One Night Stand? 🌚

15.3K 1.1K 288
                                    

Jisoo POV.

Ugh!

Whooaamm... Jam berapa sekarang?

Ya Tuhan, mataku hampir sulit terbuka.
Kupijat pelipisku perlahan, agar kepalaku yang berat lebih terasa ringan.

Kulakukan itu sembari menurunkan kakiku ke lantai. Agar dinginnya lantai bisa menyadarkanku dari rasa kantuk yang dahsyat ini.

"Good morning, gorgeous!"

Huh?

Suara siapa itu?

Kutengok kebelakang, dan mataku melotot seketika saat kudapati gadis cantik berambut grey, kini tengah menyeringai padaku.

"Roséanne?"

Ya, dia adalah Roséanne Park, sahabat dari Jennie, yang semalam-,,, Tidur denganku??

Mulutku terbuka lebar saat kulihat tubuhnya yang polos tanpa apapun tengah bersandar nyaman di headboard ranjang milikku.

Lantas kutarik sendiri selimut yang menutupi tubuhku sebelumnya.
Dan ternyata, aku tidak ada bedanya dengan dia.

Aku telanjang.

Bahkan kuperhatikan, banyak bekas merah disekitar dadaku.

Tunggu sebentar, tunggu sebentar!
Apa yang terjadi semalam?
Aku harus mengingatnya.

Kupejamkan mataku kuat-kuat, mencoba mengurutkan apa saja yang kulakukan sejak kemarin sore hingga aku tertidur.

"Jangan bilang kau lupa?"
Ucapnya kemudian, menghancurkan usahaku untuk mengingat semuanya.

"Semalam kita telah bercinta, Jisoo-yaa."

"Mworogo?"

Aku melotot, dan hendak berdiri karna saking terkejutnya.
Namun tiba-tiba,,,

"Aakhh!"

Aku meringis kesakitan.

Pada,,,

V*ginaku.

Kududukkan lagi tubuhku, karna ini terasa cukup perih.

"Are you okay?"

Rosie menyentuh bahuku dengan lembut. Kemudian menarikku menuju pelukannya.

Dan entah kenapa, aku tak bisa menolak.

Apa yang dimiliki gadis ini?

Dia mirip seperti Chaeyoung, tapi sebenarnya tidak mirip juga.

Chaeyoungku manis, dan romantis.

Sedangkan gadis ini, Ya ampun, tiba-tiba aku merasa telah diperkosa olehnya.

Tapi kenapa aku tidak marah?

Tubuhnya seperti magnet yang langsung menarikku begitu saja.

"Apa masih sangat sakit?"
Tanyanya dengan jarak wajah yang sangat dekat.
Membuatku memperhatikan jelas-jelas bentuk bibir bawahnya yang tebal.

Aku pasti sudah gila.
Karna di detik selanjutnya, aku justru meraup mulutnya dalam ciumanku.

Dan tentu saja si gadis player ini tidak menolak.

Dia membalasnya, dengan gerakan lebih agresif seolah ciuman ini seperti madu baginya.

Manis.

Dan lembab.

Saat kurasakan lidahnya kini menyapu seluruh bibirku.
Kemudian dengan kurang ajarnya, dia menyelipkan jemarinya didadaku.

Aku tersentak kaget.
Lalu melepaskan ciuman ini.

Woman Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang