SELAMAT MALMING READERS...
Aku tulis part ini lebih panjang buat nemenin malming kalian🖤KUY, FOLLOW DULU...
TRUS VOTE AND COMMENT...😘——-///
"Cucu tampanku...."teriak girang seorang wanita tua bertubuh mungil menyambut kedatangan mereka.
"Cinta.... !"panggil Reno tak kalah dramanya.
Mereka berpelukan erat sambil menggoyang-goyangkan tubuh mereka. Dan saling melemparkan pujian dan celaan dalam bahasa Italia dan Indonesia. Corina yang berdiri dibelakang Reno hanya tersenyum-senyum sendiri melihat kekocakan nenek dan cucu itu.
"Cinta.... kenalkan ini kekasihku, Corina. Dia orang Indonesia...." ujar Reno setelah sekian lama berpelukan melepas rindu dengan Eyangnya. Dia merangkul pundak Corina dihadapan Eyangnya. Wanita tua itu membetulkan letak kaca matanya. Mengamati Corina dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hallo Eyang....aku Corina. Umm... senang akhirnya berkenalan denganmu..."sapa Corina mengulurkan tangan dengan kikuk.
"Siapa nama lengkapmu...?"tanya Eyang dengan mata menyelidik.
"Corina Ömer Kiyomizu..."sahut Corina pelan.
"Ömer...??"gumamnya mengernyitkan dahi.
"Um.... itu nama kakekku, mamaku asli Turky..."ujar Corina berusaha tersenyum.
"Dan ayahmu orang Jepang...?!"tanyanya lagi penasaran.
"Tidak. Papaku setengah Jepang dan setengah Indo. Kakekku WNI keturunan Jepang sedangkan nenekku asli Minang..."
"Hmm...sangat unik,"gumamnya tersenyum lebar. Corina ikut tersenyum. Dia melirik Reno dengan tatapan "pliz selamatkan aku dari kecanggungan ini"
"He-em..... apakah sudah cukup menggodanya cinta....??! Lihatlah dia sangat gugup.... "Interupsi Reno sambil memboyong mereka semua masuk dan duduk keruang keluarga.
Wanita tua itu mengangkat tinggi alisnya "Ho ho... aku memang harus memeriksa wanita-wanitamu cucu tampanku! Supaya tidak ada lagi Sofia jilid 1, Sofia jilid 2, Sofia jilid 3.... wanita zaman sekarang semakin serakah, wajah tampan dan uang berlimpah tidak cukup membuat mereka setia.... hmm.. aku sudah semakin tua.... aku ingin sebelum aku mati aku bisa melihatmu menikah dan bahagia dengan wanita yang tulus mencintaimu..." sindir Eyang dengan wajah tersenyum.
Reno tertawa garing. Eyangnya memang selalu ceplas ceplos. Terkesan galak bagi yang baru mengenalnya tapi sebenarnya dia wanita yang sangat baik dan perhatian. Reno bahkan lebih menyayanginya daripada ibu kandungnya sendiri.
Reno menoleh sedikit terkejut pada Corina yang diam-diam mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Reno. Tangan itu terasa dingin. Corina yang duduk persis disampingnya terlihat tidak nyaman dan gugup. Tapi dia terlihat berusaha sabar dan tersenyum menanggapi sindiran Eyang.
"Cintaku.... cucu tampanmu ini baru saja sampai setelah perjalanan berjam-jam yang melelahkan. Apakah tidak ada makanan untuk kami...? Teh... atau kopi barangkali....??"ujar Reno dengan wajah cemberut ala bocah ngambeknya. Lucu sekali. Corina tidak dapat menahan cekikikannya melihat wajah kekanak-kanakan Reno. Sungguh dia tidak menyangka dibalik wajah serius yang selalu dipasangnya itu ternyata dia seorang yang kekanak-kanakan didepan Eyangnya. Pria breokan itu menoleh padanya dengan kedua bola mata mendelik jutek. Corina semakin terkikik. "Kamu ngetawain aku hah...?! Hah...???!" Ujarnya menggelitik perut dan pinggang Corina. Dia memekik tertahan sembari memohon-mohon ampun dan berusaha menghindari gelitikan Reno tapi Reno tidak menggubris, dia menarik tubuh ramping Corina dalam dekapannya dan bertubi-tubi menghujani tubuhnya dengan gelitikan dan ciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC (END)
RomanceWARNING! 21+ [konten dewasa] DARK ROMANCE.ACTION.THRILLER Corina baru saja memulai karir memasak profesionalnya sebagai assistant chef disebuah restoran ternama di Singapura ketika mamanya memintanya kembali ke Jakarta. Sebuah pilihan berat yang me...