Ginseng

8.3K 996 235
                                    

"Akhh!"

Rosie terbangun dari tidurnya dengan kepala yang terasa berat.

Dipegangnya kepalanya itu dengan ekspresi meringis. Matanya berkunang-kunang tak bisa melihat dengan baik.

Namun merasa hari sudah cukup siang, gadis itu memaksakan diri untuk bangun.

Pandangannya berkeliling ke seluruh ruangan kamarnya ini. Dan hanya sepi yang ia dapat.

"Dimana dia?"

Rosie mencari keberadaan Jisoo yang tak ia temukan dikamarnya.
Disingkapnya selimut itu, lalu berusaha keras untuk beranjak dari kasurnya.

Dengan tubuh yang limbung, gadis itu berjalan menuju kamar mandi.
Dan ditatapnya dirinya dicermin.

"Sialan! Wajahku mengerikan sekali."

Dirinya bergumam sendiri.

Segera dibasuhnya wajah pucat itu dengan air yang mengalir dari wastafel.

Kesegaran perlahan menyeruak diantara pori-porinya.

Meraih sikat gigi beserta pastanya, Rosie kemudian menyikat gigi.

Rosie POV.

Aku tidak sepenuhnya ingat apa yang terjadi semalam.
Tapi dari aroma rambutku ada sisa bau Soju disana.

Ya, kurasa aku mabuk berat tadi malam.
Jika sampai aku lupa, sudah pasti itu sangat parah.

Damn!

Aku pulang kerumah dalam keadaan mabuk, adalah sebuah bencana.
Daddy bisa menceramahiku habis-habisan karna hal itu.

Tidak ada Jennie yang biasa menolongku. Dia selalu sibuk dengan Madame kesayangannya.

Aku terabaikan!
Huft!

Dan dimana wanita bernama Kim Jisoo?
Lagi-lagi aku bangun tanpa menemukannya disampingku.

Dia pasti sudah di dapur bersama Mommy sebagai upayanya untuk menjadi calon menantu ideal untuk orangtuaku.

Tapi bukan sebagai istriku, melainkan menjadi pendamping hidup untuk kakakku.

Ya. Harus kuingat itu dengan baik!

Dan mengingat hal itu kian membuat pikiranku kusut.

Lebih baik aku mandi sekarang. Agar isi kepalaku bisa kembali waras.

-------------

"Kau ingin minum apa, Suzy-ssi?"
Tanya seorang wanita paruh baya kepada seorang gadis yang baru saja duduk bergabung di meja makan keluarga Park.
Wanita yang bertanya tersebut tidak lain adalah ibunda Roséanne.

"Eum,..."
Suzy tak segera menjawabnya. Pandangannya terlempar kepada Jisoo yang sedang berada didapur, seperti tengah menyiapkan sarapan.

"Calon menantu kami sedang membuat  Japchae. Sambil menunggunya matang, aku bisa membuatkanmu sesuatu."

"Eoh, kamsahamnida, Nyonya Park. Tapi aku tidak ingin merepotkan." jawab Suzy dengan raut sungkan.

"Anniya, anniya... Gwenchana... Kau akan bosan menunggu Rosie bangun. Sepertinya semalam dia pulang larut. Dia pasti kelelahan. Jadi sudah tentu dia akan terlambat bangun."

Baru saja Nyonya Park berucap demikian, yang ditunggu akhirnya muncul juga.

Roséanne keluar dari kamarnya dengan wajah yang terlihat jauh lebih segar daripada beberapa waktu lalu.

Woman Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang