Love and Hurt 🖤💔

8.9K 995 180
                                    

Kim's Hospital.

Ceklek!

Gadis berambut grey yang menjabat sebagai pimpinan dokter bedah di rumah sakit besar milik ayah Jennie itu, baru saja masuk ke ruangannya.

Keinginannya untuk libur, terpaksa ia urungkan karena ada Jisoo dirumahnya, yang membuat perasaan Rosie semakin tidak karuan.

Isi kepala yang suntuk, tapi sedang tidak mood bekerja praktis mengacaukan hari Roséanne kini.

Duduk bersandar pada kursi besarnya, hatinya masih terasa perih.

Dibukanya ponsel untuk menikmati seraut wajah cantik khas wanita Korea, milik seorang Kim Jisoo.

Dibukanya ponsel untuk menikmati seraut wajah cantik khas wanita Korea, milik seorang Kim Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukan hatinya saja yang terasa perih. Bahkan matanya pun saat ini merasakan hal yang sama.
Rosie ingin menangis.

Sakit sekali!

Ia berteriak tanpa suara.
Karena hatinya saja yang menyimpan luka itu dalam-dalam, sampai begitu sesak ia rasa.

Rupanya si gadis berambut grey tak menyangka jika patah hati itu begitu menyiksa.
Terlalu banyak ia bersenang-senang sehingga hatinya tak terlampau kuat untuk menahan semua kesakitan itu.

Disandarkannya kepalanya itu pada kursi besar yang menyanggah.
Menghadap ke langit-langit dengan mata terpejam, sudut mata Roséanne akhirnya meneteskan setitik air mata.

Rosie POV.

Sebentar lagi hidupku akan berjalan dengan membosankan atau justru malah semakin gila.

Hatiku bukan hanya patah. Tapi sudah remuk redam menjadi serpihan-serpihan tak berguna yang membuatku menyesal, dan mengutuk semua kebodohanku dahulu.

Jika saja aku tak menuruti ide gila Jisoo untuk berkencan, maka cerita kami tidak akan terjalin dengan begitu indah meski hanya dengan waktu yang cukup singkat.
Karna pada akhirnya, semua ini hanya menjadi malapetaka yang membuatku hancur.

Sekarang, tak ada hasratku lagi melirik wanita manapun.
Semua mendadak hambar karna Jisoo masih menguasai tiap rongga hatiku.

God!
Apa yang harus kulakukan?

Ceklek!

Seseorang tiba-tiba membuka pintu ruanganku.
Dengan gerak cepat, aku membetulkan posisi dudukku lebih baik.

Dan dibalik pintu itu, rupanya Suzy yang kini bertandang.

Kubuang wajah sejenak, karena aku memang sedang tidak ingin menerima tamu.

"Rosie..."

Dia memanggilku dengan suaranya yang lembut.
Aku kalah, dan akhirnya menoleh padanya.

Kunaikkan sedikit sudut bibirku untuk tersenyum simpul padanya.

"Hai, Eonnie..." sapaku seadanya. Dan Suzy pun balas tersenyum.

Woman Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang