18.

644 75 4
                                    


"Kate! Kate! Dipanggil Winwin."

Gua buru-buru keluar dari tenda gua saat Yuju berteriak dari luar tenda dan langsung menghampiri Winwin yang keliatannya baru abis mandi.

"Lu udah selesai mandi dari tadi?" Tanya Winwin, gua mengangguk.

Winwin menarik tangan gua pelan ke belakang tenda dan duduk di sana. Gua pun ikut duduk di sebelah dia. Winwin merogoh kantong celananya dan mengeluarkan plester.

Belum sempat Winwin membuka plester tersebut, Mingyu datang menghampiri gua sama Winwin. Tapi, gua nggak mau memperdulikan dia karna mungkin aja dia mau menghampiri Tamara.

"Biar gua aja, Win." Kata Mingyu.

"Mau ngapain sih ini?" Tanya gua yang sedikit kebingungan sama situasi sekarang.

"Mau plester luka lu." Kata Winwin.

Ah, gua bodoh banget dari tadi. Masa iya gua nggak paham kalo luka gua mau diplester sama Winwin. Padahal jelas-jelas dia ngeluarin plester di depan mata gua dan gua masih nanya lagi.

"Nggak usah. Guanya nggak kenapa-kenapa kok, Win." Kata gua.

"Tetep aja luka itu harus ditutup, Kay." Kata Winwin.

Mingyu keliatan sedikit kaget saat Winwin memanggil gua 'Kay'. Apa mungkin dia belom pernah Winwin manggil gua dengan panggilan itu sebelumnya? Gua pikir dia udah tau kalo Winwin manggil gua 'Kay'.

"Sini plesternya, Win. Gua yang plester aja. Lu balik ke tenda lu aja." Kata Mingyu.

"Gua mau di sini." Kata Winwin.

Gua mati-matian menahan senyuman gua karna Winwin lebih milih buat tetep di sini. Gua nggak tau apa tujuan Winwin, tapi gua udah kelewat seneng karna dia.

"Tapi, lu dipanggil sama Jacob." Kata Mingyu.

"Hmm, kalo gitu gua balik dulu ya, Kay." Kata Winwin, gua hanya bisa menganggukkan kepala gua dengan lemas saat melihat Winwin pergi.

Sekarang perhatian gua tertuju ke Mingyu yang sedang memasang plester di tangan gua. Kenapa rasanya lama banget? Perasaan udah dari tadi deh. Kenapa nggak selesai-selesai?

"Kok dia manggil lu 'Kay' sih?" Tanya Mingyu, gua memilih untuk diam. Lagipula gua juga nggak tau kenapa Winwin manggil gua Kay.

"Lu kenapa sih dari kemaren?" Tanya Mingyu setelah selesai memasang plester di tangan gua.

Gua menatap Mingyu dengan tatapan nggak percaya khas gua. Bukannya gua harus nanya pertanyaan ini duluan ke dia? Kenapa jadi dia yang lebih dulu nanya kayak begini ke gua.

"Bukannya gua yang harusnya nanya, ya? Lu yang kenapa?" Tanya gua. 

"Sebelum gua minta buat jaga jarak sama kalian pun lu udah lebih dulu menjauh dari gua. Kenapa jadi lu yang nanya duluan?" Kata gua.

Entah kenapa gua merasa Tamara adalah alasan Mingyu jadi diam ke gua selama beberapa terakhir ini. Gua nggak tau mereka ada hubungan apa, tapi gua merasa sekarang posisi gua diganti sama Tamara.

"Lu deket sama Winwin?" Tanya Mingyu.

Gua semakin kesal sama Mingyu sekarang. Bukannya dia menjawab pertanyaan gua, sekarang dia malah nanya balik ke gua. Apa dia nggak bisa ngejawab pertanyaan gua lebih dulu sebelum dia melempar pertanyaan buat gua?

"Lu nggak ada niatan buat jawab pertanyaan gua gitu?" Tanya gua, dia menggelengkan kepalanya.

"Sebenernya lu bisa dapet jawabannya sendiri tanpa harus gua jawab." Katanya.

B-Friend ; Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang