Part 46

813 49 2
                                    




FOLLOW, VOTE and COMMENT dong❣️


"Kau memang sangat cantik....... dan Jouvan terlalu serakah menikmatimu sendiri di villa terpencil ini...." ujar suara ketus yang tiba-tiba mengusik keduanya. Sontak Corina dan Bi Halimah menoleh terkejut pada sosok pria berpenampilan berantakan yang tiba-tiba muncul dan menghenyakkan bokongnya dikursi yang sejatinya diperuntukkan untuk Jouvan sebagai pemilik villa. Bau alkohol dan asap rokok dengan cepat menyergap penciuman mereka.

Corina mengamati wajah putih kemerahan terpapar sinar mentari itu dengan dahi mengernyit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Corina mengamati wajah putih kemerahan terpapar sinar mentari itu dengan dahi mengernyit. Entah kenapa Kehadiran lelaki itu membuat kepalanya berdenyut nyeri yang hebat. Wajah dan perawakannya sangat mirip dengan Jouvan. Tapi jika diperhatikan dengan jeli, lelaki itu memiliki roman muka yang keras dan bengis. Berbeda dengan Jouvan yang walaupun terlihat jahil tetapi dia memiliki aura wajah dan sepasang mata yang lembut. Corina langsung menduga dia adalah Jacub, adik Jouvan.

"Kenapa...?!! Villa ini juga milikku, aku berhak disini kapan pun aku mau...!" sinisnya dengan senyum mengejek yang jelas ditujukan pada Corina yang menatapnya tak lekang.

"Den Jacub.... aden ingin sarapan apa ? Saya ambilkan ya den..." tegur Bi Halimah sopan.

Jacub mengibaskan tangannya tanpa menoleh pada Bi Halimah seakan perempuan itu hanyalah nyamuk pengganggu.

"Tidak perlu." ujarnya dingin.

"Tapi aku ingin gadis ini yang melayaniku. Kau. Ambilkan sarapan untukku...!" Perintahnya menatap tajam pada Corina yang tak gentar balas menatapnya. Ada sesuatu didiri lelaki itu yang membuatnya ingin melakukan perlawanan sekecil apapun itu.

"Dia bukan pembantu....!! Dia tamuku. Jauhi dia Jacub...! Kufikir aku sudah sering memperingatkanmu tentang itu...!" Hardik Jouvan yang tiba-tiba telah berdiri dibelakang Jacub. Lelaki itu terkekeh kecil. Dia lalu berdiri dan berbalik menghadap Jouvan yang menatapnya tak suka.

"Jou....aku mencarimu kemana-mana.... akhir-akhir ini ilmu menghilangmu semakin mumpuni....untung aku punya segudang jurus sakti. Akhirnya aku bisa mengendus keberadaanmu dan jalang barumu disini...." ujarnya memeluk erat Jouvan.

Jouvan segera melepaskan pelukan Jacub dengan wajah mengeras marah. "Aku sudah katakan tadi, dia tamuku !Dan dia bukan pembantu apalagi jalang yang bisa kau pakai semaumu...! Jaga ucapan dan prilakumu Jacob atau aku akan bertindak...!!"

"Wowh...!"desis Jacob menatap takjub pada Jouvan yang meledak-ledak.

"Jaga ucapan dan prilakumu Jacob atau aku akan bertindak...!!" tiru Jacub dengan sama persis disetiap tekanannya bahkan mimiknya.

Dia kemudian diam sekian lama dengan raut muka yang berubah-ubah dan tangan yang mengepal kebawah. Tatapannya silih berganti antara Jouvan dan Corina. Lalu tiba-tiba saja dia terbahak-bahak hingga kulit wajahnya memerah semuanya.

"Apa ini bagitu lucu ...??!" geram Jouvan.

"Oh. Ayolah Jou. Kau tidak pernah marah padaku karena perempuanmu kupakai !tapi lihat, aku bahkan belum menyentuhnya sama sekali... aku hanya sedikit bercanda dengannya dan kau langsung mengamuk padaku... ck, kau selalu lemah dihadapannya...." ujarnya dengan tatapan mencemooh.

TOXIC  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang