CHAPTER #26

3.1K 358 15
                                    

Happy Reading

***

Keesokan harinya Jennie pun kembali bekerja setelah satu hari tidak masuk, keadaannya sudah jauh lebih membaik. Taehyung awalnya sedikit khawatir dengan keadaan Jennie, tapi istrinya itu meyakinkannya bahwa Jennie baik-baik saja.

Seperti saat ini Jennie sedang ditemani oleh Rose di cafetaria kantor. Tadi saat jam makan siang, tiba-tiba Taehyung tidak bisa ikut makan siang bersama dengannya karena ada meeting mendadak dengan salah satu kliennya, akhirnya Jennie pun mengajak Rose untuk menemaninya makan.

"Jimin gimana kabarnya?" Jennie tiba-tiba bertanya seperti itu, sontak Rose pun terkejut.

"Hah?, Tumben banget lo nanyain Jimin. Kangen lo sama Jimin!" jawab Rose.

"Ya ampun gue kan cuman nanya, gue pengen tau hubungan lo sama Jimin berjalan dengan baik atau gak. Gitu doang kok marah" cetus Jennie. Mood Rose sekarang memang tidak dalam keadaan baik, dikarenakan Jimin yang tiba-tiba sibuk dan jarang menghubunginya.

Tapi Jennie malah menanyakan hal seperti itu kepadanya yang malah membuat Rose jadi teringat dengan kekasihnya itu. Oh betapa sulitnya berpacaran dengan seseorang yang sangat sibuk, Rose jadi tidak punya waktu bersama dengan Jimin.

"Iya maaf, gue tuh lagi gak mood aja. Abisnya Jimin jadi jarang bisa dihubungin sekarang, chat gue aja gak dibales sama dia. Huffttt!!" lirih Rose.

Jennie jadi merasa kasihan dengan temannya itu, ia tahu kalau Rose itu paling gak suka dicuekin. Tapi Jimin adalah pria yang beruntung, karena Rose masih tetap bertahan dengannya walaupun mereka jarang bertemu. Kalau Jennie jadi Rose mungkin Jennie akan langsung meninggalkan Taehyung yang terlalu sibuk.

"Ya udah sabar aja, Ok. Sekarang mending lo pesen makanan yang banyak biar badmood lo ilang deh" saran Jennie.

"Ih nggak mau, gue itu lagi diet. Nanti badan gue yang bagus ini bisa gendut kalo makan banyak-banyak. Lo sendiri kan juga lagi diet, kenapa lo makannya banyak banget?" tanya Rose yang terheran-heran melihat banyak makanan dimeja mereka dan semua itu adalah makanan yang dipesan oleh Jennie sendiri.

Jennie terdiam sambil menggigit bibirnya, perkataan Rose memang ada benarnya juga. Padahal baru saja seminggu yang lalu Jennie ke dokter untuk konsultasi program dietnya, tapi sekarang ia malah melanggar dietnya dengan makan terlalu banyak.

Habisnya tadi saat Jennie melihat semua makanan ini di menu rasanya ia ingin makan semuanya, maka dari itu Jennie memesan hampir semua yang ada di menu tanpa memikirkan program diet yang sedang ia jalani. Tapi saat Rose bilang seperti itu Jennie baru teringat bahwa ia sedang diet.

"Iya juga sih, ya udah lo aja yang bantuin gue makan yah" mohon Jennie.

"Ih nggak mau, abisin aja sendiri!"

Jennie mendengus sebal, setelah itu ia langsung memakan semua makanan itu dengan cepat sampai membuat Rose terkejut dengan tindakan nya. "YAKKHH KIM JENNIE PELAN-PELAN, LO BISA KESELEK NANTI. GAK AKAN ADA YANG MINTA MAKANAN LO KOK" pekik Rose.

"Biarin aja, abisnya lo gak mau bantuin gue makan hiks..hiks......"

"Lah, kok lo malah nangis. Gue emang salah apa?" tanya Rose bingung.

"Bodo amat!!"

Jennie langsung pergi meninggalkan Rose sambil menangis, Rose sampai terdiam sejenak karena memikirkan kesalahan apa yang dia buat sampai Jennie menangis. Perasaan tadi Rose hanya menolak makanannya kenapa Jennie jadi menangis, apa Rose salah menolak makanannya?. Rose lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

SINGLE DADDY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang