"Jadi selama ini kalian semua mempermainkanku? Dan kau, Kim Jisoo? Apa ini idemu? Kau masih belum puas juga melakukannya??"
"Roséanne! Jaga mulutmu!"
"Oppa!"
"Stop!"
Jennie POV.
Rosie Posie did it again.
Lihatlah, gadis berambut grey itu kini sedang berkacak pinggang sambil marah-marah.
Dia juga membentak-bentak Jisoo Eonnie sejak tadi.Blouse putihnya terlihat kusut dengan dasi yang sudah ia sampirkan ke bahu.
Calon mempelai ini mengamuk karna merasa ditipu oleh keluarganya.
Ya, memang benar Rosie telah ditipu.
Tapi semua ini untuk memberi pelajaran pada gadis itu, agar si pemain wanita ini menghentikan petualangannya.
"Jika kau memang ingin mendengar apa yang terjadi sesungguhnya. Maka diam dan duduklah dengan tenang sekarang juga! Arraseo??!"
Jinyoung Oppa, satu-satunya orang yang paling ditakuti oleh sahabatku ini seperti sudah habis sabar juga menghadapi adiknya.
Pria yang jarang terlihat marah ini, kini menarik uratnya untuk memberi peringatan keras pada Rosie agar berhenti mengoceh.Dan itu berhasil.
Si rambut grey beringsut duduk meski suara gerutuannya masih dapat terdengar.
Kupijit pelipisku, lelah memperhatikan dia yang selalu rusuh.
Jika ada orang yang baru mengenalnya, pasti tidak akan percaya bahwa dia adalah seorang dokter bedah.
Mataku kemudian beralih menatap Jisoo Eonnie yang lebih memilih diam sejak tadi.
Aku tahu cerita semua ini. Dan tahu persis juga apa yang dirasakan olehnya.
Itulah mengapa aku mendukung rencana ini. Dan tetap tutup mulut meski kadang aku tidak tahan untuk mengatakannya.Dan disinilah kami sekarang.
Disebuah ruangan kecil, yang masih berada didalam gereja.
Pernikahan ini ditunda sejenak, karena semua berantakan seperti yang sudah Jisoo Eonnie duga.Jinyoung Oppa, satu-satunya orang yang kini berdiri terlihat sedang berusaha mengatur nafasnya.
Dia pasti terpancing emosi melihat tingkah Rosie yang marah-marah.
Ditariknya dasi itu turun dari kerah kemejanya, dengan rahang yang mengeras memperhatikan sang adik.
"Berapa usiamu sekarang?" tanya Oppa pada Rosie. Dan yang diberi pertanyaan, otomatis menyipitkan matanya. Merasa aneh dengan pertanyaan tersebut.
"26. Wae?" jawab Rosie sinis.
"Selama 26 tahun kau hidup, sudah berapa banyak wanita yang kau permainkan?"
"Yyakk! Kenapa Oppa bertanya seperti itu?"
"Jawab saja, anak nakal!"
Si rambut grey terdiam. Dia malah beralih menatapku. Dan itu kesempatan besar untukku memberikan death stare padanya.
Rosie down. Dia kini membuang muka ke sembarang arah. "Mana aku tahu. Aku tidak pernah menghitungnya." jawabnya kemudian dengan intonasi santai.
Oppa lantas menarik nafas panjang, dibarengi juga dengan yang lainnya.
Yaitu Appa dan Eomma Park, ayahku, lalu tentu saja aku.
Sedangkan Jisoo Eonnie, dia tetap duduk tenang bersama sebuket bunga yang masih ia genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman Like Me
Romance"Jennie adalah calon dokter, dari keluarga yang semuanya dokter. Dan pewaris sebuah rumah sakit besar. Tapi sayang, Jennie merasa itu bukan passionnya. Akhirnya dia terjebak menjadi mahasiswa abadi yang tidak lulus-lulus. Dan kesialannya bertambah s...