Part 8

2.2K 82 7
                                    


Haii...
Aku Up date yang ke2 hari ini...
Semoga suka😘
——///

Corina baru saja selesai mandi setelah merapikan barang-barang mamanya dan menyusun pakaian mereka kedalam koper ketika bunyi dengung handphone memecah kesunyian kamar VVIP itu.

Drrrrt..Drrrrrt..Drrrrrtf

"Ahh... disini rupanya..!" Gumamnya saat menemukan handphone gratisan dari Boss magangnya di dalam tas yang tergeletak disofa dibawah jacketnya.

"Hallo Dim...."ujarnya sedikit berbisik sembari membaringkan tubuh kesofa.

Tawa kecil menyambut sapaannya diujung telpon.
"Bagaimana kau tau ini aku...?!"

"Tentu saja. Handphone ini anda yang memberi dan saya belum memasukkan SIM card tapi sudah ada panggilan masuk...jadi mudah ditebak, andalah yang menelpon..."sahut Corina berbisik. Matanya mengawasi lekat mamanya yang memiringkan tubuh kearahnya. Dimas tergelak oleh jawaban sarkas Corina.

"Cori... apa kau sudah tidur....?!" tegur suara lelah diujung sana setelah tidak ada suara apapun terdengar dari Corina.

"Hampir...."sahut Corina pelan khawatir mamanya terganggu. Dia menguap panjang dan menutup mulutnya dengan tangan.

"Oh."
"Apa tante sudah tidur...?"

"Sudah..."

"Oh."
"Apa kau sudah selesai merapikan barang-barang dan pakaian yang akan dibawa ke Singapure besok...?"

"Em...Ini barusan selesai...."

"Hmm... gimana kondisi mamamu ?"

"Stabil..." sahutnya menutup mulutnya yang terus-terusan menguap. Tubuhnya sangat lelah dan dia sudah sangat mengantuk tapi dia sungkan menutup telpon dari boss nya duluan.

"Corii... aku lapar...."keluh Dimas tiba-tiba. "Sebenarnya aku tadi ke apartemenmu untuk menyuruhmu mamasak sesuatu untukku... tapi entah kenapa melihat kepalamu luka aku jadi lupa..." suaranya terdengar lemas.

"Anda dimana...?" tanya Corina mengernyitkan dahi mulusnya. Samar-samar dia mendengar bunyi air mendidih dari teko ketel.

"Aku didapur..... oh, airnya sudah mendidih.... sebentar ya, hmm... aku sedang membuat kopi....sebenarnya aku kelaparan...tapi aku tidak bisa memasak... jadi aku hanya minum kopi dan makan roti tawar yang ada ..." keluhnya.

"Kenapa anda tidak minta Chef Budi saja memasakkan sesuatu untuk anda....? Anda punya chef terbaik se Indonesia yang bekerja direstoran anda tapi anda menyia-nyiakan bakatnya. Beliau itu chef selebriti yang sangat terkenal. Jutaan orang dinegri +62 mengaguminya dan asal anda tau saya salah satu fansnya chef Budi.... Anda membencinya hanya karena dulu sebelum menjadi pacar anda, Agnes pernah pacaran dengannya.... itu sudah rahasia umum.... dan sikap anda ini menjadi bahan pergunjingan di restoran.... Anda sangat tidak dewasa...." sahut Corina datar.

"Cih apa bagusnya dia itu. Melihat tampang songongnya saja aku jijik apalagi memakan masakannya..!" Gerutu suara diseberang sana. "Dan sebaiknya kau berhati-hati dengannya. Dia itu terlihat sekali menaruh hati padamu. Dia selalu ingin tampil menjadi pahlawanmu. Padahal dia itu buaya darat. Asal kau tau, sikapnya yang songong saat membantumu mengerjakan tugas dariku membuatku gatal menambah untuk hukumanmu lagi...jadi salahkan saja dia yang telah membuat hidupmu tidak nyaman ditempat kerja....!" tandasnya tanpa perasaan.

Corina tersedak. "Jadi anda mempersulit saya direstoran karena dendam pribadi anda pada chef Budi pak...??! Hati anda ini terbuat dari apa sih...? Anda menzolimi saya dan mempermalukan saya selama berbulan-bulan hanya supaya anda terpuaskan mengerjai chef Budi...?!" geram Corina.

TOXIC  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang