DOUBLE UP part 25 & 26 ...!!!
Bonus utk tembus 100 vote pertama !
1 partnya lebih dari 2000 words loh...Aku akan double up lagi jika yg baca tembus 1K,
Dan triple up jika yg follow tembus 100 org dalam seminggu (halu dikit boleh yaaa🤣🤣🤣)———///
"Kita pergi...."ujar Reno tiba-tiba menarik tangan Corina kearah pintu keluar.
Corina melongo. "Tapi Bianca...." sergahnya bingung saat setengah berlari mengikuti langkah lebar Reno.
"Ini drama yang sudah dilakukan Bianca dan teman-temannya sejak kami remaja bau kencur demi followers mereka.... pertandingan kali ini sudah dimenangkan oleh Bianca.... support kita cukup sampai disini saja..." ujar Reno dengan wajah bosan ketika mereka masuk kedalam mobil.
"Jadi sebenarnya mereka berteman...?" tanya Corina mengerjap heran.
"Ya. Kurasa begitu.... Antonia pernah beberapa kali ikut nongkrong ke bar dengan kami..." jawabnya menggedikkan bahu.
"Aku tidak pernah mengerti dengan model pertemanan wanita.... terkadang mereka lebih sering adu mulut dan saling mencakar seperti kucing kampung tapi terkadang mereka juga bisa saling memuji dan saling perhatian seperti dua sahabat baik...." ujarnya sembari melajukan mobil.
Mobil yang mereka kendarai melaju dengan kecepatan 50km/jam saat membelah jalanan dipusat kota Roma yang tidak terlalu ramai oleh lalu lalang kendaraan. Kebanyakan orang malah memilih berjalan kaki. Hal itu tentu sangat bagus untuk pariwisata. Turis jadi tidak terganggu oleh asap polusi dan kebisingan kendaraan dan juga kemacetan. Corina berkali-kali berdecak kagum melihat bangunan-bangunan biasa tetapi elegan dan beberapa bangunan bersejarah yang mereka lewati. Corina bahkan tersenyum-senyum geli sendiri ketika berkhayal menikmati sorenya yang bermandikan cahaya keemasan bersama dengan Reno diteras belakang salah satu rumah bergaya klasik yang baru saja mereka lewati sambil menikmati Gelato dan Cannoli hasil olahan tangannya.
Tidak terasa setengah jam telah terlewati sejak mereka meninggalkan sport club. Mobil Reno akhirnya berhenti disebuah toko kue. Ternyata sebelumnya Reno sudah memesan kue ulang tahun untuk Eyangnya via telepon sehingga kedatangan mereka ketoko itu hanya untuk pengambilan dan pembayaran saja.
"Kenapa tidak sekalian ditulis HBD atau something....?" tanya Corina ketika penjaga toko kue membungkus red velvet pesanan Reno.
"Eyang Fiore tidak pernah suka..." sahutnya datar sebelum menjawab panggilan telponnya. Reno bicara dalam bahasa Italia. Dia tampak bahagia.
Fikiran Corina melayang pada kejadian yang barusan saja terjadi. Lebih spesifiknya pada tatapan Reno saat Bianca menungging mempertontonkan bokong indahnya. Juga bagaimana perempuan itu selalu menggodanya dengan kemolekan tubuhnya. Dadanya berdegub cemas ketika memikirkan kemungkinan bahwa Reno dan Bianca punya hubungan intim selain persahabatan.
"Barusan Eyang telpon....dia sudah menunggu dirumah..."ujar Reno tiba-tiba memutus lamunannya.
"Kita mampir dulu ke apotik untuk mengambil obat Eyang sebelum kita kembali kerumah..."katanya sembari melajukan mobil. Corina mengangguk.
"Menurut kamu, sebaiknya kado apa yang aku berikan ke Eyang...?" tanya Corina ketika mobil telah kembali melaju.
"Tidak usah. Eyang tidak pernah suka diberi kado dihari ulang tahunnya. Dia tidak suka merepotkan orang lain. Dia punya prinsip, lebih baik memberi dari pada diberi. Jika sampai ada yang memberinya hadiah maka hadiah-hadiah itu akan dia sumbangkan kepanti asuhan atau panti jompo...."jawab Reno sambil fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC (END)
RomanceWARNING! 21+ [konten dewasa] DARK ROMANCE.ACTION.THRILLER Corina baru saja memulai karir memasak profesionalnya sebagai assistant chef disebuah restoran ternama di Singapura ketika mamanya memintanya kembali ke Jakarta. Sebuah pilihan berat yang me...