Gua sebenernya males sama Jaehyun yang selalu nyalahin orang yang ninggalin gua. Segitunya dia sama gua sampai selalu kayak begitu.

Akhirnya gua memilih buat keluar dari kamar mama supaya mereka berdua nggak berantem. Karna biasanya mereka berdua yang langganan berantem.

"Ngapain? Gua mau tidur." Kata gua.

"Kok lu balik sendirian? Bukannya lu tungguin Mingyu tadi atau nungguin gua aja." Kata Jaehyun.

Gua sama sekali nggak memperdulikan mereka dan memilih untuk berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan serta minuman untuk gua dan dua orang yang datang ke rumah gua siang ini.

"Pengen pulang duluan aja." Jawab gua.

Jaehyun dan Mingyu ikut duduk di sofa dan mengambil cemilan yang gua bawa dari dapur tadi. Di ruang tengah sekarang jadi hening, cuma ada suara mereka yang lagi makan cemilan.

Sebenernya gua nggak peduli kalo mereka nggak mau mulai topik atau apa pun itu, karna gua sendiri juga lagi males buat ngomong.

"Lu lagian pake acara pulang sama tuh cewek." Kata Jaehyun yang memulai perdebatan lagi.

Jujur aja gua males denger Jaehyun sama Mingyu yang terus-terusan berantem setiap hari. Tapi, kali ini gua penasaran sama topiknya. Apa bener Mingyu pulang sama cewek itu?

"Ya, dia dateng sendirian. Gua nggak enak nolaknya." Kata Mingyu.

"Ya, urusan dia lah. Dateng sendiri, balik sendiri dong. Emang lu nggak inget lu dateng sama siapa?" Omel Jaehyun.

Gua benar-benar asik menonton perdebatan mereka kali ini. Apalagi sekarang gua ditemani sama cemilan dan soda. Rasanya kayak nonton film secara langsung.

"Kalo gitu kan Kay bisa sama lu atau Eunwoo. Gua mana liat Kay pulang duluan." Kata Mingyu.

"Loh? Gua sama Eunwoo lagi dipanggil sama coach. Gua ada urusan penting. Lah lu ngapain?" Balas Jaehyun.

Dua-duanya saling menyerang satu sama lain, keduanya nggak mau kalah. Nggak ada yang mau disalahin, karna di sini emang bukan salah siapa-siapa. Cuma salah gua yang ngambek kayak anak-anak.

"Gua juga suka sama cewek, tapi gua nggak pernah mau lupain Kay." Kata Jaehyun.

"Udah-udah, ini salah gua. Gua nggak pamit dulu sama lu semua." Kata gua.

Gua takut aja mereka berdua malah makin panas, jadi lebih baik gua menghentikan mereka dari sekarang. Mereka berdua bisa pukul-pukulan di sini karna sama-sama emosian.

"Terus, lu berdua nggak ada niatan buat pulang?" Tanya gua sinis, mereka berdua langsung menggelengkan kepalanya.

Entah kenapa gua masih agak kesel aja sama kejadian tadi. Tapi, gua lebib kesel sama diri gua sendiri yang nggak tau alasan kenapa gua kesel. Nggak biasanya gua segitu keselnya cuma karna masalah sepele.

B-Friend ; Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang