Dear Readers,
Cerita ini sedang menuju ending. Mohon maaf jika beberapa waktu ini aku tidak bisa up setiap hari.So, Jangan lupa ya
FOLLOW, VOTE and COMMENT nya😘
========================Corina mengalihkan matanya yang terluka dari wajah Reno. "Well, kamu sangat tau cara memperlakukan orang yang kamu cintai..." gumamnya menyeka setitik air matanya yang terjatuh dengan gerakan yang tidak kentara. Dia begitu rapuh dan terluka. Tapi mencoba untuk tetap tegar.
"Jangan biarkan dirimu terluka lagi karena aku." Bisik Reno tiba-tiba berlutut dihadapannya.
Corina memalingkan wajahnya, dia tidak sanggup memandang Reno. Tetapi Reno terus memaksanya masuk dalam dekapannya, seberapa pun banyaknya penolakannya. Meskipun telah lama berlalu entah mengapa luka itu masih sama sakitnya. Lelaki itu telah memperparah kehancuran harga diri dan kepercayaannya hingga berkeping-keping yang takkan mampu Corina satukan lagi, setelah luka yang sama juga ditorehkan Mike. Dan tidak ada yang dapat dilakukannya selain menyalahkan dirinya sendiri atas keputusan salah yang telah diambilnya.
"Corina..." panggil Reno serak, jantungnya berdegub semakin kencang melihat Corina yang sedari tadi lebih banyak diam dan menghintari kontak mata dengannya atau sesekali menatapnya dengan tatapan datarnya. Betapa dia ingin membayar berapapun itu demi dapat kembali kemasa lalu dan melihat binar bahagia dimata Corina saat bicara dan menatapnya.
"Apakah masih ada yang ingin kamu sampaikan ? Jika tidak..."
"Bersabarlah sedikit lagi..."potongnya gusar.
"Malam itu, saat kau melihatku dengan Bianca di bar, sebenarnya aku sedang membuatnya sedikit mabuk, dan seperti yang kuharapkan dia bercerita dengan sendirinya dari mana dia mendapatkan informasi tentangmu. Yang ternyata semuanya bersumber dari suamimu ! mereka telah lama saling mengenal dan berkerjasama dalam bisnis investasi property di Asia Tenggara. Pada saat Bianca mengunggah foto liburan kita di Mauritius ke Instagram, Mike dengan sendirinya mendapatkan informasi gratis tentang keberadaanmu. Singkatnya, Bianca mengancamku akan membantu Mike menangkapmu jika aku tidak melepaskanmu dan menikahinya..." jelas Reno, rahangnya mengeras.
"Demi keselamatanmu, aku lalu mengatur perjalananmu kembali ke Jakarta dan meminta Matteo untuk membawamu keluar dari kepulauan Mauritius agar tidak ada yang curiga.."
Corina menatap Reno dengan gigi terkatup.
"Jadi dia.... melakukan itu atas perintahmu..." gumamnya berjuang menahan getaran shock yang menjalari tubuhnya yang kaku.
Reno menegang. "Ya," sahutnya lemah, mengamati air muka Corina yang berubah-ubah membingungkan.
"Apakah Matteo, Lorenzo dan Alessandro juga bagian dari team pembalasan dendammu terhadap Mike..?!"
"Apa kau sudah gila...?!" tanya Reno marah dan tidak percaya atas tuduhan Corina.
"Aku memang bersalah padamu telah menggunakanmu sebagai alat balas dendam terhadap Mike, aku mengakui kesalahanku dan aku sungguh-sungguh minta maaf padamu. Tetapi Lorenzo dan Alessandro sama sekali tidak tau menahu tentang hal ini. Sedangkan Matteo, dia yang mendatangiku dan menawarkan diri untuk membantu membawamu keluar dari kepulauan Mauritius setelah malam itu saat dibar dia melihatku mendorong Bianca... saat itulah dia merasa yakin bahwa kecurigaannya atas perubahan sikapku yang tiba-tiba terhadapmu karena aku sedang dalam tekanan adalah benar..." ujar Reno keras dan menatap Corina kesal.
"Well, kuharap tekanan yang kamu terima sebanding dengan penderitaan yang harus kutanggung selama hampir setahun menjadi buronan Mr. Belluci..." serang Corina tiba-tiba dengan suara keras, pipinya memerah. "Kuharap kita telah impas..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC (END)
RomanceWARNING! 21+ [konten dewasa] DARK ROMANCE.ACTION.THRILLER Corina baru saja memulai karir memasak profesionalnya sebagai assistant chef disebuah restoran ternama di Singapura ketika mamanya memintanya kembali ke Jakarta. Sebuah pilihan berat yang me...