Part 50💕

2.5K 54 1
                                    




FOLLOW, VOTE and COMMENT dong,
Thank U ❣️
=============================



Sepasang mata sayu nan indah itu menatap kosong pada pemandangan diseberang kaca jendela. Kedua tangannya memeluk kakinya tanpa gairah dengan dagu yang dibiarkan berpangku pada lututnya. Sudah tiga hari dia dikurung dikamar besar itu.

Selama tiga hari ini hanya seorang pelayan perempuan yang datang untuk membawakan makanan dan membersihkan kamar itu. Sedangkan Reno tidak pernah lagi tampak batang hidungnya sejak terakhir kali menyuruhnya beristirahat dikamar itu.

Posisi kamar tempat Corina kini berada terpisah dari bangunan utama rumah itu. Dari jendela tempatnya menghabiskan waktu di beberapa hari yang sangat membosankan ini, dia dapat melihat dengan jelas bagian depan rumah mewah dan luas itu. Rumah itu terlihat sangat sepi. Tidak pernah terlihat kedatangan tamu bahkan tidak ada pemilik rumahnya yang beraktifitas keluar rumah. Sepertinya rumah itu hanya ditempati Reno dan para pelayan.

Pagi ini, seperti pagi dua hari yang lalu, Corina melihat mobil-mobil mentereng yang terparkir dihalaman depan rumah itu tidak bergeser dari posisi sebelumnya dan Reno yang tidak pernah terlihat keluar masuk disana, membuat Corina yakin bahwa Reno sebenarnya masih ada didalam rumah besar itu.

Sejujurnya Corina mengkhawatirkannya dan ingin melihat kondisinya yang banyak mengalami luka tembak juga luka-luka pukulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya Corina mengkhawatirkannya dan ingin melihat kondisinya yang banyak mengalami luka tembak juga luka-luka pukulan. Tapi sepertinya lelaki itu terlalu membencinya dan tidak ingin melihatnya. Sehingga dia lebih suka menguncinya dikamar.

KLEK.

Sosok pelayan perempuan yang biasa membersihkan kamar dan mengantarkan makanan untuknya menyembul dari balik pintu. Seperti biasa, wanita pendiam itu hanya mengangguk dan tersenyum kecil pada Corina.

Diam-diam Corina memperhatikan wanita kurus berkulit kecoklatan itu. Dia terlihat sedikit tegang. Dan tidak seperti biasanya, pagi ini dia datang setengah jam lebih lama dari waktu yang biasanya. Dia lalu meletakkan nampan berisi roti bakar dan susu ke atas meja dengan hati-hati.

"Apa nona sudah mandi ...?!" tanyanya sembari memperhatikan penampilan Corina yang menurutnya sedikit nakal untuk ukuran wanita yang pada kesan pertamanya anggun dan pemalu.

"Sudah," sahut Corina disertai senyuman.

"Aku tidak membawa pakaian saat tiba disini. Dan aku sudah dua hari tidak berganti pakaian dalam, jadi, hari ini aku mencucinya dan menjemurnya dikamar mandi, karna aku tidak tau, apa boss mu sudi memberiku pakaian ganti..." sambung Corina kalem seakan bisa membaca fikirannya. Pelayan itu jelas terkejut dengan respons Corina yang biasanya tidak menghiraukan kehadirannya apalagi menjawab sapaannya.

Dia mengangguk malu.
"Um. Nona, silahkan dihabiskan sarapannya. Setelah itu saya diminta mengantar nona kesuatu tempat..." ujarnya dengan suara cemprengnya yang lucu.

Corina mengangguk dan menyantap sarapannya sambil memperhatikan gelagat kikuk sang pelayan.

"Kemana mbak akan membawa saya...?" tanya Corina coba mencairkan suasana.

TOXIC  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang