Whoo!Sorak-sorai dari para perempuan di sekitar lapangan memenuhi telinga gua lantaran tim sekolah gua memenangi pertandingan lagi kali ini. Bahkan para murid perempuan yang bersekolah di sini pun mendukung sekolah gua karna anggota tim sekolah gua yang menurut mereka tampan.
Jaehyun dan Eunwoo berlari ke arah gua setelah mereka keluar dari lapangan. Gua memberikan handuk mereka masing-masing lalu gua memberikan minuman mereka setelah mereka mengelap keringatnya dengan handuk mereka.
"Mingyu mana?" Tanya Eunwoo, Jaehyun menunjuk ke arah Mingyu yang sedang berbincang sama cewek kemaren. Dia juga keliatan memegang handuk sama minum yang gua yakini dari cewek itu. Gua sama sekali nggak menyiapkan minum atau handuk buat dia.
"Bentar, ya. Lu jangan kemana-mana. Beneran bentar doang kok." Kata Jaehyun, gua hanya menganggukkan kepala gua.
Eunwoo dan Jaehyun langsung berjalan dan bergabung bersama timnya. Jaehyun menarik tangan Mingyu tanpa bicara apa-apa atau basa-basi lagi. Bahkan cewek yang ngobrol sama Mingyu pun sempat kaget karna Jaehyun yang langsung menarik tangan Mingyu dengan kasar.
"Ah, laper."
Sambil menunggu Jaehyun dan Eunwoo, gua berjalan menjauh dari lapangan menuju stan-stan yang ada di dalam sekolah ini. Biasanya kalo sekolah ngadain cup kayak begini, pasti seenggaknya ada satu stan yang jualan sosis.
"There you go." Kata gua sambil melihat stan yang menjual sosis.
Gua memesan dua sosis untuk diri gua sendiri. Gua rasa dua sosis cukup buat mengganjal perut gua yang udah mulai laper ini.
"Kay?"
"Loh? W-winwin?"
Nafas gua langsung nggak beraturan saat melihat Winwin yang berdiri di sebelah gua sambil memasang senyum canggungnya. Please, dia keliatan lucu kalo senyum malu kayak begitu.
Apalagi dia memanggil gua 'Kay' yang notabenenya cuma delapan temen deket gua doang yang manggil gua dengan panggilan itu. Sisanya semua orang manggil gua 'Kate'.
"K-kok lu di sini?" Tanya gua.
"Oh, tadinya gua mau nonton basket. Tapi, katanya udah selesai. Jadi kayaknya gua nonton futsal aja." Kata Winwin, gua menganggukkan kepala gua.
Winwin sama gua sama-sama canggung karna gua juga nggak terlalu biasa ngobrol sama orang baru. Atau gua canggung karna Winwin adalah orang yang gua suka?
"Ehm, btw. Lu tau nama gua 'Kay' dari mana?" Tanya hati-hati.
Dia menaikan kedua bahunya, "Gua cuma denger Minghao sama beberapa temen lu yang lain manggil lu begitu." Katanya, gua hanya menganggukkan kepala gua.
Kenapa gua sama sekali nggak terganggu saat dia manggil gua 'Kay'? Padahal biasanya gua nggak nyaman kalo ada yang manggil gua dengan panggilan itu di luar ke-depalan temen gua.
"L-lu sendiri?" Tanya gua yang berusaha memulai topik.
"Sama Kun." Jawabnya, gua hanya bisa mengangguk-nganggukkan kepala gua karna gua nggak tau harus ngapain lagi.
Dari dulu emang gua nggak terbiasa ngobrol sama orang baru kayak begini. Dari kecil, Jaehyun, Eunwoo, dan Mingyu jadi kaki, tangan, bahkan juga mulut gua. Mereka yang selalu menyampaikan apa yang mau gua sampaikan.
"Sosisnya, Kak." Gua mengambil sosis pesanan gua dari tangan si penjual.
"Win, gua duluan, ya." Kata gua, dia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.
Gua buru-buru menjauh dari Winwin dan akhirnya gua bisa bernafas dengan lega. Bahkan detak jantung gua kembali normal setelah menjauh dari Winwin.