"Ini kenapa tempat kita masak jauh banget, ya? Gua takut loh anjir."Gua menepuk-nepuk bahu Dokyeom yang sekarang udah ketakutan karna tempat kita masak itu jauh dari tenda dan malah lebih dekat dengan pepohonan, jadi wajar aja dia takut.
Emang tadinya mau masak di dekat-dekat tenda, tapi Minghao menolak biar nggak ada orang lain yang mau numpang atau minjem kompor kita. Dia nggak mau ada yang gabung lagi. Pokoknya hanya kita bersembilan.
Maksud gua sepuluh.
Sama Tamara.
"Jaehyun! Lu maruk banget anjir. Udah mie dua, terus nambah Pop Mie." Omel gua saat melihat Jaehyun yang sedang makan Pop Mie sambil menunggu mie instannya matang.
"Itu Jungkook juga!" Tunjuk Jaehyun.
Memang dasarnya gua pilih kasih sama mereka, jadi gua nggak marah saat liat Jungkook yang lagi makan Pop Mie. Malahan gua gemes ngeliat dia makan Pop Mie.
"Nih."
Baru aja gua mau mengambil mie yang diberikan Mingyu, tapi Tamara yang ada di sebelah gua udah lebih dulu mengambil mie yang diberikan Mingyu. Mungkin itu emang buat dia dan gua yang geer.
"Itu kan buat Kay!" Celetuk Minghao.
"Yaudah nggak apa-apa. Nanti tinggal gua ambilin lagi buat Catnip." Kata Mingyu.
Perasaan gua bercampur aduk saat Mingyu memanggil gua 'Catnip'. Udah beberapa hari gua nggak mendengar panggilan itu lagi dari mulutnya dan jujur aja gua rindu.
"Wah anjing!"
Semua kepala menoleh ke arah Jaehyun yang ternyata menjatuhkan Pop Mie yang baru dia buat lagi. Kayaknya dia nggak takut sakit deh, makanya dia berani aja makan mie instan banyak-banyak.
Hampir semuanya tertawa melihat Jaehyun yang terus-terusan memaki, kecuali gua. Dalam hati gua senang karna dia bisa berhenti makan Pop Mie.
"Hahaha! Lucu banget lo, Jae!" Kata Tamara.
Jaehyun mendongak menatap Tamara, "Lu nggak usah sok asik sama gua. Nggak suka gua." Kata Jaehyun sambil mengambil cup Pop Mie tadi lalu membuangnya ke tong sampah.
Raut wajah Tamara langsung berubah, Mingyu juga langsung berhenti tertawa. Sedangkan yang lain sedang menahan tawanya melihat raut wajah Tamara sekarang.
Gua memutuskan untuk menghampiri Jaehyun yang sedang membuang sampah di tempat sampah yang jaraknya cukup jauh dari tempat masak tadi.
"Lu nggak perlu sekasar itu kali sama Tamara." Kata gua.
"Lu nggak usah baik sama dia. Dia aja nggak baik sama lu." Kata Jaehyun.
"Bukannya gua mau baik sama dia. Gua juga nggak peduli sama dia. Cuma ya lu udah kelewatan aja. Kasian juga dianya." Kata gua.
Jaehyun menatap gua dengan tatapan nggak percaya, dia menggeleng-gelengkan kepalanya lalu berjalan lebih cepat. Tapi, gua buru-buru menyusul dia dan menyesuaikan langkah gua dengan dia.
"Itu namanya lu peduli sama dia." Kata Jaehyun.
"Nggak usah lah peduli sama orang yang nggak peduli sama lu." Lanjutnya.
Gua sama Jaehyun kembali ke tempat tadi dan mie gorengnya udah siap dimakan. Gua pun mengambil jatah mie gua lalu duduk di atas kayu besar. Lalu Mingyu ikut duduk di samping gua sambil memakan mienya.
Tiap kali Mingyu ada di sekitar gua akhir-akhir ini, gua merasa aneh. Gua ada rasa kesal sama dia, tapi gua juga mau ada di dekat dia karna dia sahabat gua yang paling dekat sama gua.