Part 21

1.3K 66 4
                                    




Haiii Readers,
Part2 selanjutnya akan memasuki bagian konflik yang lebih mendalam & bertaburan adegan panas +++21. BOCIL jagalah kesucian mata anda, semuanya akan indah pada waktunya😁

Note :
Jangan pelit FOLLOW, VOTE, COMMENT
Biar rezekinya bertambah 😘

——///


Lagu romantis slow dance song mengalun lembut saat Corina merapikan meja makan dan mengangkat peralatan makan yang kotor ke wastafel. Dia melihat Reno berjalan menghampirinya dengan tatapan yang membuat jantung Corina berdebar keras.

"Berdansalah denganku..."ajaknya mengulurkan tangan.

"Aku...tidak pernah berdansa..."ujarnya ragu-ragu. Pipinya memerah.

"Oh....kalau begitu ini menjadi sangat special ... aku akan menjadi lelaki pertamamu...ayolah...ikuti saja gerakanku..." bujuknya manis.

Corina memandang bimbang tangan yang terulur itu. Reno akhirnya mengambil inisiatif menarik tangannya dan membawanya lembut kedalam dekapannya.

Saat Reno mulai mengayunkan langkahnya mengikuti irama, Corina tertatih-tatih mengikuti gerakannya. Dia terlalu fokus ke kaki-kaki mereka hingga kepalanya terus menunduk memperhatikan dan mengikuti gerakan kaki Reno, menjaga jarak yang cukup agar dia tidak menginjak kaki Reno.

Tiba-tiba Reno menarik pinggulnya dan memposisikan kedua kaki Corina berada diatas kakinya. Mata bulat indahnya membelalak. Tubuhnya kini menempel pada Reno. Mereka berdansa dengan Reno sepenuhnya menopang tubuh ramping Corina. Mereka bahkan bisa merasakan hembusan nafas masing-masing karena tinggi mereka kini hampir sama.

"Terimakasih untuk makan malamnya yang sangat cantik dan sangat lezat. Aku tidak pernah makan mie Aceh seenak itu sebelumnya..."aku Reno tulus menatap lurus kemanik hitam berkilau milik Corina.

"Sama-sama..."balas Corina tersipu. Uh, Terkadang Corina sebal pada dirinya sendiri, entah mengapa setiap pujian dan tatapan Reno padanya selalu mebuatnya tersipu malu dan berdebar-debar. Sebenarnya dia ingin memakai topeng wanita kuat, dingin, dan mungkin sedikit sombong dan sedikit angkuh pada pria itu. Tapi pesonanya yang luar biasa membuatnya selalu lupa mengenakan topeng itu. Topeng yang biasanya sukses membuat jarak dengan orang-orang. Karena dia tidak menginginkan sebuah hubungan. Dia terlalu takut disakiti dan kehilangan lagi...

"Uh...ternyata kamu berat juga..."ujar Reno menariknya dari lamunan. Matanya tersenyum tapi wajah tetap datar.

"Oh. Em.. sebaiknya turunkan aku... m-mungkin aku naik beberapa kilo... aku memang banyak makan beberapa waktu ini....em turunkan aku...aku berat...."ujar Corina dengan wajah memerah.

"Tidak akan..."bisiknya diwajah Corina

"Um..."erangnya gugup. Sungguh dia ingin berlari dan bersembunyi darinya. Pria itu berbahaya. Dan dia rapuh padanya. Dia begitu takut pada Mike tapi dia juga dengan berani mengambil resiko untuk berpergian kesuatu tempat yang dia bahkan belum tau berada dimana dengan pria asing yang mempesona dihadapannya.
OH. DIA MEMANG SUDAH GILA!.

"Aku tidak akan melepaskanmu lagi..." bisiknya perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah pias Corina. Lalu mendaratkan ciuman lembutnya dibibir Corina. Wanita itu hanya diam tidak membalas ciumannya. Nafasnya terengah dan mata berkaca-kacanya menatap marah dan bingung pada Reno. Dia seperti sedang berperang melawan iblis dan malaikat yang ada dalam dirinya. Reno balas menatapnya dengan lembut seakan ingin meyakinkannya atas perasaan baru bertumbuh dihatinya lewat ciuman penuh perasaan dan mendayu. Corina akhirnya luruh dan memejamkan matanya menikmati ciuman penuh keintiman yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tapi dia masih belum berani membalas ciuman itu. Dia belum siap melangkah lebih jauh lagi. Karena dia tidak ingin disakiti dan kehilangan lebih banyak agi.

TOXIC  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang