CHAPTER #32

3.4K 375 26
                                    

Happy Reading

***

Setelah beberapa hari kemudian, Jennie akhirnya diperbolehkan untuk pulang ke rumah, asalkan dia tetap harus istirahat dan tidak boleh kelelahan. Kondisinya pun juga sudah membaik, tetapi saat di rumah sakit kemarin Jennie sempat mengalami mual-mual yang justru membuat Taehyung kian khawatir.

Dan untung saja dokter memberikan penjelasan bahwa itu adalah hal wajar yang di alami setiap ibu hamil, jadi Taehyung bisa sedikit merasa lega. Sungguh rasanya Taehyung seperti pertama kali menjadi ayah dalam menghadapi hal ini, padahal dia juga sudah mempunyai anak.

Tapi entah kenapa rasanya sangat bingung ketika menghadapi orang hamil lagi, setelah bertahun-tahun Taehyung tidak menghadapinya. Mungkin wajar Taehyung seperti itu karena dulu saat Irene hamil, dia sama sekali tidak memiliki gejala-gejala apapun. Jadi Taehyung tenang dan tidak perlu khawatir, tetapi beda dengan saat ini ia benar-benar merasakan yang namanya khawatir dan cemas sendiri.

"Oppa, bolehkah aku turun ke bawah. Aku ingin berkumpul di ruang tamu" pinta Jennie yang sedang berbaring di ranjang besarnya.

"Nggak boleh!!, Kamu ingat kan kata dokter apa?!" balasnya.

"Ah~ oppa, aku kan sudah sembuh. Aku cuma ingin duduk di ruang tamu bersama dengan yang lain, jangan melarang ku seperti ini... Itu malah membuat ku stres tau nggak!!"

"Jennie... ini semua demi kebaikan kamu. Jadi ikutin aja apa kata aku, nggak usah ngebantah!" tegas Taehyung.

Jennie pun mendengus kesal. "Ya udah kalo gitu aku mau pulang ke rumah mamah aja, di sana pasti gak akan ada yang larang-larang aku" lalu Jennie beranjak dari tempatnya, dan berjalan ke arah tas nya untuk mengambil ponsel genggam nya. Ia akan berencana menelpon Seokjin, untuk meminta menjemput nya sekarang.

Taehyung tetap terdiam dan hanya melihat gerak-gerik istrinya itu. "Kalo kamu berani nelpon siapapun itu, kamu akan tahu akibatnya, Kim Jennie!!" Baru saja Jennie hendak menempelkan handphone nya ke telinga, ia langsung mengurungkan niatnya saat mendengar suara Taehyung itu.

"Emangnya kenapa, ini kan handphone aku. Jadi terserah aku mau nelpon siapa aja!" ketus Jennie lalu ia melanjutkan untuk mencari no telepon Oppa nya, dan saat panggilan itu baru saja berdering tiba-tiba saja dengan secepat kilat ponsel Jennie sudah di ambil oleh Taehyung.

Taehyung kemudian melemparkannya dengan asal, sontak saja Jennie membelalakkan matanya. Handphone satu-satunya yang Jennie miliki kini hancur berkeping-keping, padahal ia membeli handphone itu dengan hasil kerja keras nya sendiri. Tapi sekarang Taehyung telah menghancurkannya.

"Kamu ini kenapa sih?!" pekik Jennie.

"KAN TADI AKU UDAH BILANG JANGAN YA JANGAN!!. KENAPA KAMU MASIH AJA NGELAKUIN HAL YANG AKU LARANG!" bentak Taehyung.

Jennie lalu mulai mengacak-acak rambutnya tidak jelas, sungguh ia merasa pusing karena sikap suaminya itu yang menyebalkan. "Kau bukannya membuatku senang, tapi malah membuatku jadi stres tau gak sih hikss...hikss.."

Jennie pun mulai menangis dan Taehyung langsung terdiam kala melihat istrinya itu menangis, sungguh dia tidak bermaksud untuk membuatnya menangis. Taehyung lalu menarik Jennie kedalam dekapannya, dan mengusap punggung wanita itu guna meredakan tangisannya.

SINGLE DADDY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang