Part 16

2.7K 77 3
                                    


Follow,vote and comment ya...😘
——-///




Corina terbangun dengan tubuh menggigil kedinginan. Tapi anehnya dia berpeluh sangat banyak hingga membasahi seprei. Kepalanya berdenyut-denyut keras dan perutnya sangat sakit. Rasa haus yang membakar kerongkongannya membuatnya berusaha meraih gelas diatas nakas. Tapi ternyata gelas itu sudah kosong. Dengan gemetar menahan sakit dia berusaha bangun untuk mengambil minum kedapur dan mencari sesuatu untuk menutupi tubuh telanjangnya. Dia melihat bajunya berada persis dibawah pipi Mike yang sedang tertidur pulas tanpa sehelai benang pun disisi pembaringannya. Dan dia lebih memilih untuk mengenakan kemeja putih Mike yang tanpa sengaja terinjak kakinya saat menurunkan kaki dari pembaringan. Kemeja itu kebesaran ditubuh rampingnya. Tapi itu lebih baik daripada membuat lelaki itu terbangun dan menghadapinya setelah apa yang baru saja dia lakukan padanya. Sejak hari ini dia bertekad untuk menjauhi Mike demi keselamatan janin dalam kandungannya dan demi sedikit harga dirinya yang masih tersisa.

Corina baru saja akan melangkah kepintu saat perutnya semakin mules tak tertahankan dan sesuatu tanpa bisa dikontrol mengalir dari vaginanya. Dia membungkuk menahan sakitnya. Tapi seketika matanya melotot lebar saat melihat darah hitam kemerahan keluar deras disela-sela pahanya.

"AaaaaagGhhhh....!!!"jeritnya histeris berulang-ulang.

Mike terbangun dan melompat dari tempat tidur dengan sangat terkejut. Dia mengguncang-guncang bahu Corina dan memanggil namanya untuk menghentikan histerianya tapi Corina terus menjerit. Mike lalu menamparnya dan Corina terdiam. Dia memegangi pipinya yang berdenyut-denyut perih. Wajahnya dipenuhi air mata.

"Apa yang terjadi...?!"tanya Mike setelah Corina agak tenang.

Corina sesenggukan "akuh... sepertinya
...... ke-guguran....."jawabnya parau.

"Apaa...?! Bagaimana bisa..?!!"teriak Mike diwajah Corina. Wanita muda belia itu tidak menjawab. Dengan masih terisak dia menoleh kearah ranjang dengan pilu. Mike mengikuti arah pandang istrinya. Beberapa bercak darah terlihat menodai seprei dan bedcover. Samar-samar dia mengingat bagaimana dia menggauli istrinya yang sedang hamil dengan kasar semalam. Otaknya begitu kacau. Dia telah dikuasai alkohol sepenuhnya bahkan menganggap Corina adalah Devina. Devina selalu menyukai sex yang keras dan kasar. Itu artinya semalam dia making love dengan Corina dengan gaya bar-bar seperti saat making love dengan Devina. Sit!
Janinnya yang lemah mungkin berkontraksi.

Mike terlonjak keluar dari lamunannya ketika melihat tubuh Corina limbung hampir jatuh, reflek dia menangkapnya dan menggendongnya. Tapi Corina sudah pingsan saat dia membaringkannya ketempat tidur. Dia lalu buru-buru berpakaian dan membawa Corina kerumah sakit.

🖤

"Apa kau gila...?! Bagaimanapun dia istriku.... apa yang kulakukan ini adalah wajar sebagai seorang suami. Setidaknya dia telah banyak membantu mengamankan hubungan kita...berhenti cemburu padanya. Dia tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu....kau tau, aku hanya milikmu..."

Corina terbangun saat mendengar suara brisik itu. Dia mengernyit. Penglihatannya buram dan kepalanya terasa berputar-putar. Dia mendengar sesorang berjalan kearahnya. Lalu terdengar suara kursi yang diseret mendekat kearahnya. Seseorang kini tengah menatapnya. Dia mengerjap dan menggeleng beberapa kali hingga penglihatannya kembali normal. Dan dia hampir tersedak oleh air ludahnya sendiri ketika mendapati mata elang bringas itu menatapnya tajam.

"Aku dimana...?!"tanya Corina memutus kontak mata. Dia mengamati sekelilingnya dan berakhir pada selang infus ditangannya.

"Kau dirumah sakit."jawabnya mempertegas praduga Corina.

Seketika wajah putihnya memerah gelap dan matanya berair. Tangannya gemetar mengusap perutnya yang rata.

"Apa....aku dikuret...?"

TOXIC  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang