"Semua orang pasti bisa menentukan kriteria masing masing, tapi gak bisa nentuin hati kepada siapa terjatuh. Ketika orang sudah jatuh cinta, semua kriteria bisa apa?"
___●foto●
Jam menunjukan pukul empat sore, selepas dari mushola aqila diajak untuk melihat penutupan acara hari ini yang katanya bakal ada penampilan anak anak dari fakultas sebelah. Dan aqila menyetujui dengan syarat nontonnya di bagian belakang untungnya ajeng mengiyakan permintaannya.
Awalnya, aqila memilih bagian paling belakang agar ia bisa menikmati acara tanpa berdesak desakan yang membuatnya tak nyaman seperti tadi. Tapi, ketika sudah berdiri nyaman dibagian belakang, ia tetap saja merasa tak nyaman. Bagaimana tidak, dibelakangnya ada segerombolan cowok cewek yang merupakan bagian anggota BEM cukup populer, alasannya klasik rupa yang rupawan nan otak yang cerdas, dan pada dasarnya memang ia cukup pemalu walaupun cuma berdiri seperti ini.
Ia melihat kesamping, ajeng nampak menikmati acaranya tanpa rasa tak nyaman sepertinya. Ia sedikit melirik kebelakang, matanya melengos kala dibelakang ajeng ada zidan. Pantesan pas diajak tadi ajeng nampak langsung menyetujui.
Saat telah berhasil mengenyahkan rasa tak nyamannya dengan menikmati acara didepannya, sesekali ia juga tersenyum dan terkekeh ketika pembawa acara memberi guyonan. Tiba tiba ajeng menyenggol lengannya menyuruhnya untuk melihat kearah kamera ponsel, rupanya sahabatnya itu tengah membuat video, ia hanya memberi senyuman kecil pada kamera.
"Eh qil potoin dong." Aqila mengangguk, mengambil ponsel yang disodorkan.
Ajeng hanya berdiri ditengah keramaian dan tersenyum kearah kamera.
"Eh ikut dong." Zidan tiba tiba datang dan merangkul pundak ajeng, aqila mengangguk.
"Udah."
"Aku juga pengen dong sendiri." Ujar aqila setelah selesai mengambil gambar ajeng dan zidan.
Ajeng mengangguk. "Yaudah, pake hp gue dulu aja ya." Ujarnya dibalas anggukan oleh aqila.
Posenya tak jauh berbeda dengan ajeng. Tapi, raut ajeng terlihat kebingungan sampai mulutnya mengulum kedalam, seperti menahan senyum membuatnya nampak bingung. "Kenapa si?" Tanya aqila.
"Enggak gak papa, udah lagi lagi masa cuma satu si." Aqila hanya mengangguk saja, setelah selesai.
"Coba liat." Ajeng menjauhkan ponselnya dari aqila. "Eh nanti lah gue langsung kirim ke lo aja ya."
Aqila mengerutkan kening tak ayal ia tetap mengangguk saja.
□□□
"EH KOK?!" aqila langsung terduduk dari posisi tengkurapnya. Tengah melihat foto yang dikirim ajeng.
Aqila meperbesar fotonya, disana terdapat ia tengah tersenyum pada kamera, tapi bukan itu permasalahannya, tapi dibelakangnya terdapat rafli yang juga ikutan berpose dengan gaya peace dan cengirannya yang manis hingga tanpa sadar membuat aqila ikutan tersenyum sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya tersadar. Mereka digambar nampak cocok, tinggi aqila yang sebatas dada, paras yang cantik dan tampan ditambah posisi yang dekat tapi masih ada jarak.
"Ih kok ada dia si." Gumamnya seraya menggigit kukunya, bingung mau menghapus atau enggak.
Menghela napas ia memilih membiarkan, membuka dulu pesan ajeng yang belum terbuka.
__
Ajengggg
Duh cocweet banget ciiii😍
WKWK
Demi apa si cocok bangettt tau
___Saqila
Cocok apaan!
_____Ajeng
Kata zidan juga cocok😝
Lo juga lagi deket sama si rafli kok gak bilang bilang si🙃
_____Saqila
Gak usah ngarang! deket
apaan coba
Lagian kok bisa ada dia si😬
Tadi perasaan pas udah poto qila liat belakang gak ada dia.
____Aqila kembali melihat gambar yang lain, sambil menunggu balasan ajeng. Foto kedua masih ada, foto ketiga masih ada, foto keempat pun masih ada. Aqila berdecak, kenapa tak ada poto dirinya sendiri satupun.
Dipoto keempat, rafli berfose fuck you dan bibir yang manyun. "Dih jijik banget si." Gumamnya, tanpa berniat menghapus.
Dipoto ketiga, rafli nampak meletkan lidah dengan pandangan kearah aqila dan raut yang menyebalkan seolah olah tengah meledek aqila.
Dan dipoto kedua, rafli nampak tersenyum kalem.
Setelah selesai meneliti foto foto itu, ia beralih membuka roomchat dengan ajeng.
__
Ajeng
Dia langsung nyelonong gitu aja terus nyuruh gue diem pas lo poto itu. Dan pas udah dia langsung ngacir gitu aja kebelakang
Duh bau bau apa niii
_____Saqila
Bau taik!
____"Kak qilaa turun makaan!" Teriak mamanya dari lantai bawah.
"Iya maa."
■■■
23feb2021
IG : pluvi31Bosen gak si? Duh emang gimana ya, emang iya si bosen kek gak ada konflik atau humornya buat ngehidupin cerita, abisnya gimanaa dong. Konflik pasti bakal ada cuma nanti dan gak berat banget *In Sha Allah.
Gue gak tau alesan kalian baca cerita ini padahal banyak cerita yang lebih lebih bagus, tapi gue bener bener makasih buat yang berkenan, sehat selalu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Of Destiny [On Going]
Ficción GeneralAqila hanya seorang mahasiswa semester lima, yang menjalani kehidupan perkuliahannya tanpa keluhan, hidupnya monoton, teman-teman menyebutnya mahasiswa kupu-kupu. Pergi kuliah dan pulang tidak mengikuti satupun organisasi di kampusnya, sesekali ber...