Gua melangkah masuk ke dalam rumah gua secara perlahan setelah pulang dari timezone bareng temen-temen gua tadi. Gua tau di dalem ada mama yang udah pulang.Mata gua terbuka lebar saat melihat Om Adrian yang juga ada di dalam rumah. Ah, rasanya gua pengen kabur aja dari rumah daripada harus ngeliat dia di dalem rumah gua.
"Malam." Sapa gua sebelum gua naik ke kamar gua.
"Sayang, sini dulu. Ada Om Adrian." Panggil mama.
Dengan sangat terpaksa gua berjalan ke ruang keluarga lalu duduk dan bergabung dengan mereka berdua. Gua masih nggak suka aja ngeliat dia yang keliatan sombong.
Liat aja sekarang cara dia duduk. Seenaknya dia memangku kakinya dan bersender di sofa seakan-akan ini rumah dia. Di tangannya ada satu gelas bir yang dia pegang. Dia pikir dia keren begitu.
"Abis dari mana?" Tanya mama.
"Main." Jawab gua.
Mama melirik Om Adrian yang sekarang sedang membenarkan posisinya lalu menaruh gelar berisi birnya di atas meja. Om Adrian menatap gua dengan tatapan yang mengintimidasi.
"Ini jam berapa?" Tanya Om Adrian.
Dari pada harus menjawab pertanyaannya, gua menunjuk ke arah jam dinding agar dia bisa tau sekarang jam berapa. Atau dia nggak bisa liat jam? Makanya dia nanya ke gua.
"Udah jam 7. Kamu ini perempuan." Kata Om Adrian.
"Hah?! Terus?" Tanya gua.
"Jam segini baru pulang, terus mainnya sama laki-laki semua. Kamu nggak boleh kayak begini terus." Kata Om Adrian.
Mulut gua terbuka karna sama sekali nggak bisa percaya apa yang gua dengar barusan. Kenapa dia jadi sotoy dan ngatur-ngatur gua? Dia siapanya gua?
"Wait! First of all, who are you?" Tanya gua kesal.
"Lagian tadi ada cewek kok dan biasanya juga Kate pulang lebih malem. Mama biasa aja tuh. Kenapa dia yang repot. Toh, kalo kemana-mana Kay selalu dijagain mereka. Dia tau apa sih?" Kata gua ke mama, tapi sayangnya mama hanya diam.
Gua berdiri dan mengambil tas gua karna gua nggak mau lama-lama di sini sama mereka berdua. Gua nggak tau kenapa mama milih dia jadi pasangannya. Mendingan Bambam jadi bokap tiri gua.
"Kate, kamu nggak boleh masuk kamar dulu kalo belom selesai ngobrol sama Om Adrian." Kata mama.
"Well, Kate bisa keluar rumah." Kata gua sambil berdiri dan berjalan keluar dari rumah.
Emang kayaknya lebih baik gua keluar dari rumah dari pada harus satu atap sama Om Adrian yang songongnya kelewatan itu. Gua bener-bener rindu sama papa tiba-tiba.
Tepat saat gua keluar dari rumah dan mau berjalan menuju rumah Eunwoo, gua melihat Mingyu yang baru aja sampe di rumahnya. Mingyu yang sadar gua keluar dari rumah pun langsung mengejar gua.
"Kay!"
Dengan cepat tangan gua ditahan sama Mingyu, tapi gua berusaha melepas pegangan tangannya tersebut. Jujur aja gua agak kesel sama dia karna dia sama sekali nggak ngasih tau gua kalo dia mau ke rumah sakit dan malah ngasih tau Jaehyun.
Sebenernya gua juga masih nggak paham sama hubungan gua sama dia sekarang. Mau ngatur juga nggak bisa. Mungkin ini maksud Jaehyun tadi.
"Mau ke mana?" Tanyanya.
"Ke rumah Eunwoo. Mau numpang tidur semalem di rumah dia." Jawab gua.
"Kenapa?" Tanya dia.
Gua menoleh ke arah rumah gua dan gua nggak melihat ada tanda-tanda mama atau Om Adrian yang keluar dari sana. Giliran gua pergi, mereka malah nggak peduli. Dasar aneh.