Big Trouble

7K 907 186
                                    

"Lalisa, is everything ok?"

Jennie bertanya pada sang kekasih yang saat ini menampilkan raut wajah tegang.

Ia tidak tahu pembicaraan seperti apa yang telah terjadi antara Lisa dengan ayahnya tadi, hingga membuat kekasih wanitanya ini terlihat gusar.

"Aku harus ke kantor."

"Wae? Kau bilang masih akan cuti?"

Lisa tak menjawab. Rahangnya mengeras kaku.

"Apa terjadi masalah?"
Jennie menebak, dan itu menghasilkan mimik semakin tegang dari wajah kekasihnya.

"Yes. A big trouble."

--------------

Lalisa POV.

Aku menyetir Range Rover ku dengan kecepatan tinggi serta penuh kemarahan.

Setelah mengantar Jennie untuk menjemput anak-anak ke Petshop Jisoo, kutinggalkan ia disana karena aku harus segera ke kantor.

Pembicaraanku dengan ayah Jennie terganggu akibat Minnie yang terus menerus menelponku.

Tuan Kim yang jengah mendengar suara dering teleponku akhirnya menyudahi pembicaraan kami. Dan aku meminta maaf atas ketidaknyamanan itu.

Namun beliau berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memintaku datang. Dan aku tidak boleh menolak jika waktu itu tiba.
Atau aku akan menyesal. Begitu katanya.
Entah apa maksudnya. Tapi tentu saja itu sebuah pesan yang tidak bisa kuremehkan.

Dan untuk saat ini, perhatianku terpaksa harus teralihkan untuk perusahaanku dulu.

Minnie mengatakan, jika iklan AirBaked yang akan dibintangi oleh Ruby Jane Blackpink akan diambil alih oleh perusahaan LMH Advertisement.

Perusahaan apa itu?
Aku bahkan baru mendengarnya.

Tapi bagaimana mungkin mereka bisa merebut tender ku? Sedangkan pihak management Ruby Jane sudah menandatangani kontrak denganku.

Ruby Jane Blackpink bahkan sudah shooting bersama timku.

Ini aneh dan sungguh kacau.

Ada permainan apa dibalik semua ini?

Ciitt!

Bunyi rem berdecit karna aku menginjaknya tanpa aturan.
Aku telah sampai di kantor dan meninggalkan mobilku begitu saja.

Beberapa pegawai memperhatikanku dengan bingung, tapi aku tak menggubrisnya.

Cepat-cepat ku menuju lift untuk mencari sekretarisku, meminta kejelasan dari masalah ini.

Setelah sampai dimana lantai ruanganku berada, langsung kutemukan Minnie yang kini sedang berdiri untuk menyambutku.

Brakk!

Kubuka pintu ruanganku dengan kasar, dan sekretarisku itupun menyusul dibelakangku.

"Apa yang terjadi? Kenapa perusahaan itu bisa merebut iklanku?"

Minnie kemudian membuka laptopnya untuk menunjukkan sebuah email yang dikirimkan atas nama perusahaan kepada pihak AirBaked sebagai produk yang akan diiklankan, juga YGE sebagai agensi tempat RubyJane bernaung.

"Perusahaan kita mengirim email yang berisi jika kita melakukan kerjasama bersama LMH Advertisement. Dengan alasan kita tidak bisa meng handle iklan tersebut akibat kekurangan tim."

"What? Kekurangan tim? Omong kosong macam apa itu?"

"Itu hanya alibi Madame, agar iklan tersebut bisa diambil alih oleh perusahaan itu. YGE awalnya tidak mempermasalahkan hal tersebut, tapi pihak AirBaked tidak terima dan menganggap kita telah melanggar kontrak. Mereka sudah mempercayakan iklan tersebut pada kita, dan sama sekali tidak mengenal dengan perusahaan LMH Advertisement itu."

Woman Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang